Sekilas dia seperti seorang kiper yang maju menjadi striker. Aneh.
Jauh sebelum Kylan Mbappe menjadi ikon bagi Prancis, negara tempat Menara Eiffel berada itu pernah punya generasi emas yang tak kalah pamor.

Tepatnya pada tahun 1998, ketika Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia 1998. Waktu itu yang jadi ikon adalah legenda dan kini jadi pelatih untuk Real Madrid, Zinedine Zidane.

Prancis memang punya superstar legendaris seperti Zinedine Zidane, yang memimpin mereka dalam perjalanan Piala Dunia 1998 yang luar biasa.

Tetapi poin pembicaraan utama dalam tulisan ini adalah Nicolas Anelka. Bomber yang melakukan debut untuk timnas senior Prancis jelang Piala Dunia, tepatnya 22 April 1999.

Pemain kelahiran kota Le Chesnay pada 14 Maret 1979 itu memiliki segala kelengkapan untuk jadi juru gedor yang andal. Anelka adalah pemain yang pandai menempatkan posisi sehingga memudahkannya untuk mencetak gol.

Bagi publik sepak bola Inggris nama Nicolas Anelka sulit untuk disembunyikan dari catatan sejarah. Ia akan selalu dikenang sebagai striker yang 'bandel' untuk Chelsea.

Selain itu, setengah dari kariernya memang dihabiskan di Inggris. Anelka pernah bermain untuk Arsenal, Liverpool, Manchester City, dan beberapa klub kecil liga premier

Wajar bila kemudian, Anelka mengenal betul bentuk sepak bola Inggris dan ini sangat berguna ketika Prancis menjalani laga persahabatan dengan timnas Inggris pada tahun 1999 di Wembley Stadium.

Anelka yang saat itu masih muda, diturunkan sebagai starter. Ia dipercaya penuh dan ditugasi untuk menjebloskan bola sebanyak-banyaknya. Prancis tak salah pilih orang, sebab pada laga itu Anelka menunaikan tugasnya dengan baik.

Ia memborong dua gol sekaligus dalam kemenangan 2-0 Prancis. Sebetulnya bisa lebih dari itu, jika tendangan Anelka yang pertama yang disahkan wasit sebagai gol. Sayangnya waktu itu belum ada teknologi VAR. Hampir semua peluang dibabat oleh Anelka dengan sentuhan akhir yang indah.



Di antara gol yang ia cetak dan gemuruh suporter, ada yang menarik dari penampilan Anelka kala itu. Perhatikan saja pada bagian tangannya. Ya, sepanjang laga Anelka mengenakan sepasang sarung tangan yang kalau jeli kita lihat merupakan sarung tangan yang biasa dipakai penjaga gawang.

Keputusan Anelka untuk mengenakan aksesoris tambahan itu terlihat agak sedikit aneh. Terutama jenis sarung tangan yang ia mainkan. Orang-orang bakal sekilas menyangka, Anelka tampak seperti penjaga gawang yang maju ke depan.