Di sela-sela dominasi Paris Saint-Germain (PSG) pada 4 musim sebelumnya, Monaco mengejutkan dengan menjuarai kompetisi elite Prancis.
AS Monaco 2016/2017 adalah tim yang berbeda. Di sela-sela dominasi Paris Saint-Germain (PSG) pada 4 musim sebelumnya, para penghuni Stade Louis II tampil mengejutkan dengan menjuarai kompetisi elite Prancis.
Ligue 1 2016/2017 adalah musim ke-79 kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Prancis. PSG merupakan juara bertahan dan sejumlah klub menjadi penantang serius, seperti Monaco, Marseille, Lille, Nice, Bordeaux, Saint-Etienne, hingga Olympique Lyon.
Jadwal pertandingan diumumkan pada 1 Juni 2016. Musim dimulai pada 12 Agustus 2016 dan berakhir pada 20 Mei 2017. Tapi, pada 17 Mei 2017, Monaco mengamankan gelar setelah 37 pertandingan. Tanpa diduga, mereka sanggup memimpin 8 poin dari PSG selaku runner-up.
Itu menjadi gelar pertama Monaco sejak 1999/2000. Itu juga menjadi yang pertama di bawah nama Ligue 1 (sebelumnya Division 1). Jika ditotal, klub berseragam merah-putih tersebut mengoleksi 8 piala kompetisi sepakbola paling bergengsi di Negeri Mode.
Sayang, setelah itu, para pemain Monaco tersebar ke berbagai klub. Hanya sedikit yang bertahan dan tetap eksis hingga musim 2020/2021. Berikut ini kabar terkini 12 bintang Monaco yang menjadi pahlawan pada 2016/2017:
1. Danijel Subasic (free agent)
Pada musim 2016/2017, Danijel Subasic telah menjadi pemain reguler di tim utama Monaco. Kiper Kroasia di Piala Dunia 2018 itu hanya absen 2 semua pertandingan Ligue 1 musim itu. Berkat Subasic, mereka mencatatkan 17 clean sheets dan hanya menderita 28 gol atau 0,8 per game.
Subasic tetap berada di klub itu setelahnya. Pada 8 Juni 2020, mantan kiper Hajduk Split tersebut mengumumkan meninggalkan Monaco setelah merumput 8,5 tahun. Hingga saat ini, Subasic masih menganggur.
2. Djibril Sidibé (Monaco)
Djibril Sidibé merupakan lulusan Troyes. Saat itu, Sidibé baru bergabung dengan Monaco dari Lille. Berkat penampilan bagus di Monaco, penggilan tim nasional Prancis didapatkan. Hingga hari ini Sidibé masih berada di Stade Louis II, meski pada 2019/2020 sempat dipinjamkan ke Everton di Liga Premier.
3. Jemerson (Corinthians)
Jemerson de Jesus Nascimento bergabung dengan Monaco pada musim dingin 2016. Hanya 6 bulan beradaptasi, bek asal Brasil itu langsung menjadi pilihan utama di starting line-up. Dalam perjalanannya, dia mencetak 2 gol dalam 34 pertandingan Ligue 1.
Setelah tinggal dengan klub selama 3 musim lagi, Jemerson kembali ke Negeri Samba pada November 2020. Dia bergabung ke Corinthians dengan kontrak permanen. Tapi, di klub asal Sao Paulo itu, dia jarang mendapatkan kesempatan bermain karena cedera.
4. Kamil Glik (Benevento)
Banyak pemain Monaco 2016/2017 yang sebenarnya baru bergabung dari klub lain, termasuk Kamil Glik. Tapi, dalam waktu yang singkat, pemain Polandia itu segera menjadi pemimpin tak terbantahkan di lini belakang dan memimpin pertahanan seperti seorang jenderal.
Dia bertahan selama 3 tahun lagi dengan menjalani total 128 pertandingan selama 4 musim di Ligue 1. Pada awal musim 2020/2021, Glik secara mengejutkan memilih bermain di klub promosi Serie A, Benevento, dengan kontrak 3 tahun. Dengan cepat, Glik menjelma menjadi pemain tak tergantikan di skuad asuhan Filippo Inzaghi.
5. Benjamin Mendy (Manchester City)
Jika Glik adalah detak jantung Monaco, maka Mendy pasti jiwa dan tawanya. Selain kesenangan dan permainan, pesepakbola kelahiran Longjumeau ini menghabiskan satu musim di Monaco dengan menciptakan tidak kurang 10 gol dalam 39 pertandingan di semua kompetisi.
Penampilannya yang menarik dan eksplosif membuat Mendy pindah ke Manchester City di akhir musim 2016/2017 itu. Meski waktunya di Inggris relatif sukses, pemain Prancis itu sering duduk di ruang fisioterapis untuk memulihkan cederanya.
6. Bernardo Silva (Manchester City)
Mendy bukan satu-satunya pemain Monaco yang menuju Man City setelah musim yang luar biasa itu. Bernardo Silva juga terbang ke Etihad Stadium setelah ditebus 50 juta euro yang bisa naik menjadi 70 juta euro tergantung penampilan selama di Liga Premier.
Sejak bergabung dengan pasukan asuhan Pep Guardiola, Bernardo benar-benar menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dua trofi Liga Premier menjadi buktik. Jika tidak ada halangan, piala ketiga akan dikoleksi mantan pemain Benfica tersebut pada akhir musim 2020/2021.
7. Fabinho (Liverpool)
Fábio Henrique Tavares datang ke Monaco sebagai pemain pinjaman dari Rio Ave setelah sempat merumput di Real Madrid Castilla dan Real Madrid. Keputusan Fabinho ke Ligue 1 terbukti tepat. Hanya butuh 4 musim, gelar juara liga sanggup dihasilkan untuk Monaco.
Setelah musim yang gemilang itu, Fabinho tidak langsung mengikuti jejak Mendy dan Dernardo. Dia bertahan 1 tahun sebelum bergabung dengan Juergen Klopp di Liverpool. Butuh beberapa waktu. Tapi, pemain Brasil itu sekarang menjadi salah satu pemain terpenting di Anfield dengan gelar Liga Champions dan Liga Premier yang dimiliki.
8. João Moutinho (Wolverhampton Wanderers)
João Filipe Iria Santos Moutinho mengawali karier dari Sporting Lisbon sebelum dikenal ke seluruh Eropa bersama FC Porto. Lalu, Moutinho menghabiskan 5 musim yang indah di Monaco dengan gelar Ligue 1 2016/2017. Kini, Moutinho ada di Inggris mengikuti ajakan Nuno Espirito Santo di Wolverhampton Wanderers.
9. Tiémoué Bakayoko (Napoli)
Setelah awal yang biasa-biasa saja di Rennais dengan hanya membuat 24 penampilan liga, Bakayoko pindah ke Monaco. Perlahan-lahan, dia mampu membuktikan diri sebagai pemain penting di lini tengah.
Persaingan yang ketat untuk memperebutkan tempat membuat dia tidak selalu dijamin mendapat posisi reguler setiap pekan. Tapi, setiap kali Bakayoko dipercaya bermain oleh Leonardo Jardim, sangat jarang melakukan kesalahan. Penampilan yang mengesankan membuatnya mendapatkan perbandingan dengan Yaya Toure.
Setelah musim yang indah itu, Bakayoko membuat keputusan pindah ke Chelsea. Tapi, waktunya di Stamford Bridge tidak seperti yang diinginkan. Masa peminjaman di AC Milan, Monaco, dan Napoli harus dijalani Bakayoko.
10. Thomas Lemar (Atletico Madrid)
Apa yang membuat Monaco 2016/2017 menarik ditonton? Selain kekuatan dan kreativitas, keberadaan bintang-bintang muda yang sedang berkembang membuat mereka layak menjuarai Ligue 1. Salah satu yang menjadi perbincangan ketika itu adalah Thomas Lemar.
Memulai karier di Akademi Caen, pemain sayap cepat itu justru mencuri perhatian banyak orang saat berada di Monaco. Akibatnya, Liverpool dan Arsenal dikabarkan bertekad untuk memboyong Lemar. Tapi, pada akhirnya, dia lebih memilih berkumpul dengan Diego Simeone di Atletico Madrid.
11. Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain)
Tidak diragukan lagi, bintang terbesar dari Monaco musim itu adalah si anak emas sepakbola Prancis, Kylian Mbappe. Dia menyelesaikan musim keduanya di Monaco dengan 15 gol dalam 29 penampilan Ligue 1. Dia menjadi salah satu sensasi pemain remaja Eropa pada era tersebut.
Setelah musim yang cemerlang itu, Mbappe sangat ingin pindah untuk mengembangkan dirinya lebih jauh. Dia memilih PSG, meski Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Manchester City, Chelsea, hingga Juventus datang. Keputusan ke PSG ternyata tepat. Kecuali Liga Champions, hampir semua gelar sudah didapatkan Mbappe di Parc des Princes.
12. Falcao (Galatasaray)
Radamel Falcao García Zárate kembali lagi ke Monaco setelah menjalani dua kali peminjaman di Manchester United dan Chelsea yang mengecewakan. Setelah membawa Monaco menjuarai Ligue 1, penyerang Kolombia tersebut bertahan hingga 2018/2019 ketika kontrak dari Galatasary disodorkan. Kedatangannya disambut 25.000 fans di Istanbul Ataturk Airport.
Ligue 1 2016/2017 adalah musim ke-79 kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Prancis. PSG merupakan juara bertahan dan sejumlah klub menjadi penantang serius, seperti Monaco, Marseille, Lille, Nice, Bordeaux, Saint-Etienne, hingga Olympique Lyon.
BACA FEATURE LAINNYA
20 Pemain yang Harganya Paling Anjlok, Messi Nomor 3
20 Pemain yang Harganya Paling Anjlok, Messi Nomor 3
1. Danijel Subasic (free agent)
Pada musim 2016/2017, Danijel Subasic telah menjadi pemain reguler di tim utama Monaco. Kiper Kroasia di Piala Dunia 2018 itu hanya absen 2 semua pertandingan Ligue 1 musim itu. Berkat Subasic, mereka mencatatkan 17 clean sheets dan hanya menderita 28 gol atau 0,8 per game.
Subasic tetap berada di klub itu setelahnya. Pada 8 Juni 2020, mantan kiper Hajduk Split tersebut mengumumkan meninggalkan Monaco setelah merumput 8,5 tahun. Hingga saat ini, Subasic masih menganggur.
BACA FEATURE LAINNYA
Daftar Terbaru 50 Pemain Termahal, Tak Ada Messi, Ronaldo dan Lewandowski
Daftar Terbaru 50 Pemain Termahal, Tak Ada Messi, Ronaldo dan Lewandowski
2. Djibril Sidibé (Monaco)
3. Jemerson (Corinthians)
Jemerson de Jesus Nascimento bergabung dengan Monaco pada musim dingin 2016. Hanya 6 bulan beradaptasi, bek asal Brasil itu langsung menjadi pilihan utama di starting line-up. Dalam perjalanannya, dia mencetak 2 gol dalam 34 pertandingan Ligue 1.
4. Kamil Glik (Benevento)
Banyak pemain Monaco 2016/2017 yang sebenarnya baru bergabung dari klub lain, termasuk Kamil Glik. Tapi, dalam waktu yang singkat, pemain Polandia itu segera menjadi pemimpin tak terbantahkan di lini belakang dan memimpin pertahanan seperti seorang jenderal.
Dia bertahan selama 3 tahun lagi dengan menjalani total 128 pertandingan selama 4 musim di Ligue 1. Pada awal musim 2020/2021, Glik secara mengejutkan memilih bermain di klub promosi Serie A, Benevento, dengan kontrak 3 tahun. Dengan cepat, Glik menjelma menjadi pemain tak tergantikan di skuad asuhan Filippo Inzaghi.
5. Benjamin Mendy (Manchester City)
Jika Glik adalah detak jantung Monaco, maka Mendy pasti jiwa dan tawanya. Selain kesenangan dan permainan, pesepakbola kelahiran Longjumeau ini menghabiskan satu musim di Monaco dengan menciptakan tidak kurang 10 gol dalam 39 pertandingan di semua kompetisi.
Penampilannya yang menarik dan eksplosif membuat Mendy pindah ke Manchester City di akhir musim 2016/2017 itu. Meski waktunya di Inggris relatif sukses, pemain Prancis itu sering duduk di ruang fisioterapis untuk memulihkan cederanya.
6. Bernardo Silva (Manchester City)
Mendy bukan satu-satunya pemain Monaco yang menuju Man City setelah musim yang luar biasa itu. Bernardo Silva juga terbang ke Etihad Stadium setelah ditebus 50 juta euro yang bisa naik menjadi 70 juta euro tergantung penampilan selama di Liga Premier.
Sejak bergabung dengan pasukan asuhan Pep Guardiola, Bernardo benar-benar menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dua trofi Liga Premier menjadi buktik. Jika tidak ada halangan, piala ketiga akan dikoleksi mantan pemain Benfica tersebut pada akhir musim 2020/2021.
7. Fabinho (Liverpool)
Fábio Henrique Tavares datang ke Monaco sebagai pemain pinjaman dari Rio Ave setelah sempat merumput di Real Madrid Castilla dan Real Madrid. Keputusan Fabinho ke Ligue 1 terbukti tepat. Hanya butuh 4 musim, gelar juara liga sanggup dihasilkan untuk Monaco.
Setelah musim yang gemilang itu, Fabinho tidak langsung mengikuti jejak Mendy dan Dernardo. Dia bertahan 1 tahun sebelum bergabung dengan Juergen Klopp di Liverpool. Butuh beberapa waktu. Tapi, pemain Brasil itu sekarang menjadi salah satu pemain terpenting di Anfield dengan gelar Liga Champions dan Liga Premier yang dimiliki.
8. João Moutinho (Wolverhampton Wanderers)
João Filipe Iria Santos Moutinho mengawali karier dari Sporting Lisbon sebelum dikenal ke seluruh Eropa bersama FC Porto. Lalu, Moutinho menghabiskan 5 musim yang indah di Monaco dengan gelar Ligue 1 2016/2017. Kini, Moutinho ada di Inggris mengikuti ajakan Nuno Espirito Santo di Wolverhampton Wanderers.
9. Tiémoué Bakayoko (Napoli)
Setelah awal yang biasa-biasa saja di Rennais dengan hanya membuat 24 penampilan liga, Bakayoko pindah ke Monaco. Perlahan-lahan, dia mampu membuktikan diri sebagai pemain penting di lini tengah.
Persaingan yang ketat untuk memperebutkan tempat membuat dia tidak selalu dijamin mendapat posisi reguler setiap pekan. Tapi, setiap kali Bakayoko dipercaya bermain oleh Leonardo Jardim, sangat jarang melakukan kesalahan. Penampilan yang mengesankan membuatnya mendapatkan perbandingan dengan Yaya Toure.
Setelah musim yang indah itu, Bakayoko membuat keputusan pindah ke Chelsea. Tapi, waktunya di Stamford Bridge tidak seperti yang diinginkan. Masa peminjaman di AC Milan, Monaco, dan Napoli harus dijalani Bakayoko.
10. Thomas Lemar (Atletico Madrid)
Apa yang membuat Monaco 2016/2017 menarik ditonton? Selain kekuatan dan kreativitas, keberadaan bintang-bintang muda yang sedang berkembang membuat mereka layak menjuarai Ligue 1. Salah satu yang menjadi perbincangan ketika itu adalah Thomas Lemar.
Memulai karier di Akademi Caen, pemain sayap cepat itu justru mencuri perhatian banyak orang saat berada di Monaco. Akibatnya, Liverpool dan Arsenal dikabarkan bertekad untuk memboyong Lemar. Tapi, pada akhirnya, dia lebih memilih berkumpul dengan Diego Simeone di Atletico Madrid.
11. Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain)
Tidak diragukan lagi, bintang terbesar dari Monaco musim itu adalah si anak emas sepakbola Prancis, Kylian Mbappe. Dia menyelesaikan musim keduanya di Monaco dengan 15 gol dalam 29 penampilan Ligue 1. Dia menjadi salah satu sensasi pemain remaja Eropa pada era tersebut.
Setelah musim yang cemerlang itu, Mbappe sangat ingin pindah untuk mengembangkan dirinya lebih jauh. Dia memilih PSG, meski Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Manchester City, Chelsea, hingga Juventus datang. Keputusan ke PSG ternyata tepat. Kecuali Liga Champions, hampir semua gelar sudah didapatkan Mbappe di Parc des Princes.
12. Falcao (Galatasaray)
Radamel Falcao García Zárate kembali lagi ke Monaco setelah menjalani dua kali peminjaman di Manchester United dan Chelsea yang mengecewakan. Setelah membawa Monaco menjuarai Ligue 1, penyerang Kolombia tersebut bertahan hingga 2018/2019 ketika kontrak dari Galatasary disodorkan. Kedatangannya disambut 25.000 fans di Istanbul Ataturk Airport.