Halep memiliki kegemaran lain. Layaknya orang Eropa pada umumnya, Halep juga tumbuh dan besar dalam tradisi sepakbola yang kental.
Rafael Nadal, Roger Federer, hingga Novak Djokovic adalah tiga petenis putra dunia yang memiliki sejarah panjang sebagai penggemar sepakbola. Untuk sektor putri, predikat tersebut menjadi milik Ratu Tenis Rumania, Simona Halep.

Lahir di Constanta, 27 September 1991, Halep adalah pemain tenis profesional Rumania. Dia telah menempati peringkat 1 dunia dalam tunggal putri dua kali pada 2017-2019. Dia telah memenangkan 22 gelar tunggal WTA dan menjadi runner-up 17 kali, termasuk Grand Slam Prancis Terbuka 2018 dan Wimbledon 2019.

Halep pertama kali menembus 50 besar dunia pada akhir 2011, mencapai 20 besar pada Agustus 2013, dan kemudian 10 besar pada Januari 2014. Dia memenangkan enam gelar WTA pertamanya pada tahun kalender yang sama pada 2013. Itu membuat dia menjadi petenis  pertama untuk melakukannya sejak Steffi Graf pada 1986.

Petenis berpostur 168 cm itu adalah orang Rumania ketiga yang berada di 10 besar peringkat WTA setelah Virginia Ruzici dan Irina Spirlea. Dia juga wanita Rumania kedua yang memenangkan gelar tunggal Grand Slam setelah Ruzici. Dia juga wanita Rumania pertama yang menduduki peringkat 1 dan pemain Rumania pertama yang memenangkan gelar tunggal Wimbledon.

Performa yang bagus sempat membuat Halep terpilih menjadi  WTA Most Popular Player of the Year selama dua tahun berturut-turut pada 2014 dan 2015. Lalu, WTA Fan Favorite Singles Player of the Year selama tiga tahun berturut-turut pada 2017, 2018, dan 2019.

Prestasi di lapangan tenis juga menjadikan Halep menerima Patriarchal Cross of Romania dari Gereja Ortodoks Rumania dan Order of the Star of Romania dari Pemerintah Rumania. Dia juga dinobatkan sebagai warga negara kehormatan Bucharest oleh Pemerintah Kota Bucharest.

Meski menjadikan tenis sebagai aktivitas sehari-hari, Halep memiliki kegemaran lain. Layaknya orang Eropa pada umumnya, Halep juga tumbuh dan besar dalam tradisi sepakbola yang kental.

Dalam wawancara di situs resmi FIFA pada 2019 di sela-sela mengikuti Grand Slam Australia Open, Halep mengaku menjadikan Gheorghe Hagi sebagai idola dan pahlawan sejak kecil. Halep pertama kali bertemu dan berfoto dengan Maradona dari Carpathians itu pada usia belia. Setelah itu, mereka bertemu beberapa kali saat Halep besar.



"Saya sangat senang bertemu dengannya (pertama kali) ketika saya masih kecil. Dan ketika saya menemukan fakta bahwa dia tahu siapa saya, saya tidak dapat mempercayainya. Saya bertemu dia lagi di pertandingan Steaua Bucharest di Liga Champions. Dia sangat baik. Dia memberi saya beberapa nasihat bagus," ujar Halep.

Salah satu kehebatan Hagi yang diingat Halep saat Piala Dunia 1994. "Saya terlalu muda untuk bisa membicarakan momen-momen itu, meski saya sudah menontonnya di internet. Tapi, orang-orang masih selalu membicarakannya. Saya mendengar banyak cerita tentang betapa hebatnya mereka dan saya mengagumi setiap pesepakbola dari generasi itu. Nama besar, kepribadian besar, orang hebat," ungkap Halep.

Sepakbola adalah olahraga yang sangat dicintai Halep selain tenis. Dia selalu mendukung tim nasional Rumania saat bertanding. Halep juga mengenal beberapa pemain timnas setelah era Hagi, termasuk putra Hagi sendiri, Ianis Hagi.

"Saya dapat mengatakan saya mendapat kehormatan untuk mengenal beberapa dari mereka secara pribadi. Saya berteman baik dengan Bogdan Stelea (anggota Rumania di Piala Dunia 1994), dan saya suka mendengarkan dia berbicara tentang pengalamannya sebagai atlet profesional. Dia orang hebat," tambah Halep.

Halep juga mengakui terpesona dengan permainan pada pemain hebat seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Dia juga menjelaskan asal mula menyenangi sepakbola dan sempat bercita-cita menjadi pemain profesional sebelum akhirnya lebih memilih bermain tenis.

"Sepakbola sudah saya kenal sejak lahir. Saat kecil, saya bermain sepakbola dengan saudara-saudara dan teman-teman saya di lingkungan tempat tinggal kami, di jalanan. Saya menikmati bermain sepakbola hingga hari ini,” tambah petenis yang mengalahkan Serena Williams pada final Wimbledon 2019 tersebut.

Kegemaran Halep terhadap sepakbola tidak datang begitu saja. Darah sepakbola  mengalir dalam tubuh Halep berasal dari sang ayah, Stere Halep. Saat muda, Halep senior adalah pemain sepakbola semi profesional yang memperkuat klub Divisi IV Liga Rumania, Sageata Stejaru. Jika sedang tidak berada di lapangan, dia bekerja di sebuah perusahan milik negara.

"Saya suka sepakbola dari ayah. Ayah saya tidak memiliki karier profesional. Tapi, dia sangat menyukai sepakbola dan banyak orang mengatakan kepada saya permainan ayah saya bagus. Jadi, saya pikir saya sangat beruntung memiliki bakat alami olahraga yang menurun dari ayah saya," tambah Halep.

Jasa sang ayah terhadap karier olahraga Halep sangat besar. Pasalnya, sejak kecil, Halep dan kakaknya, Nicolae, sudah dikenalkan dengan berbagai macam cabang olahraga. Selain mendidik sendiri, ayah Halep juga memasukkan Halep ke sekolah olahraga untuk berlatih tenis secara serius.

Halep mulai mengayunkan raket pada usia 4 tahun. Awalnya, dia hanya berlatih tiga kali seminggu. Tapi, lambat laun ketika bakatnya mulai terlihat, dia berlatih setiap hari dan rajin mengikuti turnamen.

Saat berusia 16 tahun, Halep memutuskan pindah dari Constanta ke Bucharest untuk mengembangkan karier lebih lanjut. Pasalnya, Bucharest kota yang lebih maju dari Constanta sehingga akan bagus untuk karier Halep. Di Ibu Kota Rumania tersebut dia berlatih semakin intensif hingga akhirnya terjun ke profesional.

"Ayah mendidik saya untuk menjadi atlet yang tangguh. Dia mengirim saya ke Bucharest agar saya bisa mewujudkan mimpi menjadi petenis profesional. Awalnya, hal itu tidak mudah karena saya harus berpisah dengan keluarga saya di kampung halaman,” pungkas Halep.