"Tugas Anda hari ini bukan tentang menyentuh bola, ini bukan tentang membuat operan, tugas Anda adalah Pirlo. Itu saja. Pirlo,” ujar Fergie.
Jauh sebelum bergabung dengan Theatre of Dreams, lebih tepatnya saat masih bermain untuk PSV, gelandang Korea Selatan itu memang dikenal luas karena stamina dan tingkat kerjanya yang luar biasa, ia selalu bisa memberikan performa yang biasanya tidak masuk akal dalam pertandingan besar, mengikuti instruksi manajernya dengan presisi sempurna.
Kisah Freddie Ljungberg, Gelandang Legendaris Era Kebangkitan Arsenal
Pirlo bahkan sempat membahas Park dalam buku otobiografinya yang berjuduk ‘I Think Therefore I Play'.
15 Pelatih Terbaik Dunia Abad ke-21 Versi Badan Sejarah dan Statistik
Ji Sung Park had Pirlo in his pocket pic.twitter.com/PBdm31C3ow
— Fergie’s Fledglings (@RedDevilTimes) June 25, 2015
"Bahkan Sir Alex Ferguson, manajer berhidung ungu yang mengubah Manchester United menjadi kapal perang yang menakutkan, tidak bisa menahan godaan,” tulis mantan pemain internasional Italia itu.
Rio Ferdinand juga membahas pertandingan melawan AC Milan di BT Sport tahun lalu. Pemain jebolan akademi West Ham itu masih kagum dengan penampilan Park.
"I'm sure Pirlo woke up the next morning, looked at the bottom of his bed and expected to see Ji-Sung Park there!"
— Football on BT Sport (@btsportfootball) February 25, 2020
"He was that good."
In honour of Ji-Sung Park's 39th birthday...@rioferdy5 recalls the time he nullified the Italian legend in Milan ??? pic.twitter.com/zWCJVYysbh
“Dia (Park) sebagus itu. Apa pun yang ditetapkan manajer untuknya, apakah itu bertahan melawan seseorang, menghentikan seseorang bermain dan membuat perbedaan di kotak tim lawan, dia akan melakukan itu."
Selama lebih dari 25 tahun melatih Setan Merah, salah satu kesuksesan Fergie dalam meraih gelar-gelar penting tidak lepas dari peranan para pemain andalannya, salah satunya adalah Three-lung (julukan Park yang artinya punya 3 paru-paru), dimana Furious Fergie sering memakai jasa Park Ji-Sung untuk membungkam playmaker lawan. Faktanya, Park melakukan tindakan penghancurannya beberapa kali dalam perjalanan menuju kemenangan Liga Champions pada tahun 2008, tetapi tidak tampil di final melawan Chelsea.
Keputusan tersebut hingga sekarang masih membuat Ferguson kesal. Berbicara dalam sebuah wawancara dengan MUTV, Fergie menjelaskan: "Memenangi Piala Eropa itu fantastis. Itu adalah sekelompok pemain yang sangat hebat dengan sikap yang hebat dan skuad yang bagus dan kuat.”
“Masalah saya di final 2008, mungkin saya bahkan menyesalinya sampai hari ini, adalah saya meninggalkan Park Ji-sung di final,” jelas pelatih yang kini telah berusia 79 tahun tersebut.