Real Madrid bahkan sudah menyiapkan formasi Galacticos bersama Totti.
Pangeran Roma Fransesco Totti dikenal sebagai salah pemain dengan julukan one club man. Sepanjang kariernya dia hanya membela AS Roma. Totti bercerita dengan jujur bagaimana Real Madrid pada era Los Galacticos pernah menawarinya kontrak bernilai besar yang kemudian dia tolak.

Ikon AS Roma itu bercerita dirinya pernah tergoda uang transfer senilai 10,5 juta pounds dari Real Madrid. Raksasa Spanyol itu juga berjanji untuk menggajinya lebih dari 200.000 pounds seminggu agar bersedia pergi dari Roma.

Jika dia setuju, akan membuat bintang timnas Italia itu masuk ke tim yang sudah penuh dengan pemain bintang dengan segudang bakat, termasuk Raul, Zinedine Zidane, David Beckham dan Ronaldo.

Tidak sulit untuk melihat bagaimana Totti bisa masuk ke dalam menyerang total milik Real Madrid. Totti mengatakan kepada Moviestar kurang lebih seperti ini: "Real Madrid menginginkan saya dengan cara apapun".

"Mereka menawari saya £ 10.5 juta setahun, godaannya sangat kuat.”

"Ketika kami bermain melawan mereka, ada Beckham, Raul, bahkan ada Zidane di sana".

"Mereka mengatakan kepada saya setengah bercanda setengah serius, 'Kami tahu bahwa ada kemungkinan bahwa Anda akan datang dan bermain dengan kami. Cepatlah karena Real Madrid adalah Real Madrid'."

Pria Roma, yang kini berusia 44 tahun itu, berada di masa puncaknya setelah sebelumnya memenangkan Serie A bersama klub kesayangannya dan pada tahun 2006 dia juga sudah memulai kejayaannya di final Piala Dunia bersama Italia.

Pada 2017, Totti pensiun sebagai pemain nomor wahid di klubnya dengan lebih dari 300 gol dalam 785 penampilan atas namanya.

Bahkan, saat itu Real Madrid sudah menyiapkan tim dengan Totti di dalamnya.



Cintanya yang sangat besar kepada Roma yang membuatnya tetap bertahan di ibu kota Italia meskipun keluarga dan teman-temannya mendesaknya untuk bergabung dengan El Real.

Dia melanjutkan: “Sebenarnya, saya memiliki keraguan.”

"Kontrak saya dengan Roma akan segera berakhir dan keluarga serta teman-teman saya, mereka semua mengatakan kepada saya, 'Lihat, Roma adalah Roma, oke? Tapi apa yang harus Anda pikirkan?'. "Mereka semua bahkan sangat ingin saya ke Madrid."