Pep Guardiola tidak mengenakan pakaian dari apparel The Citizens, Puma, melainkan hoodie bertuliskan "Open Arms”.
Ada yang tidak biasa dari laga Manchester City di kandang Arsenal. Pep Guardiola tidak mengenakan pakaian dari apparel The Citizens, Puma, melainkan hoodie bertuliskan "Open Arms" (tangan terbuka). Itu bukan kali pertama Guardiola mengenakannya. Yang pertama saat Boxing Day. Apa maknanya?

Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, Man City akan tampil dominan menghadapi Arsenal di Emirates Stadium. Mereka langsung unggul ketika pertandingan di Emirates Stadium baru berjalan 2 menit.

Kemenangan yang wajar bagi Man City jika melihat jalannya pertandingan. The Citizens menguasai total lapangan tengah dan depan, serta sangat disiplin di belakang. Terbukti, Man City memiliki ball possesion hingga 55% dengan dengan keberhasilan duel mencapai 53,7%.

"Ketika kami kebobolan, itu menempatkan kami dalam situasi sulit. Berat. Dengan formasi dan pemain yang mereka pakai, mereka sangatlah nyaman. Setelah itu tim bereaksi dengan sangat baik, bermain cukup bagus dan menciptakan peluang-peluang. Tapi, kami kekurangan kualitas di situasi-situasi itu untuk mencetak gol," kata Mikel Arteta, dilansir Sky Sports.

Tiga poin di London Utara membuat Man City mencatatkan 18 kemenangan berturut-turut semua ajang atau 25 pertarungan beruntun tanpa kekalahan. Hasil minor terakhir mereka terjadi pada 22 November 2020 saat menyerah 0-2 dari Tottenham Hotspur.

"Kami mendapatkan momentum dan kepercayaan diri sehingga kami sangat bagus dalam menguasai bola. Kami menemukan celah yang bagus, meski ketika di sepertiga akhir, kami tak melepaskan umpan yang tepat. Kami mencoba memanfaatkan sejumlah kelemahan yang kami pikir bisa dimaksimalkan, dan mereka tak punya banyak kelemahan," ungkap Guardiola, dilansir BBC Sport.

Kemenangan menjadi Man City kokoh di puncak klasemen Liga Premier. Mereka unggul 10 poin dari Manchester United dan Leicester City di posisi 2 dan 3.

"Itu tadi pertandingan berat. Salah satu yang terberat, dengan cara bermain mereka, kualitas, dan ide-ide yang mereka punya. Pertandingan berjalan sangat sulit dan kami berhasil menang. Kami hanya memikirkan laga-laga berikutnya. Laju ini luar biasa. Saya tidak memperkirakannya. Tapi, ini bagus," tambah pria asal Spanyol itu.

Selain kemenangan penting, yang menjadi sorot kamera pada pertandingan itu adalah pakaian yang dikenakan Guardiola. Layaknya anak zaman sekarang, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu terlihat trendy dengan hoodie abu-abu. Guardiola terlihat gaul karena di hoodie itu terdapat tulisan Open Arms.

Orang bertanya-tanya, apakah Open Arms itu? Apakah itu merupakan merek pakaian yang menjadi sponsor Man City lainnya? Ternyata bukan!



Open Arms adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Spanyol yang memiliki misi kemanusiaan terkait imigran gelap yang banyak menyeberang dari Afrika ke Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Misi mereka adalah menolong kapal-kapal imigran itu agar bisa mencapai daratan Benua Biru dengan selamat.

Organisasi itu didirikan atas kenyataan pahit bahwa ribuan migran yang mencoba mencari kehidupan layak di Eropa harus meregang nyawa sia-sia di Laut Mediterania. Mereka meninggal karena kapal yang ditumpangi tenggelam. Itu karena kapal-kapal tersebut sangat tidak layak digunakan serta diisi penumpang melebihi kapasitas.

Untuk menolong migran yang kurang beruntung, pemerintah-pemerintah di sepanjang pantai Mediterania seperti Malta, Italia, Prancis, Yunani, Turki, hingga Spanyol sebenarnya sudah cukup berbuat. Mereka mengirim patroli Coast Guard dengan tugas ganda, keamanan dan kemanusiaan.

Selain pemerintah, banyak LSM kemanusiaan di Eropa yang tergerak melakukan aksi nyata. Mereka membentuk satuan-satuan tugas kecil dengan kapal-kapal patroli mereka sendiri untuk berpatroli mencari rombongan migran yang tersesat.

Namun, berbeda dengan pemerintah yang didukung anggaran besar dari pajak rakyatnya, para LSM tersebut memiliki kendala dalam pendanaan. Anggaran mereka terbatas sehingga memerlukan bantuan dari orang-orang terkenal untuk menyumbang. Salah satu sosok yang konsisten mendukung aksi itu adalah Guardiola.

Pada 2018, Guardiola menyumbangkan uang kepada Open Arms untuk memperbaiki kapal andalan mereka yang rusak. Kapal itu tergeletak di sebuah dermaga Italia selama beberapa minggu karena  membutuhkan perbaikan besar. Saat mendengar hal itu, Guardiola mentransfer 150.000 euro kepada Open Arms.

"Pep mendatangi kami dan menawarkan bantuan sejumlah uang (150.000 euro). Itu dari kantongnya sendiri. Kami sangat berterima kasih. Tapi, kami masih berharap dukungan dari atlet lain yang juga ingin berkontribusi membantu kami mencapai tujuan mengembalikan kapal migran ke jalurnya," kata pendiri Open Arms, Oscar Camps, kepada radio di Katalunya, RAC 1

Agar Open Arms semakin dikenal orang di seluruh dunia, Guardiola menawarkan diri untuk menjadi semacam "brand ambassador". Dia tidak perlu keliling dunia untuk mempromosikan LSM, melainkan cukup mengenakan pakaian dengan identitas Open Arms di laga resmi Liga Premier.

Langkah sederhana tersebut dimulai Guardiola jelang Boxing Day 2020. Ketika itu, pada pertandingan melawan Southampton di St Mary's, 19 Desember 2020, Guardiola terlihat santai mengenakan hoodie bertuliskan Open Arms dengan dibungkus jas hujan warna hitam karena memang cuaca sedang gerimis.

Hal yang sama kembali dikerjakan Guardiola ketika Man City mengalahkan Newcastle United 2-0 di Etihad Stadium Ilkay Gundogan dan Ferran Torres, 26 Desember 2020. Saat sesi wawancara resmi di akhir laga, dia mengenakan hoodie yang sama dengan yang dikenakan di laga melawan Arsenal.

"Terima kasih banyak Pep Guardiola," tulis Open Arms di akun resmi Twitter mereka, @openarms_fund.