Laga terjauh bukan Persiraja vs Persipura. Ada yang lebih gila lagi jauhnya. Naik pesawat 12,5 jam.
Ketika promosi ke Liga 1, banyak yang menantikan duel Persiraja Banda Aceh versus Persipura Jayapura. Sebab, tim harus menempuh perjalanan 6.872 km sekali jalan. Tapi, itu belum seberapa jika dibandingkan pertandingan di Divisi II Liga Rusia yang berjarak 10.261 km!
Sama seperti Indonesia, Rusia adalah negara yang sangat besar. Bahkan, jauh lebih besar dari Indonesia. Negeri Beruang Merah tercatat sebagai negara terbesar di dunia yang wilayahnya terbentang dari Eropa ke Asia.
Catatan menunjukkan, wilayah Rusia mencakup lebih dari 17.125.191 kilometer persegi atau terdiri dari lebih dari seperdelapan dari luas daratan yang dihuni di bumi. Negara pecahan Uni Soviet ini juga memiliki 11 zona waktu dan berbatasan dengan 16 negara berdaulat di dua benua besar.
Dengan teritorial yang yang sangat luas dan ekstrim, tidak mudah bagi Asosiasi Sepakbola Rusia (RFU) untuk menciptakan kompetisi sepakbola profesional yang berkualitas. Seperti masalah klasik di Indonesia, transportasi juga menjadi hal yang sempat membuat RFU maupun klub-klub Rusia pusing.
Tapi, sama seperti di banyak negara anggota FIFA, kompetisi di Rusia juga dibagi dalam beberapa divisi. Level pertama adalah Liga Premier Rusia. Diikuti 16 tim, Liga Premier Rusia didirikan pada 2001. Kompetisi itu menggantikan Russian Football Championship, yang digelar sejak 1992 ketika Uni Soviet bubar.
Liga ini memiliki 3 tiket untuk Kualifikasi Liga Champions yang diberikan kepada tiga tim teratas pada akhir musim dan 2 tempat Liga Eropa akan dialokasikan untuk tim-tim yang berada di urutan 4-5. Liga Premier Rusia diselenggarakan secara mandiri oleh Professional Football League of Russia (PFLR) selaku operator.
Sejak diperkenalkan pada 2002, CSKA Moscow dan Zenit Saint Petersburg menjadi tim yang paling sering juara dengan 6 kali. Lalu, Lokomotiv Moscow (3 kali), Rubin Kazan (2 kali), dan Spartak Moscow (1 kali). Setiap tahun, 2 tim terbawah akan terdegradasi ke Liga Nasional Rusia (Divisi II).
Liga ini terdiri dari 22 klub. Setiap musim, 2 klub teratas dipromosikan ke Liga Premier Rusia dan 5 klub terbawah diturunkan ke Liga Profesional Rusia (Divisi III). Tim ketiga dan keempat bermain dalam play-off promosi kandang dan tandang melawan tim Liga Premier Rusia peringkat 13 serta 14.
Tapi, untuk bisa bermain di Liga Premier Rusia, tim-tim Divisi II harus memenuhi sejumlah syarat administrasi. Mereka harus memiliki lisensi khusus. Jika tidak, mereka tidak dapat promosi dan harus tetap berkompetisi di Divisi II. Larangan promosi juga diberikan kepada klub-klub satelit yang memiliki tim induk di Liga Premier Rusia. Contohnya, Spartak-2 Moscow dan Krasnodar-2.
Sejak 2013/2014 hingga 2019/2020, ada hal unik di Divisi II yang tidak dimiliki di Liga Premier Rusia adalah dua tim dari dua wilayah yang kontras. Mereka adalah Baltika Kaliningrad dan Luch Vladivostok.
Kenapa unik? Baltika adalah klub yang berasal dari Kaliningrad. Itu adalah daerah kantung Rusia yang terletak di Laut Baltik yang berbatasan dengan Lithuania di utara dan Polandia di selatan. Sementara sebelah timur Lithuania tidak langsung daratan Rusia, melainkan Belarus.
Untuk mencapai Moscow dari Kaliningrad dibutuhkan jarak 1.252 km melalui Belarus. Sementara untuk mencapai Saint Petersburg, warga Kaliningrad 964 km melewati Lithuania, Latvia, dan Estonia.
Didirikan di era Uni Soviet pada 22 Desember 1954, Baltika dimasukkan ke Divisi II di format lama (setara Divisi III sekarang) sejak kompetisi Rusia digelar pertama kali pada 1992. Setelah promosi ke Divisi I (sekarang Divisi II), Baltika melanjutkannya ke Divisi Utama (sekarang Liga Premier Rusia). Tapi, pada 1998, mereka terdegradasi.
Setelah itu, Baltika menjadi tim yoyo naik-turun dari kasta kedua dan kasta ketiga. Lalu, sejak 2006 mereka stabil di Divisi II. Mereka juga cukup beruntung karena pada 2018/2019 sempat terdegradasi ke Divisi III. Tapi, batal setelah klub yang seharusnya promosi, Sakhalin Yuzhno-Sakhalinsk, tidak memiliki lisensi bermain di Divisi II.
Jika Baltika berasal dari Kaliningrad di ujung barat Rusia, maka Luch datang dari Vladivostok di ujung timur. Vladivostok adalah kota yang terletak di Teluk Golden Horn di Laut Jepang. Kota ini berjarak 9.015 km dari Moscow dan 9.460 km dari Saint Petersburg. Sebagai perbandingan, jarak Vladivostok ke Seoul di Korea Selatan hanya 746 km.
Luch bermain di Divisi II sejak 2013/2014. Sayang, pada akhir musim lalu mereka terpaksa terdegradasi ke Divisi III. Degradasi didapatkan bukan karena prestasi di lapangan, melainkan pandemi Covid-19. Pemerintah setempat tidak memberikan izin pertandingan sehingga Luch harus kehilangan status sebagai tim Divisi II.
Namun, sebelum turun kasta, pertandingan tandang dengan rute ekstrim harus dijalani Luch saat menghadapi Baltika. Untuk sebuah pertunjukan 90 menit, Luch dan Baltika membutuhkan perjalanan lebih dari 20.000 km pergi-pulang!
Itu menjadi perjalanan terpanjang klub sepakbola di kompetisi domestik di dunia. Sebagai perbandingan di Inggris, Swansea City hanya membutuhkan jarak 1.132 km untuk mencapai kandang Newcastle United. Sementara di kompetisi Eropa, FC Porto pernah tandang ke Ukraina untuk melawan Shakhtar Donetsk dengan jarak 9.300 km.
Dengan turun ke Divisi III, Luch kini tidak perlu jauh-jauh terbang ke Kaliningrad. Sebaliknya, Baltika masih harus menempuh perjalanan sangat jauh untuk mencapai kota tetangga Vladivostok, Khabarovsk. Di situ, mereka berhadapan dengan SKA-Khabarovsk.
Khabarovsk adalah kota yang berbatasan langsung dengan provinsi tempat Vladivostok berada. Jarak Khabarovsk-Vladivostok sekitar 800 km. Sementara dari Khabarovsk menuju Kaliningrad membutuhkan 9.510 km atas 123 jam menggunakan mobil. Jika dengan kereta, dibutuhkan 7 hari 4 jam.
Sama seperti Indonesia, Rusia adalah negara yang sangat besar. Bahkan, jauh lebih besar dari Indonesia. Negeri Beruang Merah tercatat sebagai negara terbesar di dunia yang wilayahnya terbentang dari Eropa ke Asia.
BACA FEATURE LAINNYA
20 Kiper Terhebat Abad ke-21
20 Kiper Terhebat Abad ke-21
Sejak diperkenalkan pada 2002, CSKA Moscow dan Zenit Saint Petersburg menjadi tim yang paling sering juara dengan 6 kali. Lalu, Lokomotiv Moscow (3 kali), Rubin Kazan (2 kali), dan Spartak Moscow (1 kali). Setiap tahun, 2 tim terbawah akan terdegradasi ke Liga Nasional Rusia (Divisi II).
BACA BERITA LAINNYA
Jika Dihitung Hanya 2021, Liverpool di Peringkat 17 Klasemen
Jika Dihitung Hanya 2021, Liverpool di Peringkat 17 Klasemen
Tapi, untuk bisa bermain di Liga Premier Rusia, tim-tim Divisi II harus memenuhi sejumlah syarat administrasi. Mereka harus memiliki lisensi khusus. Jika tidak, mereka tidak dapat promosi dan harus tetap berkompetisi di Divisi II. Larangan promosi juga diberikan kepada klub-klub satelit yang memiliki tim induk di Liga Premier Rusia. Contohnya, Spartak-2 Moscow dan Krasnodar-2.
Kenapa unik? Baltika adalah klub yang berasal dari Kaliningrad. Itu adalah daerah kantung Rusia yang terletak di Laut Baltik yang berbatasan dengan Lithuania di utara dan Polandia di selatan. Sementara sebelah timur Lithuania tidak langsung daratan Rusia, melainkan Belarus.
Didirikan di era Uni Soviet pada 22 Desember 1954, Baltika dimasukkan ke Divisi II di format lama (setara Divisi III sekarang) sejak kompetisi Rusia digelar pertama kali pada 1992. Setelah promosi ke Divisi I (sekarang Divisi II), Baltika melanjutkannya ke Divisi Utama (sekarang Liga Premier Rusia). Tapi, pada 1998, mereka terdegradasi.
Setelah itu, Baltika menjadi tim yoyo naik-turun dari kasta kedua dan kasta ketiga. Lalu, sejak 2006 mereka stabil di Divisi II. Mereka juga cukup beruntung karena pada 2018/2019 sempat terdegradasi ke Divisi III. Tapi, batal setelah klub yang seharusnya promosi, Sakhalin Yuzhno-Sakhalinsk, tidak memiliki lisensi bermain di Divisi II.
Jika Baltika berasal dari Kaliningrad di ujung barat Rusia, maka Luch datang dari Vladivostok di ujung timur. Vladivostok adalah kota yang terletak di Teluk Golden Horn di Laut Jepang. Kota ini berjarak 9.015 km dari Moscow dan 9.460 km dari Saint Petersburg. Sebagai perbandingan, jarak Vladivostok ke Seoul di Korea Selatan hanya 746 km.
Luch bermain di Divisi II sejak 2013/2014. Sayang, pada akhir musim lalu mereka terpaksa terdegradasi ke Divisi III. Degradasi didapatkan bukan karena prestasi di lapangan, melainkan pandemi Covid-19. Pemerintah setempat tidak memberikan izin pertandingan sehingga Luch harus kehilangan status sebagai tim Divisi II.
Namun, sebelum turun kasta, pertandingan tandang dengan rute ekstrim harus dijalani Luch saat menghadapi Baltika. Untuk sebuah pertunjukan 90 menit, Luch dan Baltika membutuhkan perjalanan lebih dari 20.000 km pergi-pulang!
Itu menjadi perjalanan terpanjang klub sepakbola di kompetisi domestik di dunia. Sebagai perbandingan di Inggris, Swansea City hanya membutuhkan jarak 1.132 km untuk mencapai kandang Newcastle United. Sementara di kompetisi Eropa, FC Porto pernah tandang ke Ukraina untuk melawan Shakhtar Donetsk dengan jarak 9.300 km.
Dengan turun ke Divisi III, Luch kini tidak perlu jauh-jauh terbang ke Kaliningrad. Sebaliknya, Baltika masih harus menempuh perjalanan sangat jauh untuk mencapai kota tetangga Vladivostok, Khabarovsk. Di situ, mereka berhadapan dengan SKA-Khabarovsk.
Khabarovsk adalah kota yang berbatasan langsung dengan provinsi tempat Vladivostok berada. Jarak Khabarovsk-Vladivostok sekitar 800 km. Sementara dari Khabarovsk menuju Kaliningrad membutuhkan 9.510 km atas 123 jam menggunakan mobil. Jika dengan kereta, dibutuhkan 7 hari 4 jam.