Kiper tak hanya bertugas mengawal gawangnya, tapi bisa berubah menjadi mesin gol. Ada kiper Manchester United pernah jadi top skor klub.
Posisi penjaga gawang sangat krusial dalam permainan sepak bola, meski peran mereka tak leluasa seperti bek, gelandang, hingga striker. Keberadaan mereka lebih difokuskan mengawal gawang dari kebobolan dan tercacat ada beberapa penjaga gawang yang lihai dalam mencetak gol hingga menjadi topskor bersama klub masing-masing.

Rogerio Ceni adalah mantan kiper asal Brasil. Dia tercatat sebagai kiper paling produktif dalam urusan gol. Terbukti, sepanjang kariernya, Ceni menghasilkan total 131 gol bersama Sao Paulo.

Mayoritas golnya tercipta melalui skema bola mati, seperti 61 gol lewat tendangan bebas. Sementara sisanya berhasil dicetak Ceni melalui titik penalti.

Keahlian itu membuat Ceni sempat tercatat sebagai topskor Sao Paulo, seperti 21 gol pada 2005 dan menciptakan 16 gol semusim kemudian. "Yang lebih luar biasa, Ceni membawa Sao Paulo meraih Copa Libertadores dan Piala Dunia Antarklub pada 2005,” tambah Matt Du Grey.

Performa impresif itu membuatnya belum tertandingi, bahkan belum ada kiper di era milenial ini yang dapat melampaui capaian gol Ceni yang mencapai tiga digit.

Masih banyak kiper yang memiliki produktivitas mencetak gol sangat tinggi saat bermain. Sebut saja Jose Chilavert. Pria yang kini berusia 55 tahun asal Paraguay itu total mencetak 67 gol, dan mayoritas golnya dicetak bersama klub Argentina, Velez Sarsfield.

Tak hanya itu, Chilavert juga tercatat sebagai satu-satunya kiper yang berhasil mencetak hattrick dalam satu pertandingan. Mantan kiper kelahiran Luque, 27 Juli 1965, ini juga mencetak delapan gol bersama timnas Paraguay.

Kontribusi terbesarnya saat tercatat sebagai pencetak gol terbanyak bersama Sarsfield di Primera Division Argentina musim 1997/1998. Dia mencetak 10 gol pada periode tersebut.

Benua Amerika Selatan juga menghasilkan kiper tangguh. Selain Ceni dan Chilavert, Rene Higuita tercatat sangat produktif sebagai pencetak gol. Mantan kiper berusia 54 tahun asal Kolombia ini tercatat mengoleksi total 41 gol, dan kebanyakan golnya dicetak bersama Independiente Medellin.

Jorge Campos turut meramaikan daftar penjaga gawang yang produktif mencetak gol. Mantan kiper Meksiko yang identik dengan jersey warna-warni itu berhasil mencetak 34 gol sepanjang kariernya. Capaian pria asal Meksiko ini dianggap luar biasa, apalagi dirinya sempat dianggap sebagai kiper yang memiliki tubuh kurang proposional karena hanya memiliki tinggi badan 168 cm.

Walau begitu, selain Ceni dan Chilavert, mereka belum pernah tercatat sebagai topskor saat membela klub. Kejutan justru diciptakan Alex Stepney ketika mencetak dua gol sebagai kiper Manchester United.

Ketika menuju Jerman, terdapat sosok Hans-Jorg Butt yang mencetak sembilan gol penalti bersama Hamburg pada musim 1999/2000. Butt turut membantu Hamburg finish ketiga pada periode itu setelah kontribusinya tercatat sebagai topskor bersama Roy Prager dan Tony Yeboah.

Paling menghebohkan, tapi jarang dibicarakan publik adalah keberhasilan Tony Read di bawah mistar gawang Luton Town pada musim 1965/1966. Dia mencetak 12 gol dalam 20 laga musim itu, termasuk mencetak hattrick ketika melawan Notts County.

Menuju Spanyol, Anda disajikan dengan nama besar Carlos Fenoy. Mantan kiper asal Argentina ini pernah tercatat sebagai topskor Celta Vigo dengan koleksi lima gol pada musim 1976/1977.

Menurut netizen asal Spanyol, Stijn, koleksi gol Fenoy masih lebih banyak ketimbang para striker Celta, yakni Sanroman dan Mori yang masing-masing mencetak tiga gol. Situasi itu membuat Celta akhirnya terdegradasi.

Walau begitu, ada kenangan yang patut dibanggakan Fenoy saat menjadi keluarga besar Celta. "Kemenangan 2-0 atas juara bertahan, Real Madrid, menjadi momen tak terlupakan pada musim tersebut," tulis Stijn.