Kaka hanya ada di peringkat ke-7. Ronaldinho di peringkat ke-5.
Praktik mencetak gol jamaknya adalah tugas pemain depan, tetapi gelandang juga menjalankan fungsi itu. Di bawah ini ada 20 gelandang modern yang mengumpulkan gol terbanyak sepanjang karier mereka.
Frank Lampard menjadi legenda Chelsea selama kariernya yang termasyhur dan ia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu. Saat Lampard memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 2013, dia telah mencetak 261 gol secara total - termasuk saat bermain untuk West Ham United, Manchester City dan New York City.
Di tempat kedua ada mantan rekannya di timnas Inggris dan sekaligus saingan lamanya Liga Premier, siapa lagi kalau bukan Steven Gerrard. Dia berhasil mencetak 206 gol sepanjang kariernya. Yang istimewa dan menjadikan Gerrad terhormat, dia melakukan itu hanya bersama Liverpool.
Gelandang andalan Borussia Dortmund Marco Reus menempati posisi keempat dan merupakan pemain dengan jumlah gol paling banyak yang saat ini masih aktif bermain.
Beberapa nama pemain yang barusan Anda baca merupakan gelandang modern (yang bermain di abad-21 terutama di atas tahun 2000-an) yang memiliki jumlah gol terbanyak.
Mari kita lihat daftarnya:
20. Ola Toivonen | 117 gol dalam 397 pertandingan
19. James Rodriguez | 122 gol dalam 439 pertandingan)
18. Wesley Sneijder | 122 gol dalam 504 pertandingan)
17. Kevin De Bruyne | 127 gol dalam 555 pertandingan
16. Steffen Hoffman | 128 gol dalam 541 pertandingan
15. Bryan Ruiz | 132 gol dalam 527 pertandingan
14. Gini Wijnaldum | 135 gol dalam 621 pertandingan
13. Arturo Vidal | 136 gol dalam 682 pertandingan
12. Cesc Fabregas | 138 gol dalam 812 pertandingan
11. Juan Mata | 139 gol dalam 617 pertandingan
10. Christian Eriksen | 142 gol dalam 618 pertandingan
9. Marek Hamsik | 147 gol dalam 645 pertandingan
8. David Silva | 148 gol dalam 778 pertandingan)
7. Kaka | 161 gol dalam 515 pertandingan
6. Michael Ballack | 169 gol dalam 565 pertandingan
5. Ronaldinho | 169 gol dalam 458 pertandingan
4. Marco Reus | 187 gol dalam 452 pertandingan
3. Rafael van der Vaart |194 gol dalam 623 pertandingan
2. Steven Gerrard | 206 gol dalam 794 pertandingan)
1. Frank Lampard | 261 gol dalam 843 pertandingan
Orang-orang mungkin ribut soal siapa yang terbaik, tapi Scholes punya alternatif cara lain untuk memuji kehebatan Frank Lampard dan Steven Gerrard.
"Aku muak mendengar tentang ini, sejujurnya. Itu tidak terlalu penting. Orang bisa punya pendapat sendiri. Mereka berdua adalah pemain yang luar biasa, luar biasa. Mereka pemain yang sangat berbeda."
Scholes yakin mantan pelatih Chelsea itu bisa dibilang sebagai "gelandang pencetak gol terbaik yang pernah ada."
Dia melanjutkan: "Frank memainkan posisi itu dengan baik. Dia berada di tim di mana dia diizinkan untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Sementara untuk Steven Gerrard, Paul Scholes mengatakan pujian yang tak kalah terhormat, bagi legenda Manchester United ini, sosok Gerrard merupakan seseorang yang bisa didefinisikan sebagai: bisa melakukan segalanya di lapangan sepak bola. Dia cepat, dia kuat, dia fisik, dia bisa mencetak gol dan dia bisa membantu rekannya untuk mencetak gol.”
Lalu Scholes tak lupa bilang, bahwa Gerrad punya kecakapan yang tak semua gelandang miliki, selain insting mencetak gol, Gerrard juga jago bertahan.
"Pertahanan mungkin bukan salah satu kekuatannya, tapi menurutku itu bukan salah satu kekuatan kita,” tutup Scholes.
Frank Lampard menjadi legenda Chelsea selama kariernya yang termasyhur dan ia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu. Saat Lampard memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 2013, dia telah mencetak 261 gol secara total - termasuk saat bermain untuk West Ham United, Manchester City dan New York City.
BACA FEATURE LAINNYA
Lucu! Seychelles Salah Mengontrak Turis Jadi Pelatih Timnas Gara-gara Nama
Lucu! Seychelles Salah Mengontrak Turis Jadi Pelatih Timnas Gara-gara Nama
20. Ola Toivonen | 117 gol dalam 397 pertandingan
19. James Rodriguez | 122 gol dalam 439 pertandingan)
18. Wesley Sneijder | 122 gol dalam 504 pertandingan)
BACA FEATURE LAINNYA
19 Klub Indonesia yang Berganti Nama di Era Liga Indonesia
19 Klub Indonesia yang Berganti Nama di Era Liga Indonesia
16. Steffen Hoffman | 128 gol dalam 541 pertandingan
14. Gini Wijnaldum | 135 gol dalam 621 pertandingan
12. Cesc Fabregas | 138 gol dalam 812 pertandingan
11. Juan Mata | 139 gol dalam 617 pertandingan
10. Christian Eriksen | 142 gol dalam 618 pertandingan
9. Marek Hamsik | 147 gol dalam 645 pertandingan
8. David Silva | 148 gol dalam 778 pertandingan)
7. Kaka | 161 gol dalam 515 pertandingan
6. Michael Ballack | 169 gol dalam 565 pertandingan
5. Ronaldinho | 169 gol dalam 458 pertandingan
4. Marco Reus | 187 gol dalam 452 pertandingan
3. Rafael van der Vaart |194 gol dalam 623 pertandingan
2. Steven Gerrard | 206 gol dalam 794 pertandingan)
1. Frank Lampard | 261 gol dalam 843 pertandingan
Orang-orang mungkin ribut soal siapa yang terbaik, tapi Scholes punya alternatif cara lain untuk memuji kehebatan Frank Lampard dan Steven Gerrard.
"Aku muak mendengar tentang ini, sejujurnya. Itu tidak terlalu penting. Orang bisa punya pendapat sendiri. Mereka berdua adalah pemain yang luar biasa, luar biasa. Mereka pemain yang sangat berbeda."
Scholes yakin mantan pelatih Chelsea itu bisa dibilang sebagai "gelandang pencetak gol terbaik yang pernah ada."
Dia melanjutkan: "Frank memainkan posisi itu dengan baik. Dia berada di tim di mana dia diizinkan untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Sementara untuk Steven Gerrard, Paul Scholes mengatakan pujian yang tak kalah terhormat, bagi legenda Manchester United ini, sosok Gerrard merupakan seseorang yang bisa didefinisikan sebagai: bisa melakukan segalanya di lapangan sepak bola. Dia cepat, dia kuat, dia fisik, dia bisa mencetak gol dan dia bisa membantu rekannya untuk mencetak gol.”
Lalu Scholes tak lupa bilang, bahwa Gerrad punya kecakapan yang tak semua gelandang miliki, selain insting mencetak gol, Gerrard juga jago bertahan.
"Pertahanan mungkin bukan salah satu kekuatannya, tapi menurutku itu bukan salah satu kekuatan kita,” tutup Scholes.