Ada syarat yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan medali Liga Premier.
Liga Premier menjadi kompetisi tidak asing di telinga penggemar sepak bola dunia. Banyak klub papan atas bersaing di liga tersebut, salah satunya klub raksasa asal Kota Manchester yang berpeluang besar meraih gelar juara di akhir musim.
Para pemain jelas bangga ketika klub yang dibela menjuarai kompetisi. Mereka akan mendapat medali penghargaan yang disematkan di leher, bahkan banyak dari mereka menjadikan medali itu sebagai tanda legalitas dalam karier sepak bola. Namun, bagaimana ceritanya apabila mereka kehilangan medali kebangaan tersebut. Simak ceritanya.
Musim lalu, Liverpool sukses menempatkan diri menjadi nomor satu di tanah Inggris (Liga Premier). Liverpool mendapatkan 40 medali untuk para punggawanya sebagai tanda The Reds menjadi pemenang kompetisi paling prestisius tersebut.
Berdasarkan peraturan saat ini, sebanyak 23 pemain dijamin akan mendapatkan medali jika mereka telah berkontribusi setidaknya di lima pertandingan liga atau lebih. Itu merupakan syarat kualifikasi untuk memperoleh sebuah medali.
Sayang, tidak semua bisa lolos dari kualifikasi tersebut. Berikut adalah nama pemain bintang yang justru kandas memperoleh medali kemenangan.
1. Gary Neville
Bek kanan Manchester United yang legendaris itu seharusnya memiliki delapan kali kesempatan untuk memperoleh medali juara Liga Premier. Namun, kesempatan itu harus berujung tragis.
Analis dari Sky Sport berpendapat Neville memiliki kesempatan lebih besar selama 10 musim kariernya bersama Setan Merah, apalagi Neville melakukan debutnya sejak musim 1993/1994.
Tapi, dirinya hanya tampil satu kali saat membutuhkan 10 penampilan liga untuk lolos kualifikasi memperoleh medali. Aturan pun berubah pada 2012 menjadi lima penampilan saja yang harus dipenuhi.
Kemudian, ketika MU dinobatkan sebagai juara pada musim 2009/2010, Neville terjebak hanya empat penampilan saja sebelum dia akhirnya harus pensiun di tengah musim.
2. Mohamed Salah
Penyerang asal Mesir itu meraih medali musim lalu karena golnya yang sukses membawa Liverpool menuju kejayaan di Liga Premier.
Tapi, Anda perlu mengetahui kisah tragis yang dialami Salah sebelum mendarat di Liverpool. Setelah meninggalkan Chelsea yang sedang mengejar gelar juaranya di pertengahan musim 2014/2015, Salah justru dipinjamkan ke Fiorentina. Karena itu, dia gagal memperoleh medali bersama The Blues.
Salah hanya tampil tiga kali di liga, dan tidak memenuhi syarat untuk menerima medali. Posisinya saat itu ditukar dengan Juan Cuadrado.
Ironisnya, Cuadrado juga gagal mendapatkan medali bersama Chelsea, meski telah tampil sebanyak 14 kali bersama klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut.
3. Owen Hargreaves
Mengingat masalah cedera mantan gelandang Bayern Muenchen itu, tidak mengherankan jika Hargreaves kehilangan medalinya di Manchester United.
Pakar BT Sport menyoroti ketidakberuntungan Hargreaves karena harus kehilangan medali juara Liga Premier saat membela tim sekota MU, Manchester City.
Walau akhirnya Hargreaves sukses mendapat medali juara pada musim 2007/2008 bersama Setan Merah, tapi Hargreaves melewatkan lebih banyak medali pada 2009 dan 2011.
Sementara bersama Man City, pria yang kini berusia 40 tahun itu hanya bermain sekali saat The Citizens juara pada 2012. Fakta itu membuat Hargreaves gagal memenuhi syarat kualifikasi sekaligus mengubur mimpinya meraih medali.
4. David Batty
Mantan pemain internasional Inggris dan legenda Leeds United itu adalah bagian dari kesuksesan Blackburn Rovers saat mengejutkan dunia dengan menjuarai Liga Premier pada 1995.
Meskipun dia adalah anggota skuad inti di dalam tim, cedera membuatnya berada di pinggir lapangan. Dia hanya bermain lima kali, dan sebuah kenyataan yang pahit ketika dia membutuhkan 10 penampilan untuk bisa mendapatkan medali.
The Rovers memang menawarkan medali kepada Batty, namun dia menolak karena merasa tidak memberikan kontribusi yang cukup di sepanjang musim dirinya bermain.
Dia tidak pernah memenangkan medali juara Liga Premier setelah itu. Kisah terakhirnya adalah menjadi runner-up bersama Newcastle United pada 1996 dan 1997.
5. Federico Macheda
Macheda mungkin menganggap dirinya sedikit tidak beruntung kerena tidak juga dapat memperoleh medali kejuaraan, terutama ketika mengingat apa yang sudah dia lakukan bersama Manchester United. Dia turut andil membawa Setan Merah bangkit dari bayang-bayang kekalahan saat melawan Aston Villa.
Gol kemenangannya di masa injury time membawa MU melakukan comeback ajaib dalam kemenangan 3-2. Kemenangan itu membantu MU meraih trofi Liga Premier pada 2009.
Dia bermain empat kali musim itu dan mencetak dua gol. Tapi, sangat disayangkan dirinya gagal memenuhi standar kualifikasi untuk mendapatkan medali. Macheda juga absen mendapatkan medali pada musim 2010/2011.
6. Scott Parker
Parker adalah pelatih Fulham saat ini. Sebelum merintis dunia kepelatihan, Parker pernah diboyong Jose Mourinho dari Charlton Athletic pada 2004.
Sayang, selama berada di Stamford Bridge, Parker tidak mendapatkan cukup penampilan di bawah arahan Mourinho pada musim 2004/2005. Parker hanya mencetak empat penampilan saat Chelsea merebut gelar juaranya pada periode tersebut.
Parker kemudian meninggalkan London Barat pada musim panas berikutnya. Dia bermain untuk Newcastle, West Ham United, Tottenham Hotspur, dan Fulham. Setelah itu, dia tidak pernah mengendus gelar lagi.
7. Nemanja Matic
Cukup adil mengatakan bahwa gelandang bertahan bernama Nemanja Matic sukses menebus kekecewaan dirinya, terutama setelah membantu Chelsea meraih juara Liga Premier pada 2015 dan 2017. Namun, sebelum mewujudkan itu, Matic harus melalui cerita cukup tragis.
Faktanya, di tahun pertama saat dirinya bersama raksasa London Barat, Carlo Ancelotti yang diplot sebagai pelatih Chelsea saat itu hanya memberinya dua kali penampilan saat mereka mengamankan gelar ganda pada 2009/2010.
Dia meninggalkan Chelsea pada 2011, kemudian pindah ke Benfica. Pemain berusia 32 tahun itu memenangkan Liga Portugis pada 2013. Matic kemudian kembali ke Liga Premier bersama Manchester United pada tahun yang sama karena urusan yang belum selesai.
8. Wes Brown
Bek Manchester United itu memenangkan lima gelar Liga Premier ketika Setan Merah ditangani pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson.
Namun, dia dibatasi hanya boleh berlaga untuk delapan penampilan saja pada musim 2008/2009. Situasi itu harus dijalani Brown karena mengalami cedera. Itu berarti Brown gagal menambahkan medali kelima ke dalam koleksinya. Dua tahun kemudian, sejarah terulang kembali ketika dia kehilangan medali lainnya.
9. Micah Richards
Richards sebenarnya telah bermain sangat baik saat membantu Manchester City meraih gelar Liga Premier pertama mereka pada 2012.
Bahkan, sang bek masuk dalam daftar pemain terbaik klub musim itu, walau dirinya kalah popularitas dari Sergio Aguero. Berbeda dengan tahun berikutnya, di mana kontribusinya memang minim pada musim 2013/2014.
Cedera dan performa buruk membuatnya tergelincir dari daftar jajaran pemain terbaik The Citizens. Hanya dua penampilan liga yang berhasil dia dapatkan, itu berarti Richards harus rela kehilangan medali. Performanya yang buruk membuat dirinya dipinjamkan ke Fiorentina sebelum dibebaskan pada 2015.
10. Andrej Kramaric
Leicester City sempat menjadikan Kramaric sebagai pemain dengan rekor perekrutan termahal pada 2015. The Foxes harus menebus striker asal Kroasia itu senilai 9 juta pounds.
Tapi, seiring berjalannya waktu, klub justru merasa tidak terlalu membutuhkannya. Jamie Vardy menjadi terkenal dan mulai menjauhkan Kramaric dari Leicester. Hebatnya, mereka secara ajaib memenangkan Liga Premier pada musim 2015/2016.
Kramaric dipinjamkan ke Hoffenheim pada jendela transfer Januari 2016. Dirinya hanya tampil dua kali sebelum proses peminjaman itu terlaksana. Itu berarti tidak ada medali kemenangan untuk Kramaric.
Para pemain jelas bangga ketika klub yang dibela menjuarai kompetisi. Mereka akan mendapat medali penghargaan yang disematkan di leher, bahkan banyak dari mereka menjadikan medali itu sebagai tanda legalitas dalam karier sepak bola. Namun, bagaimana ceritanya apabila mereka kehilangan medali kebangaan tersebut. Simak ceritanya.
BACA BERITA LAINNYA
Calon Presiden Barcelona Sebut Presiden Real Madrid ‘VARentino’
Calon Presiden Barcelona Sebut Presiden Real Madrid ‘VARentino’
1. Gary Neville
Bek kanan Manchester United yang legendaris itu seharusnya memiliki delapan kali kesempatan untuk memperoleh medali juara Liga Premier. Namun, kesempatan itu harus berujung tragis.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Ricardo, Kiper Portugal di Euro 2004 dan Piala Dunia 2006 Kini Agen Properti
Ricardo, Kiper Portugal di Euro 2004 dan Piala Dunia 2006 Kini Agen Properti
Tapi, dirinya hanya tampil satu kali saat membutuhkan 10 penampilan liga untuk lolos kualifikasi memperoleh medali. Aturan pun berubah pada 2012 menjadi lima penampilan saja yang harus dipenuhi.
2. Mohamed Salah
Tapi, Anda perlu mengetahui kisah tragis yang dialami Salah sebelum mendarat di Liverpool. Setelah meninggalkan Chelsea yang sedang mengejar gelar juaranya di pertengahan musim 2014/2015, Salah justru dipinjamkan ke Fiorentina. Karena itu, dia gagal memperoleh medali bersama The Blues.
Salah hanya tampil tiga kali di liga, dan tidak memenuhi syarat untuk menerima medali. Posisinya saat itu ditukar dengan Juan Cuadrado.
Ironisnya, Cuadrado juga gagal mendapatkan medali bersama Chelsea, meski telah tampil sebanyak 14 kali bersama klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut.
3. Owen Hargreaves
Mengingat masalah cedera mantan gelandang Bayern Muenchen itu, tidak mengherankan jika Hargreaves kehilangan medalinya di Manchester United.
Pakar BT Sport menyoroti ketidakberuntungan Hargreaves karena harus kehilangan medali juara Liga Premier saat membela tim sekota MU, Manchester City.
Walau akhirnya Hargreaves sukses mendapat medali juara pada musim 2007/2008 bersama Setan Merah, tapi Hargreaves melewatkan lebih banyak medali pada 2009 dan 2011.
Sementara bersama Man City, pria yang kini berusia 40 tahun itu hanya bermain sekali saat The Citizens juara pada 2012. Fakta itu membuat Hargreaves gagal memenuhi syarat kualifikasi sekaligus mengubur mimpinya meraih medali.
4. David Batty
Mantan pemain internasional Inggris dan legenda Leeds United itu adalah bagian dari kesuksesan Blackburn Rovers saat mengejutkan dunia dengan menjuarai Liga Premier pada 1995.
Meskipun dia adalah anggota skuad inti di dalam tim, cedera membuatnya berada di pinggir lapangan. Dia hanya bermain lima kali, dan sebuah kenyataan yang pahit ketika dia membutuhkan 10 penampilan untuk bisa mendapatkan medali.
The Rovers memang menawarkan medali kepada Batty, namun dia menolak karena merasa tidak memberikan kontribusi yang cukup di sepanjang musim dirinya bermain.
Dia tidak pernah memenangkan medali juara Liga Premier setelah itu. Kisah terakhirnya adalah menjadi runner-up bersama Newcastle United pada 1996 dan 1997.
5. Federico Macheda
Macheda mungkin menganggap dirinya sedikit tidak beruntung kerena tidak juga dapat memperoleh medali kejuaraan, terutama ketika mengingat apa yang sudah dia lakukan bersama Manchester United. Dia turut andil membawa Setan Merah bangkit dari bayang-bayang kekalahan saat melawan Aston Villa.
Gol kemenangannya di masa injury time membawa MU melakukan comeback ajaib dalam kemenangan 3-2. Kemenangan itu membantu MU meraih trofi Liga Premier pada 2009.
Dia bermain empat kali musim itu dan mencetak dua gol. Tapi, sangat disayangkan dirinya gagal memenuhi standar kualifikasi untuk mendapatkan medali. Macheda juga absen mendapatkan medali pada musim 2010/2011.
6. Scott Parker
Parker adalah pelatih Fulham saat ini. Sebelum merintis dunia kepelatihan, Parker pernah diboyong Jose Mourinho dari Charlton Athletic pada 2004.
Sayang, selama berada di Stamford Bridge, Parker tidak mendapatkan cukup penampilan di bawah arahan Mourinho pada musim 2004/2005. Parker hanya mencetak empat penampilan saat Chelsea merebut gelar juaranya pada periode tersebut.
Parker kemudian meninggalkan London Barat pada musim panas berikutnya. Dia bermain untuk Newcastle, West Ham United, Tottenham Hotspur, dan Fulham. Setelah itu, dia tidak pernah mengendus gelar lagi.
7. Nemanja Matic
Cukup adil mengatakan bahwa gelandang bertahan bernama Nemanja Matic sukses menebus kekecewaan dirinya, terutama setelah membantu Chelsea meraih juara Liga Premier pada 2015 dan 2017. Namun, sebelum mewujudkan itu, Matic harus melalui cerita cukup tragis.
Faktanya, di tahun pertama saat dirinya bersama raksasa London Barat, Carlo Ancelotti yang diplot sebagai pelatih Chelsea saat itu hanya memberinya dua kali penampilan saat mereka mengamankan gelar ganda pada 2009/2010.
Dia meninggalkan Chelsea pada 2011, kemudian pindah ke Benfica. Pemain berusia 32 tahun itu memenangkan Liga Portugis pada 2013. Matic kemudian kembali ke Liga Premier bersama Manchester United pada tahun yang sama karena urusan yang belum selesai.
8. Wes Brown
Bek Manchester United itu memenangkan lima gelar Liga Premier ketika Setan Merah ditangani pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson.
Namun, dia dibatasi hanya boleh berlaga untuk delapan penampilan saja pada musim 2008/2009. Situasi itu harus dijalani Brown karena mengalami cedera. Itu berarti Brown gagal menambahkan medali kelima ke dalam koleksinya. Dua tahun kemudian, sejarah terulang kembali ketika dia kehilangan medali lainnya.
9. Micah Richards
Richards sebenarnya telah bermain sangat baik saat membantu Manchester City meraih gelar Liga Premier pertama mereka pada 2012.
Bahkan, sang bek masuk dalam daftar pemain terbaik klub musim itu, walau dirinya kalah popularitas dari Sergio Aguero. Berbeda dengan tahun berikutnya, di mana kontribusinya memang minim pada musim 2013/2014.
Cedera dan performa buruk membuatnya tergelincir dari daftar jajaran pemain terbaik The Citizens. Hanya dua penampilan liga yang berhasil dia dapatkan, itu berarti Richards harus rela kehilangan medali. Performanya yang buruk membuat dirinya dipinjamkan ke Fiorentina sebelum dibebaskan pada 2015.
10. Andrej Kramaric
Leicester City sempat menjadikan Kramaric sebagai pemain dengan rekor perekrutan termahal pada 2015. The Foxes harus menebus striker asal Kroasia itu senilai 9 juta pounds.
Tapi, seiring berjalannya waktu, klub justru merasa tidak terlalu membutuhkannya. Jamie Vardy menjadi terkenal dan mulai menjauhkan Kramaric dari Leicester. Hebatnya, mereka secara ajaib memenangkan Liga Premier pada musim 2015/2016.
Kramaric dipinjamkan ke Hoffenheim pada jendela transfer Januari 2016. Dirinya hanya tampil dua kali sebelum proses peminjaman itu terlaksana. Itu berarti tidak ada medali kemenangan untuk Kramaric.