Padahal nama asli Presiden Real Madrid adalah Florentino Perez. Jauh gak sih.
Usai tak lagi dipimpin Josep Bartomeu, Barcelona mulai mencari-cari kandidat Presiden baru. Pemilihan akan dimulai pada 7 Maret mendatang, kurang dari 4 hari lagi dan ketegangan antar kandidat sudah meningkat.
Sudah ada beberapa nama yang mengerucut dan tampak berhasrat sekali ingin menjabat.
Meski begitu, cinta mereka pada Barcelona tak sekedar batas tembok jabatan. Mereka adalah nama-nama lama yang tak asing lagi. Satu di antara yang paling kentara adalah Toni Freixa dan Joan Laporta.
Keduanya bahkan tak segan melakukan sedikit konfrontasi melalui kata-kata, melalui gambar atau poster kampanye.
Jika kontes prapemilu dimulai dengan bentangan spanduk raksasa dari Joan Laporta di fasad gedung dekat Santiago Bernabéu dengan slogan, "Aku ingin bertemu denganmu lagi", dan sekarang giliran Toni Freixa yang membalasnya dengan keras, sangat keras bahkan.
Tak cukup dengan menyinggung Joan, dia bahkan menyeret Presiden dari klub rival, siapa lagi kalau bukan Real Madrid dalam hal ini Presiden mereka Florentino Pérez.
Ini merupakan cara kampanye yang efektif untuk meraup simpati dan suara. Sekali mendayung dua pulau terlampaui. Kira-kira begitu.
Toni agaknya adalah satu-satunya kandidat yang memasang serangkaian poster di seluruh kota Barcelona dengan slogan-slogan yang merujuk langsung ke Florentino Pérez dan Joan Laporta.
"VARentino" Pérez dari Real Madrid. Saya tidak akan mengizinkan VARentino untuk mengontrol LaLiga," adalah satu kalimat paling menohok di salah satu poster itu, yang dapat dilihat di halte bus di seluruh ibu kota Catalan.
Tentunya, tidak ada bukti bahwa presiden Real Madrid Florentino Perez benar-benar mengontrol aspek-aspek di balik layar di La Liga atau ketika menyangkut ruang VAR dan ofisial. Tapi itu pasti akan memanaskan persaingan untuk jabatan presiden.
Toni Freixa, tak segan-segan menyampaikan kampanye itu dalam sebuah percakapan di radio COPE. Strategi itu dia pakai semata untuk kepentingan suara. Dia tahu suasana psikologis para Cules. Dengan 'menantang' musuh sepak bola Anda mungkin menyenangkan beberapa penggemar. Itulah yang dilakukan Toni.
Dia juga mengejek penuh, pesaing terberatnya dalam pemilihan ini, Joan Laporta , yang dia olok karena tidak muncul dalam acara debat presiden. Panggung unjuk gagasan untuk calon presiden Barcelona itu hanya dihadiri oleh Toni Freixa dan sayu kandidat lainnya yakni Font.
Apakah semua hal di atas bisa dimaklumi?
Sudah ada beberapa nama yang mengerucut dan tampak berhasrat sekali ingin menjabat.
BACA FEATURE LAINNYA
Klasemen 20 Besar Tim Terbaik 5 Liga Top Eropa Dihitung dari Poin Per Laga
Klasemen 20 Besar Tim Terbaik 5 Liga Top Eropa Dihitung dari Poin Per Laga
Ini merupakan cara kampanye yang efektif untuk meraup simpati dan suara. Sekali mendayung dua pulau terlampaui. Kira-kira begitu.
BACA FEATURE LAINNYA
10 Pemain Top yang Tak Dikalungi Medali Meski Timnya Juara Liga Premier
10 Pemain Top yang Tak Dikalungi Medali Meski Timnya Juara Liga Premier
"VARentino" Pérez dari Real Madrid. Saya tidak akan mengizinkan VARentino untuk mengontrol LaLiga," adalah satu kalimat paling menohok di salah satu poster itu, yang dapat dilihat di halte bus di seluruh ibu kota Catalan.
Toni Freixa, tak segan-segan menyampaikan kampanye itu dalam sebuah percakapan di radio COPE. Strategi itu dia pakai semata untuk kepentingan suara. Dia tahu suasana psikologis para Cules. Dengan 'menantang' musuh sepak bola Anda mungkin menyenangkan beberapa penggemar. Itulah yang dilakukan Toni.
Apakah semua hal di atas bisa dimaklumi?