Liverpool bisa saja gagal masuk Liga Champions dan Liga Eropa. Performanya merosot jauh. Apa itu Liga Konferensi Eropa?
Gol tunggal Mario Lemina membuat Liverpool makin terpuruk. Pemain pinjaman dari Southampton itu menyambar bola liar di dalam kotak penalti untuk memperdaya kiper Alisson Becker di ujung babak pertama.
Joan Laporta Presiden Baru, Berbarengan Barcelona Kini Favorit Juara
Secara normal, tim sebesar Liverpool pasti akan merubah tujuan mereka untuk mengincar posisi 4 besar, apalagi setelah mengetahui akan sulit untuk mempertahankan gelar.
Kisah Forest Green Rovers, Klub Sepakbola Hijau Milik Hector Bellerin
Namun, untungnya bagi mereka, UEFA telah menciptakan kompetisi ketiga yang mungkin bisa mereka ikuti, yakni Liga Konferensi Eropa atau Europa Conference League.
Jadi, apa itu Liga Konferensi Eropa ?
Pada dasarnya, ini adalah versi Liga Eropa yang lebih ‘rendah’.
? The Europa Conference League will launch next season.
— UEFA (@UEFA) December 3, 2020
?? ?️ The #UEFAExCo has announced the competition's first final will be at Albania's new National Arena in Tirana in 2022!
Lalu bagaimana cara kerjanya?
Setelah proses kualifikasi yang panjang di mana setiap tim harus menghadapi setidaknya dua pertandingan, setiap tim kemudian akan dimasukan ke delapan grup berbeda yang terdiri dari empat tim, dilanjutkan dengan babak play-off, babak sistem gugur, babak 16 besar, perempat final, semifinal dan final. Delapan juara grup otomatis lolos ke babak 16 besar.
Namun, play-off babak sistem gugur tambahan kemudian akan dimainkan sebelum babak 16 besar digelar, yakni pertandingan antara para runner-up grup dan tim peringkat ketiga dari grup Liga Eropa.
Jadi, finis di urutan keenam atau ketujuh akan membuat penggemar Liverpool akan memiliki kompetisi baru untuk dicoba dan berusaha untuk memenangkannya, meski mereka tahu bahwa kompetisi tersebut tidak seprestisius Liga Champions.