Steven Gerrard berhasil membawa Rangers mematahkan dominasi Celtic dari gelar 10 musim berturut-turut.
Steven Gerrard membawa Glasgow Rangers menjuarai Liga Premier Skotlandia musim ini. The Gers akhirnya berhasil mematahkan dominasi Glasgow Celtic, tim yang berhasrat menjadi penguasa Skotlandia dalam 10 musim berturut-turut.
Keberhasilan tim asuhan Gerrard tak lepas dari hasil imbang rival terkuat mereka, Celtic, tanpa gol saat menghadapi Dundee United, Minggu (7/3/2021) dinihari WIB.
Hasil itu membuat Rangers layak mengangkat trofi juara musim ini, apalagi Rangers sukses menghantam St Mirren, 3-0, di kompetisi sama, Sabtu (6/3/2021). Tambahan tiga angka di laga itu membuat The Gers mengumpulkan 88 poin, unggul 22 poin atas Celtic di posisi kedua. Fakta itu membuat Rangers tak mungkin dikejar lagi oleh Celtic, walau Liga Skotlandia masih menyisakan enam pertandingan lagi.
Keberhasilan Gerrard bersama pasukannya tak lepas dari konsistensi permainan Rangers musim ini. Di Liga Skotlandia, legenda Liverpool itu membawa The Gers meraih 28 kemenangan dari 32 laga. Hebatnya, mereka belum terkalahkan sejauh ini.
Para pendukung The Gers tentu saja semringah menyikapi keberhasilan tim kesayangan, apalagi mereka sudah menjalani puasa gelar lebih dari satu dekade sejak terakhir naik podium pada 2010/2011.
Karena itu, tak mengherankan apabila melihat pemandangan luar biasa di Ibrox. Para penggemar The Gers merayakan keberhasilan tim asuhan Gerrard berhasil mematahkan dominasi Celtic selaku rival abadi mereka.
Kegembiraan juga dirasakan di ruang ganti pemain The Gers. Bahkan, Gerrard sampai melambaikan tangannya melalui jendela untuk merayakan kemenangan bersama para pendukungnya di luar stadion.
Adegan yang Luar Biasa
Gerrard mengungkapkan bagaimana para pemainnya berada di tempat latihan dan mereka dapat menonton pertandingan Celtic kontra Dundee di kantin.
Jangan salah tentang itu, para pemain Rangers menyaksikan saingan mereka berjuang menghancurkan Dundee, meski gagal melakukannya.
Terpenting dari itu semua adalah Gerrard telah membuktikan bahwa dirinya memiliki kemampuan menjadi pelatih kelas dunia, seperti halnya saat dia masih berstatus sebagai pemain The Reds.
Keberhasilan bersama The Gers turut menyeret namanya masuk sebagai nominator terkuat pelatih Liverpool berikutnya. Maklum, posisi Juergen Klopp makin terancam setelah The Reds kembali menuai kekalahan keenam beruntun mereka di Anfield. Di luar dugaan, Liverpool menyerah dari tim papan bawah Fulham.
Saat berbincang dengan Jake Humphrey di acara The High Performance Podcast, Gerrard menuturkan arti pentingnya 'kinerja tinggi' yang sudah dilakukan para pemainnya. Pelatih berusia 40 tahun itu mengaku pemainnya selalu tampil dalam performa terbaik.
Akan tetapi, pelatih kelahiran Whiston, 30 Mei 1980, tersebut belum mau berkomentar mengenai rumor yang mengaitkan dirinya bakal melatih Liverpool musim depan. Dia menyerahkan semua pada proses waktu untuk menjawabnya.
Keberhasilan tim asuhan Gerrard tak lepas dari hasil imbang rival terkuat mereka, Celtic, tanpa gol saat menghadapi Dundee United, Minggu (7/3/2021) dinihari WIB.
BACA BERITA LAINNYA
Ole dan Pep Sempat Bertikai di Lapangan, Lebih Mirip Pertandingan Anggar
Ole dan Pep Sempat Bertikai di Lapangan, Lebih Mirip Pertandingan Anggar
Kegembiraan juga dirasakan di ruang ganti pemain The Gers. Bahkan, Gerrard sampai melambaikan tangannya melalui jendela untuk merayakan kemenangan bersama para pendukungnya di luar stadion.
BACA FEATURE LAINNYA
Logo Garuda Copot dari Jersey Mills, Ini 9 Apparel Timnas Sejak 1970
Logo Garuda Copot dari Jersey Mills, Ini 9 Apparel Timnas Sejak 1970
Gerrard mengungkapkan bagaimana para pemainnya berada di tempat latihan dan mereka dapat menonton pertandingan Celtic kontra Dundee di kantin.
Jangan salah tentang itu, para pemain Rangers menyaksikan saingan mereka berjuang menghancurkan Dundee, meski gagal melakukannya.
Keberhasilan bersama The Gers turut menyeret namanya masuk sebagai nominator terkuat pelatih Liverpool berikutnya. Maklum, posisi Juergen Klopp makin terancam setelah The Reds kembali menuai kekalahan keenam beruntun mereka di Anfield. Di luar dugaan, Liverpool menyerah dari tim papan bawah Fulham.
Akan tetapi, pelatih kelahiran Whiston, 30 Mei 1980, tersebut belum mau berkomentar mengenai rumor yang mengaitkan dirinya bakal melatih Liverpool musim depan. Dia menyerahkan semua pada proses waktu untuk menjawabnya.