Di antara mereka ada nama kuat seperti Ronaldinho dan Thierry Henry.
Sebelum terpilih sebagai presiden Barcelona yang baru menggantikan Josep Maria Bartomeu, Joan Laporta sebelumnya pernah menjabat sebagai presiden El Barca pada 15 Juni 2003.

Pada pemilihan hari Minggu kemarin (07/03/21), dia mendapatkan raihan suara sebesar 52,57 persen suara dan tentu saja kemenangan yang didapatkan oleh Laporta harapannya mampu membawa Blaugrana kembali menjadi raksasa Eropa.

Pada 18 tahun lalu, karir Laporta sebagai presiden klub terbilang sukses. Mungkin sambil menunggu nama proyek barunya, tidak ada salahnya untuk melihat kembali pemain mana saja yang pernah ia boyong ke Camp Nou. Secara total, Laporta telah menghabiskan hampir 400 juta Euro dalam tujuh musim dengan kesuksesan besar dan tentu saja dengan beberaoa kegagalan.

Musim 2003/04

Penandatanganan terbaik Laporta tentu saja adalah Ronaldinho, itu setelah Real Madrid mengalahkan Barcelona dalam perekrutan David Beckham yang telah menjadi target awal selama kampanyenya. Laporta membayar 32,3 juta Euro ke PSG untuk membeli pemain Brasil itu. Itu adalah transfer yang mengubah sejarah klub. Laporta juga merekrut pemain terkenal lainnya seperti Rafa Marquez (5,3 juta Eyro), Ricardo Quaresma (6,4 juta Euro), Giovanni van Bronckhorst (gratis), Rustu Recber (gratis) dan Mario (gratis).



Musim 2004/05

Salah satu kesuksesan besarnya saat menjababat sebagai presiden klub adalah membeli Samuel Eto'o dari Real Mallorca seharga 27 juta Euro. Harga itu di dapat setelah rival mereka, Los Blancos tidak mengaktifkan opsi pembelian pada penyerang Kamerun tersebut, dan mungkin ini salahnya Florentino Perez yang terlalu ‘bintang-bintangnya’. Laporta juga membawa Deco (21 juta Euro), Edmilson (8 juta Euro), Ludovic Giuly (7 juta Euro), Maxi Lopez (6,5 juta Euro) dan Sylvinho (1,5 juta Euro) ke Barcelona. Albertini dan Henrik Larsson juga didatangkan ke tanah Catalan, namun dengan status bebas transfer.



Musim 2005/06

Di musim Frank Rijkaard  sukses membawa Barca memenangkan Liga Champions, manajemen klub benar-benar menghemat biaya soal pembelian pemain, bagaimana tidak, mereka sukses mendatangkan Mark van Bommel dari PSV Eindhoven dengan kesepakatan dari Rijkaard, sementara Santiago Ezquerro juga ditandatangani tanpa biaya, plus El Barca memang tidak banyak belanja pemain di musim itu.

Musim 2006/07

Hanya ada tiga pemain dari skuad yang sangat kuat yang baru saja memenangkan Liga Champions. Gianluca Zambrotta tiba dengan harga 14 juta Euro, Eidur Gudjohnsen dibeli dari Chelsea seharga 12 juta Euro dan bek veteran Lilian Thuram dibeli seharga 5 juta Euro.



Musim 2007/08

Meski banyak membawa pemain hebat di musim 2007/08, seperti Thierry Henry yang didatangkan dari Arsenal dengan mahar 24 juta Euro, lalu ada Gabriel Milito (20 juta Euro), Eric Abidal (15 juta Euro), Yaya Toure (9 juta Euro) dan Jose Manuel Pinto seharga 500.000 Euro, nyatanya mereka hanya mampu finish ketiga di klasemen La Liga dan hanya mampu menembus babak semifinal Liga Champions.

Muism 2008/09

Di musim ini, Laporta membeli Dani Alves dari Sevilla seharga 41,5 juta Euro dan membawa kembali Gerard Pique dengan harga 5 juta Euro dari Manchester United guna menambal masalah lini belakang mereak di musim 2007/08. Laporta juga menandatangani Seydou Keita seharga 14 juta Euro dari Sevilla. Pembelian lainnya pada musim panas itu kurang berhasil: Alexander Hleb (17 juta Euro), Martin Caceres (16,5 juta Euro) dan Henrique (8 juta Euro).



Musim 2009/10

Di musim terakhirnya sebagai presiden, Laporta menandatangani Zlatan Ibrahimovic dari Inter Milan dengan nilai kesepakatan sebesar 70 juta Euro, plus menukarkan Eto’o ke tanha Italia. Pria yang pernah menimba ilmu di University of Barcelona itu juga membayar 25 juta Euro untuk mendapatkan Dmytro Chygrynskiy, meski pada akhirnya i karir pemain Ukraina itu gagal. Selain itu, ia juga mendatangkan wonderkid Palmeiras, Keirrison dengan mahar 14 juta Euro, tetapi pemain Brasil itu tidak akan pernah membuat penampilan senior untuk Barcelona. Maxwell juga dikontrak seharga 4,5 juta Euro dari Inter. Sebelum meninggalkan jabatannya pada 30 Juni 2010, Laporta menyetujui penandatanganan David Villa seharga 40 juta Euro bersama Valencia dan El Guaje (julukan Davi Villla) adalah hadiah untuk presiden berikutnya, Sandro Rosell, yang pada masanya memang Barcelona menciptakan berbagai rekor fantastis, entah itu dari individu pemainnya ataupun secara tim.