Ini bukan utak-atik gatuk. Tetapi fakta-fakta yang tersaji benar-benar mirip plek ketiplek.
Meskipun mengarungi perjalanan yang menyedihkan di Liga Premier yang telah membuat mereka kehilangan enam pertandingan di Anfield secara berturut-turut, Liverpool harus berbahagia karena masih bisa bernafas panjang di Liga Champions. Rasanya sepak bola Eropa telah menjadi tempat yang aman bagi mereka.
Sebetulnya, beberapa pengamat bertaruh dan bilang Liverpool sama sekali tidak difavoritkan di Liga Champions musim ini. Bahkan paling beruntung, bermain imbang dengan RB Leipzig di babak 16 besar saja cukup adil. Mengingat klub Jerman itu mencapai semifinal di musim sebelumnya.
Tapi Liverpool mematahkan semua itu dengan menang agregat besar yakni 4-0. Liverpool dengan angkuh menuju perempat final dengan kemenangan 2-0 berturut-turut. Tetapi jika Anda menyaksikan kedua pertandingan tersebut, Anda tidak akan tahu bahwa kedua belah pihak sama rata di atas kertas.
Pendeknya kita bisa mengatakan: meski Liverpool harus berjuang untuk empat besar di kompetisi domestik, mereka setidaknya bisa bermimpi untuk memenangkan gelar Liga Champions kedua mereka di bawah asuhan Jurgen Klopp.
Dan tentu saja pertanyaan yang muncul ialah, bisakah Liverpool memenangkan Liga Champions lagi?
Tampaknya ambisius, tentu saja, tetapi jangan salah bahwa Liverpool masih memiliki beberapa pemain terbaik dunia dalam skuad mereka saat ini dan dengan begitu mereka pantas untuk merasa percaya diri.
Namun, bahkan jika Liverpool tidak merasa bersemangat sama sekali. Sepertinya semesta langsung turun tangan dan mendukung mereka untuk memenangkan Liga Champions. Mengapa bisa begitu?
Nah, ada beberapa perbandingan yang mulai diperhatikan oleh para penggemar antara musim ini dan kemenangan Liverpool di Liga Champions musim 2004/05. Orang-orang lalu beranggapan, sejarah akan terulang kembali di Eropa
Secara nalar, ini mungkin terdengar konyol. Mungkin itu juga yang membuat postingan yang sekarang dihapus oleh pengguna Reddit u / eBICgamer2010. Postingan itu menunjukkan setidaknya 15 kemiripan menarik antara kampanye liga Champions 2004/05 dan 2020/21.
Jadi, tanpa basa-basi lagi, lihat perbandingan di bawah ini untuk melihat mengapa Liverpool harus merasa bersemangat:
1. Final Liga Champions diadakan di Istanbul
2. Pemenang melakukan perjalanan ke Jepang untuk Piala Dunia Antarklub FIFA
3. Liverpool berjuang di Liga Inggris dengan masalah cedera
4. Liverpool melewati klub Bundesliga yang finis ketiga musim sebelumnya di babak 16 besar
5. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo gagal mencapai babak perempat final
6. Manchester United gagal menjadi juara grup yang dipuncaki oleh klub Prancis
7. Manchester United menderita kekalahan memalukan dari klub yang berbasis di Istanbul
8. Manchester United kalah dalam pertandingan grup terakhir mereka dengan kebobolan tiga gol
9. Manchester United menggagalkan AC Milan di babak 16 besar Eropa
10. Barcelona gagal memenangkan grup yang dipuncaki oleh klub Italia
11. Barcelona kebobolan lima gol untuk gagal di babak 16 besar
12. Real Madrid bermain satu grup dengan klub Jerman, Ukraina dan Italia
13. Real Madrid mengalahkan klub Italia 1-0 di leg pertama babak 16 besar mereka
14. Klub yang dilatih David Moyes mencapai / tantangan untuk empat besar Liga Premier
15. Chelsea berada di puncak grup di mana klub Prancis dan Rusia tidak lolos
Liverpool akan memenangkan Liga Champions?
Setelah Anda membaca, mengingat, lalu membandingkan lintasan peristiwa di atas, Anda pasti akan mengatakan 'pola akan selalu muncul jika Anda mencarinya', tetapi kami cenderung berpikir bahwa beberapa perbedaan utama jauh melampaui dari yang semestinya.
Misalnya, Anda tidak perlu melihat lebih jauh dari final yang dimainkan di Istanbul, kemudian Real Madrid memiliki grup yang hampir identik dan United tampaknya mengalami deja vu. Dan lagi tentu, Liverpool tidak akan bisa menghadapi AC Milan untuk menjalankan kembali final yang menakjubkan.
Untuk alasan itu saja, kami pikir kita bisa memaafkan fans Liverpool karena terlalu bersemangat dan berkhayal, lalu jatuh ke lubang cocokologi.
Sebetulnya, beberapa pengamat bertaruh dan bilang Liverpool sama sekali tidak difavoritkan di Liga Champions musim ini. Bahkan paling beruntung, bermain imbang dengan RB Leipzig di babak 16 besar saja cukup adil. Mengingat klub Jerman itu mencapai semifinal di musim sebelumnya.
BACA FEATURE LAINNYA
10 Momen Paling Berkesan di Karier Cristiano Ronaldo
10 Momen Paling Berkesan di Karier Cristiano Ronaldo
Namun, bahkan jika Liverpool tidak merasa bersemangat sama sekali. Sepertinya semesta langsung turun tangan dan mendukung mereka untuk memenangkan Liga Champions. Mengapa bisa begitu?
BACA FEATURE LAINNYA
Starting XI versi Joan Laporta, Era Baru El Barca
Starting XI versi Joan Laporta, Era Baru El Barca
Secara nalar, ini mungkin terdengar konyol. Mungkin itu juga yang membuat postingan yang sekarang dihapus oleh pengguna Reddit u / eBICgamer2010. Postingan itu menunjukkan setidaknya 15 kemiripan menarik antara kampanye liga Champions 2004/05 dan 2020/21.
1. Final Liga Champions diadakan di Istanbul
3. Liverpool berjuang di Liga Inggris dengan masalah cedera
4. Liverpool melewati klub Bundesliga yang finis ketiga musim sebelumnya di babak 16 besar
5. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo gagal mencapai babak perempat final
6. Manchester United gagal menjadi juara grup yang dipuncaki oleh klub Prancis
7. Manchester United menderita kekalahan memalukan dari klub yang berbasis di Istanbul
8. Manchester United kalah dalam pertandingan grup terakhir mereka dengan kebobolan tiga gol
9. Manchester United menggagalkan AC Milan di babak 16 besar Eropa
10. Barcelona gagal memenangkan grup yang dipuncaki oleh klub Italia
11. Barcelona kebobolan lima gol untuk gagal di babak 16 besar
12. Real Madrid bermain satu grup dengan klub Jerman, Ukraina dan Italia
13. Real Madrid mengalahkan klub Italia 1-0 di leg pertama babak 16 besar mereka
14. Klub yang dilatih David Moyes mencapai / tantangan untuk empat besar Liga Premier
15. Chelsea berada di puncak grup di mana klub Prancis dan Rusia tidak lolos
Liverpool akan memenangkan Liga Champions?
Setelah Anda membaca, mengingat, lalu membandingkan lintasan peristiwa di atas, Anda pasti akan mengatakan 'pola akan selalu muncul jika Anda mencarinya', tetapi kami cenderung berpikir bahwa beberapa perbedaan utama jauh melampaui dari yang semestinya.
Misalnya, Anda tidak perlu melihat lebih jauh dari final yang dimainkan di Istanbul, kemudian Real Madrid memiliki grup yang hampir identik dan United tampaknya mengalami deja vu. Dan lagi tentu, Liverpool tidak akan bisa menghadapi AC Milan untuk menjalankan kembali final yang menakjubkan.
Untuk alasan itu saja, kami pikir kita bisa memaafkan fans Liverpool karena terlalu bersemangat dan berkhayal, lalu jatuh ke lubang cocokologi.