Man City punya beberapa keunggulan menuju Istanbul.
Performa terbaik sebuah tim berbanding lurus dengan strategi jitu dari pelatih handal. Itu menjadi modal terbesar yang harus klub sepak bola untuk meraih gelar juara, terutama bagi mereka yang berkompetisi di level tertinggi seperti Liga Champions.

Pep Guardiola dan Manchester City adalah contoh sukses kolaborasi tim terbaik dengan pelatihnya yang handal. Mereka telah mencapai tahap musim, di mana mereka berada dalam posisi yang kuat untuk bersaing memperebutkan trofi. The Citizens sangat berpeluang menjadi kandidat juara musim ini.

Namun, mereka mengetahui kesulitan lebih besar dijumpai ketika melangkah ke podium juara. Anggapan itu cukup masuk akal karena mereka bakal berjumpa tim kuat, seperti Bayern Muenchen di perempat final.

Walau begitu, harapan The Citizens mewujudkan ambisi mengangkat trofi terbuka lebar. Prediksi itu merujuk performa meyakinkan mereka musim ini, terutama penampilan moncer Sergio Aguero dkk di pentas domestik.

Para pengamat sepak bola juga cenderung memberikan keunggulan kepada Man City, yakni memberikan rating 9/4 atas penantang terdekat, Bayern, yang hanya memperoleh angka 3/1. Di sini kita melihat alasan mengapa ini bisa menjadi musim Man City sangat berpeluang besar memenangkan kompetisi klub top Eropa tahun ini.

#Tim Terlengkap Guardiola

Keahlian taktis Guardiola tidak seperti pelatih lain di dunia sepak bola. Dia telah menciptakan tim yang lengkap, tim yang diperkuat pemain dengan penampilan menakjubkan.

Serangan Man City telah terbukti tak terbendung sejauh musim ini. Mereka mampu mengoyak tim lawan, baik dengan strategi menyerang maupun bertahan. Itu berkat kecakapan mencetak gol dari Ilkay Gundogan dan Kevin de Bruyne. Keberadaan mereka membuat Man City sukses meraih kemenangan demi kemenangan.

Di musim-musim sebelumnya, keahlian mereka dalam menyerang terkadang menutupi defisiensi pertahanan tim. Masalah ini telah sepenuhnya terpecahkan setelah kedatangan Ruben Dias berduet dengan John Stones. Kolaborasi mereka membentuk duet bek tengah paling tangguh di Eropa musim ini.

#Pengalaman Musim Sebelumnya

Guardiola memang belum memberikan penampilan apik bersama The Citizens di Liga Champions. Capaian terbaik mantan pelatih Barcelona dan Bayern itu hanya membawa Man City di perempat final. Rekor itu telah memperlihatkan kekalahan yang menyiksa bagi tim.

Man City telah dihancurkan Liverpool. Tidak hanya itu, Man City kembali kandas setelah menelan kekalahan yang sangat mengecewakan saat menjamu Olympique Lyon di Lisbon Agustus lalu.

Pengalaman ini dipercaya akan memotivasi Guardiola dan timnya yang luar biasa untuk mendapatkan satu trofi yang tidak mereka dapatkan selama masa jabatan pelatih asal Catalunya tersebut di Etihad Stadium.

#Kelebihan Merotasi Pemain

Man City memegang keunggulan 14 poin di puncak klasemen Liga Premier atas rival bebuyutannya, Manchester United. Sementara rival Eropa mereka, Bayern, tidak memiliki kemewahan seperti itu.

Bayern hanya unggul empat poin atas RB Leipzig di Bundesliga, PSG tiga poin di belakang Lille di Ligue 1. Sementara Real Madrid memiliki enam poin di belakang rival sekota, Atletico Madrid, dalam perburuan gelar La Liga musim ini.

Tidak seperti musim 2018/2019, di mana mereka bersaing ketat dengan Liverpool untuk memperebutkan gelar Liga Premier. The Citizens akhirnya keluar sebagai pemenang setelah unggul satu poin dengan kemenangan di hari terakhir. Berbeda dengan musim ini. Mereka dapat dengan mudah meraih gelar juara kali ini.

Dengan empat kemenangan yang dibutuhkan, mereka dapat mengistirahatkan para pemain kunci untuk dapat menyambut pertandingan penting dalam memperebutkan gelar juara Liga Champions, gelar yang mereka incar di Istanbul pada Mei mendatang.