Harus diakui Tottenham Hotspur asuhan Jose Mourinho memainkan sepak bola dengan sangat membosankan dan tidak menyenangkan.
Memang tidak ada pekerjaan yang mudah, semua memiliki tingkat kesulitannya masing-masing, termasuk menjadi manajer di sebuah tim sepak bola. Di musim 2020/21, sudah banyak manajer yang di depak dari kursinya karena pada umumnya tak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Masalah yang datang biasanya soal filosofi serta gaya permainan yang dalam prosesnya, para pemain membutuhkan waktu untuk beradaptasi, proses adaptasi itu sering kali terbentur keras dengan ekspektasi kemenangan yang diharapkan oleh klub serta para fans sehingga hasil berupa kekalahan dianggap ketidakbecusan seorang pelatih.
Kendati begitu, di musim ini masih ada beberapa pelatih yang memegang tim top Eropa yang hingga sekarang masih tetap dipertahankan meskipun performa timnya fluktuatif bahkan terbilang menurun, lalu siapa saja manajer tersebut? Dilansir dari sportskeeda.com,berikut lima manajer yang beruntung tidak dipecat musim ini;
5. Paulo Fonseca - AS Roma
Paulo Fonseca ditunjuk sebagai manajer AS Roma pada musim panas 2019 dan sejauh ini pria Portugal berhasil membawa anak-anak I Gialloross ke posisi 6 klasemen Seria A.
Dua tahun berada di kota Roma, Fonseca yang tidak pernah membawa Roma masuk tiga besar di Serie A tak menutupi dirinya bahwa ia akan dipecat musim ini, terutama pada awal bulan Januari kemarin setelah insiden menggunakan pemain pengganti tambahan dalam pertandingan Coppa Italia AS Roma melawan Spezia.
AS Roma memenangkan pertandingan dalam waktu normal tetapi tersingkir dari turnamen karena menggunakan pemain pengganti ilegal. Hal ini menyebabkan keresahan di ruang ganti roma dimana Edin Dzeko dan Lorenzo Pellegrini dilaporkan mengangkat suara mereka terhadap mantan pemain Porto tersebut.
Dalam perkembangan terakhir, Ryan Friedkin selaku pemilik Roma memutuskan untuk tetap menggunakan Fonseca setelah melakukan perbincangan selama lima belas jam. Kini dengan masih terbukanya kesempatan untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan serta masih beradanya Dzeko dan kawan-kawan di kompetisi Liga Eropa, Fonseca jelas harus memaksimalkan kesempatan tersebut, meski masih ada isu soal masuknya Maurizio Sarri atau Max Allegri untuk menggantikan Fonseca. Satu hal yang pasti, Fonseca sangat beruntung bisa mempertahankan pekerjaannya sekarang.
4.Steve Bruce - Newcastle United
Setelah kekalahan 0-3 dari Brighton & Hove Albion, para penggemar Newcastle melayangkan protes di luar St James Park dan salah satunya membahas soal pemecatan mantan pemain Manchester United tersebut. Anak asuh Steve Bruce musim ini banyak mendapatkan hasil buruk. The Magpies berada di urutan ke-17 di Liga Premier saat ini dan hanya memenangkan satu dari delapan pertandingan terakhir mereka.
Terhitung, para fans telah melayangkan protes sebanyak tiga kali musim ini, namun Mike Ashley tetap memutuskan untuk mempertahankan Steve Bruce.
Andy Carroll dan kawan-kawan sekarang hanya unggul dua poin dari posisi ke-18, Fulham.
3.Jorge Jesus - Benfica
Usai sukses bersama Flamengo, Jorge Jesus kembali ditarik oleh manajemen O Glorioso pada Agustus 2020 dan langsung mendapatkan dana segar untuk belanja pemain. Terhitung manajer berusia 66 tahun tersebut telah menghabiskan sekitar 105 juta Poundsterling untuk membeli pemain baru. Kendati begitu, nyatanya dana yang dikeluarkan oleh klub tidak sejalan dengan prestasi mereka di pentas Eropa musim ini.
Jan Vertonghen dan kawan-kawan hanya mampu berada di posisi ketiga Liga Primeira, tepat di bawah Sporting Lisbon dan Porto. Di ajang Liga Champions, pada babak ketiga kualifikasi mereka harus tersingkir usai tumbang dari PAOK. Semua ‘kesialan’ tersebut berlanjut diajang yang lain, dimana Benfica juga tersingkir dari Piala Super dan Piala Liga Portugal.
Pada awal kedatangan Jesus ke Estadio da Luz sebenarnya disambut dengan Antusiasme yan tinggi dari para fans, namun kini semua sirna dan kembali meragukan Jesus. Fakta bahwa Porto sekali lagi siap untuk finis di atas Benfica adalah masalah lain.
Hingga masuk bula ketiga di tahun 2021, Jesus tetap dipertahankan oleh manajemen Benfica, meski sebenarnya klub dengan basis fans terbanyak di Portugal itu bisa saja langsung melengswrkan Jesus dari kursi manajer.
2. Andrea Pirlo - Juventus
Tampaknya di musim ini, Juventus tidak akan bisa meraih gelar Serie A kesepuluh mereka secara berturut-turut, apalagi usai menerima kekalahan dari Benevento di pekan ke-28 Serie A.
Andrea Pirlo yang masuk menggantikan Maurizio Sarri adalah manajer rookie dan meskipun tampak berbakat dalam melatih, namun memang masih butuh waktu. Juventus tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar dan berada di urutan ketiga dalam tabel Serie A, 10 poin di belakang pemimpin klasemen, Inter Milan. Ada tekanan serius pada Pirlo saat ini meskipun timnya berhasil mencapai final Coppa Italia.
Sampa hari ini, tidak ada eksekusi terhadap mantan pemain AC Milan dan timnas Italia itu akan didepak dari kota Turin, justru sepertinya Andrea Agnelli bersama petinggi klub lainnya ingin Pirlo bertahan dan menunggu pria berusia 41 tahun itu untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya, karena memang tampaknya Pirlo belum mendapatkan semua pemain yang ia butuhkan di musim panas lalu.
1. Jose Mourinho - Tottenham Hotspur
Mauricio Pochettino dipecat pada pertengahan musim 2019/20 ketika Spurs berjuang untuk meniru performa mereka dari musim sebelumnya di mana mereka berhasil mencapai final Liga Champions. Perbedaan antara sistem Pochettino dan Mourinho sangatlah timpang.
Manajer Argentina jelas mengubah Spurs menjadi salah satu tim paling menarik di Eropa, sementara Jose Mourinho memutuskan untuk tetap berpegang pada pendekatan konservatifnya. Meskipun memiliki beberapa penyerang paling berbakat di Liga Premier di sisinya, harus diakui bahwa Tottenham Hotspur asuhan Jose Mourinho memainkan sepak bola dengan sangat membosankan dan tidak menyenangkan.
Manajer Portugal itu jelas beruntung karena memiliki Harry Kane dan Son Heung-Min di lini depan meski sekarang performa keduanya menurun dalam hak mencetak gol.
Baru-baru ini, Spurs tersingkir dari Liga Eropa setelah kalah dari Dinamo Zagreb serta kalah dalam Derby London Utara melawan Arsenal. Kini kabar tentang pemecatan Jose Mourinho santer terdengar, namun dengan memecat mantan manajer Inter Milan itu hanya akan membuat Tottenham Hotspur rugi dan kita semua tahu bagaimana Daniel Levy sangat ‘pelit’ soal uang serta mungkin itulah satu-satunya hal yang membuat Mourinho tetap bekerja hingga saat ini.
Masalah yang datang biasanya soal filosofi serta gaya permainan yang dalam prosesnya, para pemain membutuhkan waktu untuk beradaptasi, proses adaptasi itu sering kali terbentur keras dengan ekspektasi kemenangan yang diharapkan oleh klub serta para fans sehingga hasil berupa kekalahan dianggap ketidakbecusan seorang pelatih.
BACA FEATURE LAINNYA
12 Pemain yang Dilupakan Orang Pernah Menimba Ilmu di La Masia
12 Pemain yang Dilupakan Orang Pernah Menimba Ilmu di La Masia
Dua tahun berada di kota Roma, Fonseca yang tidak pernah membawa Roma masuk tiga besar di Serie A tak menutupi dirinya bahwa ia akan dipecat musim ini, terutama pada awal bulan Januari kemarin setelah insiden menggunakan pemain pengganti tambahan dalam pertandingan Coppa Italia AS Roma melawan Spezia.
BACA FEATURE LAINNYA
Peringkat 50 Wonderkid Terbaik 2021, Camavinga Nomor 2
Peringkat 50 Wonderkid Terbaik 2021, Camavinga Nomor 2
Dalam perkembangan terakhir, Ryan Friedkin selaku pemilik Roma memutuskan untuk tetap menggunakan Fonseca setelah melakukan perbincangan selama lima belas jam. Kini dengan masih terbukanya kesempatan untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan serta masih beradanya Dzeko dan kawan-kawan di kompetisi Liga Eropa, Fonseca jelas harus memaksimalkan kesempatan tersebut, meski masih ada isu soal masuknya Maurizio Sarri atau Max Allegri untuk menggantikan Fonseca. Satu hal yang pasti, Fonseca sangat beruntung bisa mempertahankan pekerjaannya sekarang.
Setelah kekalahan 0-3 dari Brighton & Hove Albion, para penggemar Newcastle melayangkan protes di luar St James Park dan salah satunya membahas soal pemecatan mantan pemain Manchester United tersebut. Anak asuh Steve Bruce musim ini banyak mendapatkan hasil buruk. The Magpies berada di urutan ke-17 di Liga Premier saat ini dan hanya memenangkan satu dari delapan pertandingan terakhir mereka.
Terhitung, para fans telah melayangkan protes sebanyak tiga kali musim ini, namun Mike Ashley tetap memutuskan untuk mempertahankan Steve Bruce.
3.Jorge Jesus - Benfica
Usai sukses bersama Flamengo, Jorge Jesus kembali ditarik oleh manajemen O Glorioso pada Agustus 2020 dan langsung mendapatkan dana segar untuk belanja pemain. Terhitung manajer berusia 66 tahun tersebut telah menghabiskan sekitar 105 juta Poundsterling untuk membeli pemain baru. Kendati begitu, nyatanya dana yang dikeluarkan oleh klub tidak sejalan dengan prestasi mereka di pentas Eropa musim ini.
Jan Vertonghen dan kawan-kawan hanya mampu berada di posisi ketiga Liga Primeira, tepat di bawah Sporting Lisbon dan Porto. Di ajang Liga Champions, pada babak ketiga kualifikasi mereka harus tersingkir usai tumbang dari PAOK. Semua ‘kesialan’ tersebut berlanjut diajang yang lain, dimana Benfica juga tersingkir dari Piala Super dan Piala Liga Portugal.
Pada awal kedatangan Jesus ke Estadio da Luz sebenarnya disambut dengan Antusiasme yan tinggi dari para fans, namun kini semua sirna dan kembali meragukan Jesus. Fakta bahwa Porto sekali lagi siap untuk finis di atas Benfica adalah masalah lain.
Hingga masuk bula ketiga di tahun 2021, Jesus tetap dipertahankan oleh manajemen Benfica, meski sebenarnya klub dengan basis fans terbanyak di Portugal itu bisa saja langsung melengswrkan Jesus dari kursi manajer.
2. Andrea Pirlo - Juventus
Tampaknya di musim ini, Juventus tidak akan bisa meraih gelar Serie A kesepuluh mereka secara berturut-turut, apalagi usai menerima kekalahan dari Benevento di pekan ke-28 Serie A.
Andrea Pirlo yang masuk menggantikan Maurizio Sarri adalah manajer rookie dan meskipun tampak berbakat dalam melatih, namun memang masih butuh waktu. Juventus tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar dan berada di urutan ketiga dalam tabel Serie A, 10 poin di belakang pemimpin klasemen, Inter Milan. Ada tekanan serius pada Pirlo saat ini meskipun timnya berhasil mencapai final Coppa Italia.
Sampa hari ini, tidak ada eksekusi terhadap mantan pemain AC Milan dan timnas Italia itu akan didepak dari kota Turin, justru sepertinya Andrea Agnelli bersama petinggi klub lainnya ingin Pirlo bertahan dan menunggu pria berusia 41 tahun itu untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya, karena memang tampaknya Pirlo belum mendapatkan semua pemain yang ia butuhkan di musim panas lalu.
1. Jose Mourinho - Tottenham Hotspur
Mauricio Pochettino dipecat pada pertengahan musim 2019/20 ketika Spurs berjuang untuk meniru performa mereka dari musim sebelumnya di mana mereka berhasil mencapai final Liga Champions. Perbedaan antara sistem Pochettino dan Mourinho sangatlah timpang.
Manajer Argentina jelas mengubah Spurs menjadi salah satu tim paling menarik di Eropa, sementara Jose Mourinho memutuskan untuk tetap berpegang pada pendekatan konservatifnya. Meskipun memiliki beberapa penyerang paling berbakat di Liga Premier di sisinya, harus diakui bahwa Tottenham Hotspur asuhan Jose Mourinho memainkan sepak bola dengan sangat membosankan dan tidak menyenangkan.
Manajer Portugal itu jelas beruntung karena memiliki Harry Kane dan Son Heung-Min di lini depan meski sekarang performa keduanya menurun dalam hak mencetak gol.
Baru-baru ini, Spurs tersingkir dari Liga Eropa setelah kalah dari Dinamo Zagreb serta kalah dalam Derby London Utara melawan Arsenal. Kini kabar tentang pemecatan Jose Mourinho santer terdengar, namun dengan memecat mantan manajer Inter Milan itu hanya akan membuat Tottenham Hotspur rugi dan kita semua tahu bagaimana Daniel Levy sangat ‘pelit’ soal uang serta mungkin itulah satu-satunya hal yang membuat Mourinho tetap bekerja hingga saat ini.