Sepuluh tahun lalu, dua klub Portugal mampu mencapai final Liga Eropa. Kehadiran Braga di final sangat mengejutkan!
Sepuluh tahun lalu, dua klub Portugal mampu mencapai final Liga Eropa. Mereka adalah FC Porto dan SC Braga. Meski Porto menang, keberhasilan Braga menjadi runner-up banjir pujian.
Berbeda dengan Porto yang bergelimang trofi dan materi pemain, Braga termasuk klub papan tengah di Primeira Liga. Level tim yang berbasis di Estadio Municipal de Braga tersebut masih setingkat di bawah tiga klub besar Portugal, yaitu Benfica, Sporting Lisbon, dan Porto.
Tapi, di bawah kendali Domingos Paciencia, Braga tampil beda pada 2009/2010 dan 2010/2011. Dengan status sebagai runner-up kompetisi elite Portugal pada 2009/2010, mereka memiliki hak tampil di Liga Champions 2010/2011. Hasilnya, Braga hanya finish ketiga di fase grup di belakang Shakhtar Donetsk dan Arsenal.
Meski terbuang dari Liga Champions, Braga bangkit di Liga Eropa. Pada babak 32 besar, mereka sukses melewati Lech Poznan dari Polandia. Lalu, Liverpool disingkirkan dari babak 16 besar. Kemudian, Dynamo Kiev (perempat final), dan Benfica (semifinal).
Sayang, ketika berada di pertandingan puncak, Braga harus bertemu Porto, yang punya DNA kompetisi Benua Biru. Mengandalkan Radamel Falcao, Joao Moutinho, Hulk, Fredy Guarin, hingga James Rodriguez, Porto mengalahkan Braga 1-0. Tapi, tampilnya Braga di Aviva Stadium, Dublin, masih dibicarakan suporternya hingga hari ini.
Lalu, di mana sekarang starting line-up Braga pada pertandingan puncak 18 Mei 2011 tersebut? Berikut ini penelusurannya:
GK: Artur Moraes
Pada musim itu, Artur baru bergabung dari AS Roma untuk mengisi tempat Eduardo Carvalho dan Pawel Kieszek, yang hengkang. Awalnya, dia bertugas sebagai cadangan Mario Felgueiras karena kiper utama, yang juga pemain baru, Quim da Silva cedera.
Artur kemudian menjadi pengganti Luiz Felipe dan menempatkan Marcos de Oliveira sebagai pilihan ketiga. Setelah Felipe kembali ke Brasil pada Desember 2010, Artur menjadi pilihan pertama, termasuk ketika menggelar pertandingan final Liga Eropa. Setelah laga itu dia pindah ke Benfica dan bermain 4 tahun.
Sekarang, Artur sudah pensiun dan kembali ke kampung halamannya di Brasil untuk mengelola sebuah cafe di Sao Paulo.
RB: Miguel Garcia
Miguel Angelo Moita Garcia cukup beruntung ketika datang ke Braga pada awal musim 2010/2011 dari Olhanense. Tapi, setelah final bersejarah itu dia pergi ke sejumlah klub, termasuk ke Liga Super India bersama Northeast United pada 2014 dan pensiun pada 2015. Dia sekarang bekerja sebagai salah satu pemandu bakat dan pelatih junior di almamaternya, Sporting Lisbon.
CB: Paulao
Paulo Afonso Santos Junior alias Paulao datang ke Braga pada 2009/2010 dengan gratis dari Naval. Dia hanya bermain di tujuh pertandingan liga di tahun pertamanya. Tapi, dia membuat 34 penampilan resmi pada musim 2010/2011, termasuk 7 laga di Liga Eropa.
Pada musim panas 2011 atau setelah kekalahan dari Porto di final, Paulao menandatangani kontrak dengan Saint-Etienne di Prancis dengan status bebas transfer. Pada jendela transfer berikutnya, dia bergabung dengan Real Betis dengan status pinjaman. Kini, dia berusia 38 tahun dan sudah pensiun.
CB: Alberto Rodríguez
Alberto Junior Rodríguez menjadi satu dari dua pemain Braga di final yang tidak berasal dari Brasil atau Portugal. Selama waktunya di Braga, bek tengah berkebangsaan Peru tersebut sering diganggu cedera. Tapi, pada musim 2010/2011 itu, Rodríguez ternyata bugar untuk pertandingan-pertandingan penentuan Liga Eropa, termasuk final.
Setelah final bersejarah itu, Rodríguez pindah ke Sporting Lisbon. Hingga hari ini dia masih aktif bermain. Di usia 38 tahun, pemilik 75 caps untuk Peru tersebut masih tercatat sebagai pemain Alianza Lima.
LB: Silvio
Sílvio Manuel de Azevedo Ferreira Sa Pereira baru berusia 23 tahun saat Braga mengejutkan Liga Eropa dan bergabung pada awal musim 2010/2011 dari Rio Ave. Bermain di kiri belakang, Silvio tampil bagus di final, meski baru saja sembuh dari cedera.
Ternyata, penampilan di final membuat Silvio dikontrak Atletico Madrid pada musim panas 2011. Tapi, dia gagal bersinar sehingga dipinjamkan ke sejumlah klub sebelum dijual permanen ke Wolverhampton Wanderers. Sekarang, pemilik 8 caps untuk Portugal itu masih berada di level kompetitif bersama Vitoria Guimaraes.
CM: Custodio
Custodio Miguel Dias de Castro sempat bermain sebagai gelandang bertahan untuk Braga B pada 2001-2003. Setelah berkelana ke sejumlah klub termasuk Dynamo Moscow, dia kembali ke Braga pada 2010. Saat melawan Benfica di semifinal, Custodio mencetak gol sundulan memanfaatkan sepak pojok di leg kedua. Braga lolos ke final dengan keuntungan gol tanda dalam agregat 2-2.
Setelah laga itu, Custodio tetap di Braga hingga 2015 sebelum pindah ke Turki bermain untuk Akhisar Belediyespor hingga pensiun pada 2017.
Dari Turki, Custodio kembali ke Braga dalam usia 34 tahun. Dia ditunjuk sebagai asisten pelatih di tim cadangan. Lalu, pada 3 Maret 2020, dia meninggalkan tim U-17 dan ditunjuk sebagai pelatih tim utama, menggantikan Ruben Amorim, yang pergi ke Sporting Lisbon. Pada debutnya 3 hari kemudian, Braga menang 3-1 atas Portimonense,
Sayang, Custodio mengundurkan diri pada 1 Juli 2020 dengan lima pertandingan tersisa musim. Itu karena klub hanya menang 2 kali dan kalah 3 kali dari 6 pertandingan beruntun.
CM: Vandinho (C)
Vanderson Valter de Almeida adalah kapten Braga yang dihormati rekan maupun lawan. Datang pada 2004 dari Rio Ave, Vandinho mencetak 1 gol di leg pertama semifinal melawan Benfica. Terbukti, gol tersebut cukup bermakna karena membantu Braga lolos ke final dengan keuntungan gol tandang dalam agregat 2-2.
Sayang, setelah final, Vandinho memutuskan meninggalkan Braga untuk bermain di Uni Emirat Arab (UEA). Dari sana, dia pulang ke Brasil dan pensiun pada 2014 setelah menjalani karier yang buruk. Sekarang, dia mengelola sebuah sekolah sepakbola kecil di kampung halamannya sambil menjalankan bisnis kecil-kecilan.
AM: Hugo Viana
Pada 31 Juli 2009, Hugo Viana dipinjamkan Valencia ke Braga selama semusim dan dipermanenkan pada musim berikutnya setelah menjadi runner-up Primeira Liga 2009/2010. Puncak performa Viana terjadi pada 2010/2010 saat membawa Braga ke final.
Setelah musim itu, Viana tetap tinggal di Braga hingga 5 Juni 2013 ketika Al Ahli Club dari Dubai mengumumkan transfer dirinya ketika kontrak dengan Braga berakhir.
Selanjutnya, Viana menyetujui kesepakatan dengan Al-Wasl pada 2014 . Tapi, transfer tersebut dinyatakan batal oleh Asosiasi Sepakbola UEA karena melewati tenggat waktu 3 Oktober 2014. Akhirnya, kasus itu selesai pada 19 Januari 2015 atau di transfer window berikutnya.
Viana pensiun dalam usia 33 pada 13 Oktober 2016,. Kemudian, dia pulang ke Portugal untuk menjadi direktur sepakbola di Belenenses pada Mei 2017. Tapi, dia meninggalkan jabatannya 6 bulan kemudian. Sekarang, Viana menjadi direktur olahraga di Sporting Lisbon.
RW: Alan
Alan Osorio da Costa Silva mengumpulkan total 400 pertandingan Primeira Liga dan 51 gol selama 16 musim. Dia mewakili Marítimo, Porto, Vitoria de Guimaraes, dan Braga. Sebagai mantan pemain Porto, Alan tidak sungkan saat membela Braga di final Liga Eropa. Sayang, timnya kalah.
Selanjutnya, Alan tetap di Braga hingga pensiun pada 2015. Oleh manajemen, Alan diberi posisi sebagai Direktur Hubungan Antarlembaga. Tugasnya, menghadiri acara-cara drawing Piala Portugal atau kompetisi Eropa.
LW: Paulo Cesar
Paulo Cesar Rocha Rosa menjalani 40 pertandingan resmi sepanjang 2010/2011, termasuk 6 di Liga Eropa. Tapi, pada 14 April 2011, dia diusir keluar lapangan pada menit 30 dalam leg kedua perempat final melawan Dynamo Kiev karena pelanggaran berbahaya. Beruntung, Cesar masih bisa ikut leg kedua semifinal dan final di Irlandia.
CF: Lima
Rodrigo Jose Lima dos Santos berjasa meloloskan Braga di fase grup Liga Champions. Pada 24 Agustus 2010, setelah masuk sebagai pemain pengganti, dia mencetak hattrick melawan Sevilla pada leg kedua kualifikasi III Liga Champions UEFA. Dengan agregat 5-3, Braga tampil di fase grup, meski akhirnya harus terbuang ke babak 32 besar Liga Eropa.
Lima juga dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Primeira Liga pada akhir kampanye 2011/2012 dengan 20 gol bersama Oscar Cardozo dari Benfica. Akibatnya, dia pindah ke Benfica dan menjuarai Primeira Liga 2 kali pada 2012/2013 dan 2013/2014, serta 2 kali runner-up Liga Eropa lagi (2012/2013 dan 2013/2014).
Sempat bermain di UEA, Lima pensiun pada 2019 karena masalah kesehatan. Setelah sembuh, Lima memutuskan menjalani kursus kepelatihan agar bisa menukangi tim profesional.
Pemain pengganti
DF: Kaka
Claudiano Bezerra da Silva alias Kaka baru saja pensiun sebagai pemain Anadia di Campeonato de Portugal atau kompetisi kasta ketiga. Saat final bersejarah itu, dia masuk di babak kedua menggantikan Alberto Rodríguez. Pada musim tersebut, Kaka juga menjadi pemain penting di Braga.
MF: Marcio Mossoro
Jose Marcio da Costa menggantikan Hugo Viana di awal babak kedua saat final melawan Porto digelar. Dia bertahan di Braga hingga 2013 sebelum pindah ke Al-Ahli Jeddah, lalu ke Istanbul Basaksehir, Goztepe, dan sekarang masih aktif sebagai punggawa Altay di Divisi I Turki.
FW: Albert Meyong
Albert Meyong Ze menggantikan Lima di menit 66 saat final itu. Penyerang asal Kamerun itu pindah ke Vitoria Setubal pada musim dingin 2012. Meyong pensiun sebagai pemain Vitoria dalam usia 36 tahun. Dia tetap di Vitoria sebagai asisten.
Pada 28 Oktober 2019, setelah pemecatan Sandro Mendes, Meyong diangkat menjadi caretaker. Dia memegang jabatan itu lagi Juli tahun berikutnya ketika masa transisi dari Julio Velazquez ke Lito Vidigal. Setelah kondisi normal, Meyong kembali lagi ke posisi aslinya sebagai asisten pelatih.
Berbeda dengan Porto yang bergelimang trofi dan materi pemain, Braga termasuk klub papan tengah di Primeira Liga. Level tim yang berbasis di Estadio Municipal de Braga tersebut masih setingkat di bawah tiga klub besar Portugal, yaitu Benfica, Sporting Lisbon, dan Porto.
BACA FEATURE LAINNYA
20 Klub Terbaik Dunia 10 Tahun Terakhir
20 Klub Terbaik Dunia 10 Tahun Terakhir
Lalu, di mana sekarang starting line-up Braga pada pertandingan puncak 18 Mei 2011 tersebut? Berikut ini penelusurannya:
BACA VIRAL LAINNYA
Dominic Calvert-Lewin Dituding Pakai Deker Tulang Kering Nokia 3310
Dominic Calvert-Lewin Dituding Pakai Deker Tulang Kering Nokia 3310
GK: Artur Moraes
Pada musim itu, Artur baru bergabung dari AS Roma untuk mengisi tempat Eduardo Carvalho dan Pawel Kieszek, yang hengkang. Awalnya, dia bertugas sebagai cadangan Mario Felgueiras karena kiper utama, yang juga pemain baru, Quim da Silva cedera.
Sekarang, Artur sudah pensiun dan kembali ke kampung halamannya di Brasil untuk mengelola sebuah cafe di Sao Paulo.
RB: Miguel Garcia
Miguel Angelo Moita Garcia cukup beruntung ketika datang ke Braga pada awal musim 2010/2011 dari Olhanense. Tapi, setelah final bersejarah itu dia pergi ke sejumlah klub, termasuk ke Liga Super India bersama Northeast United pada 2014 dan pensiun pada 2015. Dia sekarang bekerja sebagai salah satu pemandu bakat dan pelatih junior di almamaternya, Sporting Lisbon.
CB: Paulao
Paulo Afonso Santos Junior alias Paulao datang ke Braga pada 2009/2010 dengan gratis dari Naval. Dia hanya bermain di tujuh pertandingan liga di tahun pertamanya. Tapi, dia membuat 34 penampilan resmi pada musim 2010/2011, termasuk 7 laga di Liga Eropa.
Pada musim panas 2011 atau setelah kekalahan dari Porto di final, Paulao menandatangani kontrak dengan Saint-Etienne di Prancis dengan status bebas transfer. Pada jendela transfer berikutnya, dia bergabung dengan Real Betis dengan status pinjaman. Kini, dia berusia 38 tahun dan sudah pensiun.
CB: Alberto Rodríguez
Alberto Junior Rodríguez menjadi satu dari dua pemain Braga di final yang tidak berasal dari Brasil atau Portugal. Selama waktunya di Braga, bek tengah berkebangsaan Peru tersebut sering diganggu cedera. Tapi, pada musim 2010/2011 itu, Rodríguez ternyata bugar untuk pertandingan-pertandingan penentuan Liga Eropa, termasuk final.
Setelah final bersejarah itu, Rodríguez pindah ke Sporting Lisbon. Hingga hari ini dia masih aktif bermain. Di usia 38 tahun, pemilik 75 caps untuk Peru tersebut masih tercatat sebagai pemain Alianza Lima.
LB: Silvio
Sílvio Manuel de Azevedo Ferreira Sa Pereira baru berusia 23 tahun saat Braga mengejutkan Liga Eropa dan bergabung pada awal musim 2010/2011 dari Rio Ave. Bermain di kiri belakang, Silvio tampil bagus di final, meski baru saja sembuh dari cedera.
Ternyata, penampilan di final membuat Silvio dikontrak Atletico Madrid pada musim panas 2011. Tapi, dia gagal bersinar sehingga dipinjamkan ke sejumlah klub sebelum dijual permanen ke Wolverhampton Wanderers. Sekarang, pemilik 8 caps untuk Portugal itu masih berada di level kompetitif bersama Vitoria Guimaraes.
CM: Custodio
Custodio Miguel Dias de Castro sempat bermain sebagai gelandang bertahan untuk Braga B pada 2001-2003. Setelah berkelana ke sejumlah klub termasuk Dynamo Moscow, dia kembali ke Braga pada 2010. Saat melawan Benfica di semifinal, Custodio mencetak gol sundulan memanfaatkan sepak pojok di leg kedua. Braga lolos ke final dengan keuntungan gol tanda dalam agregat 2-2.
Setelah laga itu, Custodio tetap di Braga hingga 2015 sebelum pindah ke Turki bermain untuk Akhisar Belediyespor hingga pensiun pada 2017.
Dari Turki, Custodio kembali ke Braga dalam usia 34 tahun. Dia ditunjuk sebagai asisten pelatih di tim cadangan. Lalu, pada 3 Maret 2020, dia meninggalkan tim U-17 dan ditunjuk sebagai pelatih tim utama, menggantikan Ruben Amorim, yang pergi ke Sporting Lisbon. Pada debutnya 3 hari kemudian, Braga menang 3-1 atas Portimonense,
Sayang, Custodio mengundurkan diri pada 1 Juli 2020 dengan lima pertandingan tersisa musim. Itu karena klub hanya menang 2 kali dan kalah 3 kali dari 6 pertandingan beruntun.
CM: Vandinho (C)
Vanderson Valter de Almeida adalah kapten Braga yang dihormati rekan maupun lawan. Datang pada 2004 dari Rio Ave, Vandinho mencetak 1 gol di leg pertama semifinal melawan Benfica. Terbukti, gol tersebut cukup bermakna karena membantu Braga lolos ke final dengan keuntungan gol tandang dalam agregat 2-2.
Sayang, setelah final, Vandinho memutuskan meninggalkan Braga untuk bermain di Uni Emirat Arab (UEA). Dari sana, dia pulang ke Brasil dan pensiun pada 2014 setelah menjalani karier yang buruk. Sekarang, dia mengelola sebuah sekolah sepakbola kecil di kampung halamannya sambil menjalankan bisnis kecil-kecilan.
AM: Hugo Viana
Pada 31 Juli 2009, Hugo Viana dipinjamkan Valencia ke Braga selama semusim dan dipermanenkan pada musim berikutnya setelah menjadi runner-up Primeira Liga 2009/2010. Puncak performa Viana terjadi pada 2010/2010 saat membawa Braga ke final.
Setelah musim itu, Viana tetap tinggal di Braga hingga 5 Juni 2013 ketika Al Ahli Club dari Dubai mengumumkan transfer dirinya ketika kontrak dengan Braga berakhir.
Selanjutnya, Viana menyetujui kesepakatan dengan Al-Wasl pada 2014 . Tapi, transfer tersebut dinyatakan batal oleh Asosiasi Sepakbola UEA karena melewati tenggat waktu 3 Oktober 2014. Akhirnya, kasus itu selesai pada 19 Januari 2015 atau di transfer window berikutnya.
Viana pensiun dalam usia 33 pada 13 Oktober 2016,. Kemudian, dia pulang ke Portugal untuk menjadi direktur sepakbola di Belenenses pada Mei 2017. Tapi, dia meninggalkan jabatannya 6 bulan kemudian. Sekarang, Viana menjadi direktur olahraga di Sporting Lisbon.
RW: Alan
Alan Osorio da Costa Silva mengumpulkan total 400 pertandingan Primeira Liga dan 51 gol selama 16 musim. Dia mewakili Marítimo, Porto, Vitoria de Guimaraes, dan Braga. Sebagai mantan pemain Porto, Alan tidak sungkan saat membela Braga di final Liga Eropa. Sayang, timnya kalah.
Selanjutnya, Alan tetap di Braga hingga pensiun pada 2015. Oleh manajemen, Alan diberi posisi sebagai Direktur Hubungan Antarlembaga. Tugasnya, menghadiri acara-cara drawing Piala Portugal atau kompetisi Eropa.
LW: Paulo Cesar
Paulo Cesar Rocha Rosa menjalani 40 pertandingan resmi sepanjang 2010/2011, termasuk 6 di Liga Eropa. Tapi, pada 14 April 2011, dia diusir keluar lapangan pada menit 30 dalam leg kedua perempat final melawan Dynamo Kiev karena pelanggaran berbahaya. Beruntung, Cesar masih bisa ikut leg kedua semifinal dan final di Irlandia.
CF: Lima
Rodrigo Jose Lima dos Santos berjasa meloloskan Braga di fase grup Liga Champions. Pada 24 Agustus 2010, setelah masuk sebagai pemain pengganti, dia mencetak hattrick melawan Sevilla pada leg kedua kualifikasi III Liga Champions UEFA. Dengan agregat 5-3, Braga tampil di fase grup, meski akhirnya harus terbuang ke babak 32 besar Liga Eropa.
Lima juga dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Primeira Liga pada akhir kampanye 2011/2012 dengan 20 gol bersama Oscar Cardozo dari Benfica. Akibatnya, dia pindah ke Benfica dan menjuarai Primeira Liga 2 kali pada 2012/2013 dan 2013/2014, serta 2 kali runner-up Liga Eropa lagi (2012/2013 dan 2013/2014).
Sempat bermain di UEA, Lima pensiun pada 2019 karena masalah kesehatan. Setelah sembuh, Lima memutuskan menjalani kursus kepelatihan agar bisa menukangi tim profesional.
Pemain pengganti
DF: Kaka
Claudiano Bezerra da Silva alias Kaka baru saja pensiun sebagai pemain Anadia di Campeonato de Portugal atau kompetisi kasta ketiga. Saat final bersejarah itu, dia masuk di babak kedua menggantikan Alberto Rodríguez. Pada musim tersebut, Kaka juga menjadi pemain penting di Braga.
MF: Marcio Mossoro
Jose Marcio da Costa menggantikan Hugo Viana di awal babak kedua saat final melawan Porto digelar. Dia bertahan di Braga hingga 2013 sebelum pindah ke Al-Ahli Jeddah, lalu ke Istanbul Basaksehir, Goztepe, dan sekarang masih aktif sebagai punggawa Altay di Divisi I Turki.
FW: Albert Meyong
Albert Meyong Ze menggantikan Lima di menit 66 saat final itu. Penyerang asal Kamerun itu pindah ke Vitoria Setubal pada musim dingin 2012. Meyong pensiun sebagai pemain Vitoria dalam usia 36 tahun. Dia tetap di Vitoria sebagai asisten.
Pada 28 Oktober 2019, setelah pemecatan Sandro Mendes, Meyong diangkat menjadi caretaker. Dia memegang jabatan itu lagi Juli tahun berikutnya ketika masa transisi dari Julio Velazquez ke Lito Vidigal. Setelah kondisi normal, Meyong kembali lagi ke posisi aslinya sebagai asisten pelatih.