"Begitu saya berlari untuk mengambil bola untuk membawanya kembali ke titik tengah, Saya sangat menderita," ungkapnya.
Riwayat karier Cesc Fabregas terbentang luas mulai dari As Monaco, Chelsea, tapi yang paling masyhur tentu saja saat dia memperkuat Arsenal dan Barcelona. Di kedua klub yang terakhir disebut, Fabregas begitu lepas untuk menunjukkan seperti apa profil gelandang hebat.

Disana, Fabregas layak disebut sebagai bintang. Dan ada momen-momen ketika kedua klub itu harus bertemu dan Fabregas ketika itu masih berseragam klub lainnya.

Momen ini terjadi tepat bulan ini, April di tahun yang berbeda ketika Arsenal menghadapi Barcelona di perempat final Liga Champions 2010, Fabregas yang berseragam The Gunners mati-matian membawa klubnya melangkah ke fase yang lebih jauh.

Arsenal yang menjamu raksasa Spanyol di Emirates ketika itu di leg pertama terpaksa harus tertinggal berkat dua gol dari Zlatan Ibrahimovic.

Theo Walcott lantas mempersempit kedudukan pada menit ke-69, skor 1-1, sebelum akhirnya momen itu datang: ketika Fabregas dijatuhkan oleh kapten Barcelona saat itu, Carles Puyol. Wasit menunjuk titik putih, dan Fabregas sendirilah yang maju mengambil langkah untuk mengesekusi penalti.

Sebetulnya itu tindakan yang agak memaksa, sebab Fabregas yang baru saja mendapat perlakuan kasar dari Puyol, kakinya masih menyisakan ngilu.

Tapi tak banyak waktu untuk berpikir, menit menunjukkan angka 85, dan Fabregas menendang bol, sebuah gol yang menggelabuhi Victor Valdes.

"[...] Ketika Carles Puyol melakukan pelanggaran kepada saya untuk memberikan penalti, yang dapat saya pikirkan hanyalah merebut bola, meletakkannya di titik penalti dan menendangnya sekeras yang saya bisa.

Dan Fabregas lantas mengaku dia "tidak merasa sakit" saat mencetak gol penyama kedudukan itu. Tapi sebentar, simak keterangan selanjutnya,

"Adrenalin pasti mengalir begitu kuat ke dalam diri saya karena saya tidak merasakan sakit saat menendang bola melewati Victor Valdes. Tapi begitu saya berlari untuk mengambil bola untuk membawanya kembali ke titik tengah, saya sangat menderita," ungkapnya.



Lantas apa yang meneguhkan hati seorang Fabregas ketika itu, sehingga memaksa kakinya untuk mengambil penalti. Mungkin kalimat di bawah bisa sedikit menjawab,

"Saya telah bermimpi bermain untuk Arsenal di Nou Camp - itu semua adalah bagian dari keajaiban, saat kami melawan Barcelona. Saya tidak pernah menyembunyikan betapa istimewanya klub ini bagi saya dan saya sangat ingin berada di sana dan memberikan bukti, dan ini kinerja yang bagus untuk stadion yang begitu indah. "

Fabregas menambahkan: "Beberapa orang berpikir saya mungkin mengalami patah kaki melawan Birmingham seminggu sebelumnya - dan, sejujurnya, saya tidak tahu.

"Ya, itu tempat yang persis sama dan saya pikir saya tidak pergi ke pertandingan berikutnya saat melawan Barcelona berpikir, 'Kaki saya patah."

Arsenal mengamankan hasil imbang 2-2 di Emirates untuk menjaga harapan Liga Champions mereka agar tetap hidup menjelang leg kedua di Camp Nou.

Pasukan Arsene Wenger memimpin secara mengejutkan dalam 20 menit awal di Camp Nou berkat gol dari Nicklas Bendtner.

Namun, Lionel Messi memberikan performa kelas master dengan mencetak empat gol luar biasa untuk memastikan kemenangan 4-1 di Camp Nou.

Fabregas, yang mencetak 19 gol dan mencatatkan 19 assist dalam 36 penampilan untuk Arsenal pada musim 2009-10, meninggalkan The Gunners, dan tahukah Anda kemana dia menuju? Dia kembali ke klub masa kecilnya, Barcelona.