Teori paling absurd dalam sepakbola. Freekick itu terjadi menit 93.
Publik sepak bola terutama para penggemar timnas Inggris agaknya tidak akan pernah melupakan momen pada 6 Oktober 2001 yang dilam.
Di depan ribuan pasang mata di stadion Old Trafford yang penuh sesak, kapten Three Lions saat itu David Beckham membawa Inggris ke putaran final Piala Dunia 2002 dan itu kian memorable karena dilakukan lewat tendangan bebas yang menakjubkan pada menit ke-93.
Akibatnya Yunani harus menanggung kecewa. Dan euforia suporter Inggris tak mereda dalam waktu yang lama. Bahkan hingga kini, kalau diingat-ingat 'Golden Balls' David Beckham itu masih menjadi salah satu yang paling ikonik dalam sejarah Inggris, meskipun kisah berikutnya kita tabu: tim yang dilatih Sven Goran Eriksson kala itu harus tersingkir pada babak perempat final
Tapi kejadian-kejadian di Piala Dunia tahun 2002 yang dihelat di Jepang dan Korea Selatan itu bisa jadi sangat-sangat berbeda sebagai sebuah memori kolektif
Berkaitan dengan hal tersebut, seorang penggemar sepak bola memiliki teori aneh, dimana menurutnya Inggris akan memenangkan Piala Dunia tahun itu jika tidak ada tendangan bebas Beckham yang jelas-jelas memukau.
Itu mungkin terdengar seperti hal yang sangat aneh untuk dikatakan, tetapi ketika dijelaskan secara rinci, ada beberapa alasan yang logis juga.
Di bawah ini, Anda dapat mendengar teori dari jurnalis Givemesports, Tom secara lengkap,
Menarik bukan? Seandainya Beckham absen dalam laga melawan Yunani, maka tak ada gol tendangan bebas, maka Inggris kemungkinan akan lolos ke Piala Dunia 2002 lewat cara lain, dengan mengalahkan Ukraina dalam pertandingan play-off.
Dengan cara seperti itu, pasukan Three Lions dianggap akan lebih mudah melaju ke partai final, setidaknya penilaian ini di atas kertas.
Seperti yang disebutkan Tom, Inggris kemungkinan akan mengalahkan Paraguay di babak 16 besar, AS di perempat final, dan negara tuan rumah Korea Selatan di babak semifinal.
Di final, mereka akan bertemu Brasil dan di sinilah Tom yakin Beckham akan melakukan trik sulapnya dari situasi bola mati di menit terakhir pertandingan. Tapi sayangnya itu semua hanya pengandaian semu.
Jika kita jujur, bagian akhir dari teori ini sebetulnya memang agak dibuat-buat, karena kualitas timnas Brasil pada 2002 masih dipuja oleh banyak pihak sebagai salah satu tim terhebat dalam sejarah.
Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, Roberto Carlos, Cafu, bayangkan saja? Meski Inggris juga tidak buruk, tapi susunan pemain Three Lions dinilai masih berada satu tingkat di bawah yang dimiliki oleh tim Selecao.
Jadi, meskipun sangat masuk akal bahwa timnas Inggris bisa saja mencapai final jika Beckham tidak mencetak gol saat melawan Yunani, namun meraih predikat juara Piala Dunia di 2002 masih agak sulit di jangkau nalar.
Di depan ribuan pasang mata di stadion Old Trafford yang penuh sesak, kapten Three Lions saat itu David Beckham membawa Inggris ke putaran final Piala Dunia 2002 dan itu kian memorable karena dilakukan lewat tendangan bebas yang menakjubkan pada menit ke-93.
BACA FEATURE LAINNYA
Di Mana Sekarang? Starting XI Debut Sergio Aguero di Man City
Di Mana Sekarang? Starting XI Debut Sergio Aguero di Man City
Itu mungkin terdengar seperti hal yang sangat aneh untuk dikatakan, tetapi ketika dijelaskan secara rinci, ada beberapa alasan yang logis juga.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Dahsyatnya CV Ancelotti, Ini Daftar 30 Super Star yang Pernah Dilatihnya
Dahsyatnya CV Ancelotti, Ini Daftar 30 Super Star yang Pernah Dilatihnya
Menarik bukan? Seandainya Beckham absen dalam laga melawan Yunani, maka tak ada gol tendangan bebas, maka Inggris kemungkinan akan lolos ke Piala Dunia 2002 lewat cara lain, dengan mengalahkan Ukraina dalam pertandingan play-off.
Dengan cara seperti itu, pasukan Three Lions dianggap akan lebih mudah melaju ke partai final, setidaknya penilaian ini di atas kertas.
Di final, mereka akan bertemu Brasil dan di sinilah Tom yakin Beckham akan melakukan trik sulapnya dari situasi bola mati di menit terakhir pertandingan. Tapi sayangnya itu semua hanya pengandaian semu.
Jika kita jujur, bagian akhir dari teori ini sebetulnya memang agak dibuat-buat, karena kualitas timnas Brasil pada 2002 masih dipuja oleh banyak pihak sebagai salah satu tim terhebat dalam sejarah.
Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, Roberto Carlos, Cafu, bayangkan saja? Meski Inggris juga tidak buruk, tapi susunan pemain Three Lions dinilai masih berada satu tingkat di bawah yang dimiliki oleh tim Selecao.
Jadi, meskipun sangat masuk akal bahwa timnas Inggris bisa saja mencapai final jika Beckham tidak mencetak gol saat melawan Yunani, namun meraih predikat juara Piala Dunia di 2002 masih agak sulit di jangkau nalar.