Romelu Lukaku paling parah saat merumput di Stamford Bridge.
Ketika Anda mewarisi jersey yang sebelumnya dikenakan oleh legenda Chelsea, Didier Drogba, Anda akan merasakan tekanan.
Timo Werner bergabung dengan The Blues dari RB Leipzig dengan kesepakatan senilai 53 juta pounds, dan penyerang asal Jerman itu diharapkan dapat membawa klub London Barat tersebut mencapai kejayaan di Liga Premier saat menggunakan jersey nomor 11.
Di Bundesliga, Werner adalah salah satu penyerang paling ditakuti di Eropa. Dia mencetak 34 gol di semua kompetisi saat dirinya membantu Leipzig mencapai semifinal Liga Champions.
Namun, di Liga Primer, ceritanya berbeda untuk penyerang berusia 25 tahun itu. Hanya lima gol liga dalam 28 pertandingan sejauh ini tidak terlihat seperti investasi yang baik oleh pemilik Roman Abramovich.
Dan, pada Rabu (31/3/2021), kekalahan mencolok saat Jerman secara mengejutkan kalah 1-2 dari Makedonia Utara. Itu menyimpulkan musim dan kepercayaan dirinya saat ini.
Tapi, Werner bukanlah penembak jitu pertama yang menderita demam panggung di Stamford Bridge.
Inilah beberapa orang lain yang melanggar kutukan striker Chelsea yang ditakuti.
ANDRIY SHEVCHENKO
Di AC Milan, Shevchenko akan selalu dianggap sebagai salah satu penyerang terhebat sepanjang masa. Dia dapat disejajarkan bersama pemain hebat seperti Marco van Basten dan Gianni Rivera.
Namun, masih menjadi misteri bagaimana pemain dominan seperti Sheva begitu terlihat demam panggung saat bermain bersama The Blues.
Dia bergabung dengan harga 31 juta pounds pada 2006, dua tahun setelah memenangkan Ballon d'Or. Mantan pemain asal Ukraina tersebut dianggap berada dalam puncak permainannya pada usia 29 tahun saat itu.
Di musim pertamanya, Shevchenko hanya berhasil mencetak empat gol di Liga Premier dalam 30 pertandingan. Sementara pada musim keduanya hanya lima gol.
Luis Felipe Scolari yang bertindak sebagai pelatih Chelsea saat itu memutuskan masa kebersamaan Sheva di Stamford Bridge sudah cukup. Sheva kemudian dikirim dengan status pinjaman kembali ke Milan. Kemudian, Sheva kembali ke Dynamo Kiev pada 2009.
ALVARO MORATA
Penyerang tengah SPANYOL Morata tiba dari Real Madrid seharga 60 juta pounds. Nominal perekrutan itu sempat menjadi rekor biaya transfer terbesar yang pernah dikeluarkan The Blues.
Tapi, itu adalah awal dari keterpurukan Morata setelah dia gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan adu penalti dari Arsenal pada debutnya di Charity Shield.
Meskipun Morata mencetak 11 gol di Liga Premier, penampilannya di Eropa tidak sesuai ekspektasi. Dirinya hanya mencetak satu gol dalam tujuh penampilan.
Dia menyelesaikan musim pertamanya dengan 15 gol, sebelum mencetak 9 gol dalam 24 pertandingan di semua kompetisi pada musim berikutnya.
Entah bagaimana, Chelsea mendapatkan kembali sebagian besar uang mereka dengan menjualnya ke Atletico Madrid seharga 58 juta pounds.
FERNANDO TORRES
Beberapa penggemar Chelsea akan berpendapat bahwa golnya melawan Barcelona di Camp Nou, tepatnya di semifinal Liga Champions pada 2012, sebanding dengan biaya transfer Torres sebesar 50 juta pounds.
Tapi, kenyataannya Torres belum berhasil membuat sejarah bersama Chelsea. Dia masih berada dalam bayang-bayang striker yang sempat ditakuti para bek lawan ketika dirinya memimpin lini depan Liverpool.
Walau begitu, Torres berhasil menyumbang 47 gol dari 172 pertandingan bersama klub London Barat. Akhirnya, setelah dipinjamkan ke AC Milan dan Atletico Madrid, pemain Spanyol itu pindah kembali ke kampung halaman.
Sejak pensiun, dia terlihat lebih bugar dari sebelumnya dan memiliki gym sendiri di Madrid.
ROMELU LUKAKU
Lukaku bergabung dengan Chelsea pada 2011 dari Anderlecht dengan kesepakatan senilai 17 juta pounds, tapi Lukaku kesulitan untuk menyingkirkan Torres di tim utama The Blues waktu itu.
Di musim berikutnya, Lukaku bergabung dengan West Brom dengan status pinjaman dan sukses besar. Dia mencetak 17 gol di pentas Liga Premier.
Dia kemudian dipinjamkan ke Everton, di mana lagi-lagi dia menunjukkan kelasnya sebagai target man.
Pada 2017, Lukaku bergabung dengan Manchester United dengan harga 75 juta pounds. Hebatnya, dalam enam tahun sebagai pemain Chelsea, dia hanya bermain 15 kali dan gagal mencetak gol.
RADAMEL FALCAO
Penyerang KOLOMBIA Falcao mencetak gol ke mana pun ia pergi, dari Portugal, Spanyol, Prancis, dan terakhir di Turki. Tapi, tidak ada yang berjalan baik untuk striker yang biasanya produktif itu saat bersaing di Inggris.
Setelah masa kerja yang buruk di Manchester United, Chelsea memberi Falcao kesempatan lain di liga dengan status pinjaman selama satu musim seharga 4 juta pounds, dengan opsi menjadikan transfer permanen seharga 38 juta pounds, serta memberinya gaji sebesar 170.000 pounds per minggu.
Namun, dia berjuang untuk cedera dan bermain hanya 12 kali serta mencetak satu gol.
Falcao kembali ke Monaco, di mana dia menemukan kembali sentuhan mencetak golnya.
GONZALO HIGUAIN
Masalah kebugaran sepertinya selalu menjadi masalah bagi pemain Argentina ini, yang terbiasa dengan permainan yang lebih lambat di Italia.
Dia dibawa ke Stamford Bridge dengan status pinjaman pada Januari 2019 oleh mantan pelatihnya di Napoli, Maurizio Sarri.
Sarri mendapatkan banyak hal darinya di Italia, tapi Sarri mendapati Higuain minim gol saat berkompetisi di Inggris.
Lima gol dalam 19 pertandingan, dengan dua gol melawan Huddersfield, tidak mewakili kehebatan Higuain di depan gawang.
Sejak 2020, Higuain memutuskan bermain di MLS. Dia tergabung bersama tim yang dimiliki David Beckham, Inter Miami.
ADRIAN MUTU
Kegemaran striker Rumania itu membuat kekacauan adalah kehancuran terbesarnya di Stamford Bridge.
Mutu adalah sensasi bagi Parma di Serie A, sebelum dia mencapai kesepakatan senilai 15 juta pounds di London pada musim panas. Abramovich tiba sebagai pemilik Liga Premier dan mengubah lanskap sepak bola di negara tersebut.
Pada 2004, Mutu berselisih dengan Jose Mourinho karena kebugarannya dan kemudian dilarang setelah dinyatakan positif menggunakan kokain.
Tingkah lakunya di luar lapangan, termasuk diduga tidur dengan bintang porno dan menghisap darahnya di koran juga tidak membantu tujuannya. Manajemen Chelsea kemudian memecatnya setelah itu.
MATEJA KEZMAN
Tampil brilian bersama Partizan Belgrade dan PSV, Kezman tiba di Stamford Bridge dengan reputasi sebagai pencetak gol yang luar biasa setelah dibanderol 6 juta pounds.
Sebelum debutnya di Inggris, pemain Serbia itu mencetak 38 gol di semua kompetisi di Eindhoven. Di Chelsea, ada sesuatu yang hilang dalam sentuhannya ketika dia ditandatangani oleh Mourinho.
Kezman berhasil mencetak tujuh gol dalam 41 pertandingan, dan dijual untuk musim berikutnya ke Atletico Madrid.
Sekali lagi, manajemen The Blues cukup piawai karena mendapatkan uang mereka kembali dari penjualan 6 juta pounds.
Timo Werner bergabung dengan The Blues dari RB Leipzig dengan kesepakatan senilai 53 juta pounds, dan penyerang asal Jerman itu diharapkan dapat membawa klub London Barat tersebut mencapai kejayaan di Liga Premier saat menggunakan jersey nomor 11.
BACA VIRAL LAINNYA
Wasit Dihukum Penjara 15 Bulan karena Memberikan Penalti
Wasit Dihukum Penjara 15 Bulan karena Memberikan Penalti
Inilah beberapa orang lain yang melanggar kutukan striker Chelsea yang ditakuti.
BACA FEATURE LAINNYA
13 Jersey Timnas yang Tidak Ada Unsur Bendera Negara, Ini Sejarahnya
13 Jersey Timnas yang Tidak Ada Unsur Bendera Negara, Ini Sejarahnya
Di AC Milan, Shevchenko akan selalu dianggap sebagai salah satu penyerang terhebat sepanjang masa. Dia dapat disejajarkan bersama pemain hebat seperti Marco van Basten dan Gianni Rivera.
Dia bergabung dengan harga 31 juta pounds pada 2006, dua tahun setelah memenangkan Ballon d'Or. Mantan pemain asal Ukraina tersebut dianggap berada dalam puncak permainannya pada usia 29 tahun saat itu.
Luis Felipe Scolari yang bertindak sebagai pelatih Chelsea saat itu memutuskan masa kebersamaan Sheva di Stamford Bridge sudah cukup. Sheva kemudian dikirim dengan status pinjaman kembali ke Milan. Kemudian, Sheva kembali ke Dynamo Kiev pada 2009.
ALVARO MORATA
Penyerang tengah SPANYOL Morata tiba dari Real Madrid seharga 60 juta pounds. Nominal perekrutan itu sempat menjadi rekor biaya transfer terbesar yang pernah dikeluarkan The Blues.
Tapi, itu adalah awal dari keterpurukan Morata setelah dia gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan adu penalti dari Arsenal pada debutnya di Charity Shield.
Meskipun Morata mencetak 11 gol di Liga Premier, penampilannya di Eropa tidak sesuai ekspektasi. Dirinya hanya mencetak satu gol dalam tujuh penampilan.
Dia menyelesaikan musim pertamanya dengan 15 gol, sebelum mencetak 9 gol dalam 24 pertandingan di semua kompetisi pada musim berikutnya.
Entah bagaimana, Chelsea mendapatkan kembali sebagian besar uang mereka dengan menjualnya ke Atletico Madrid seharga 58 juta pounds.
FERNANDO TORRES
Beberapa penggemar Chelsea akan berpendapat bahwa golnya melawan Barcelona di Camp Nou, tepatnya di semifinal Liga Champions pada 2012, sebanding dengan biaya transfer Torres sebesar 50 juta pounds.
Tapi, kenyataannya Torres belum berhasil membuat sejarah bersama Chelsea. Dia masih berada dalam bayang-bayang striker yang sempat ditakuti para bek lawan ketika dirinya memimpin lini depan Liverpool.
Walau begitu, Torres berhasil menyumbang 47 gol dari 172 pertandingan bersama klub London Barat. Akhirnya, setelah dipinjamkan ke AC Milan dan Atletico Madrid, pemain Spanyol itu pindah kembali ke kampung halaman.
Sejak pensiun, dia terlihat lebih bugar dari sebelumnya dan memiliki gym sendiri di Madrid.
ROMELU LUKAKU
Lukaku bergabung dengan Chelsea pada 2011 dari Anderlecht dengan kesepakatan senilai 17 juta pounds, tapi Lukaku kesulitan untuk menyingkirkan Torres di tim utama The Blues waktu itu.
Di musim berikutnya, Lukaku bergabung dengan West Brom dengan status pinjaman dan sukses besar. Dia mencetak 17 gol di pentas Liga Premier.
Dia kemudian dipinjamkan ke Everton, di mana lagi-lagi dia menunjukkan kelasnya sebagai target man.
Pada 2017, Lukaku bergabung dengan Manchester United dengan harga 75 juta pounds. Hebatnya, dalam enam tahun sebagai pemain Chelsea, dia hanya bermain 15 kali dan gagal mencetak gol.
RADAMEL FALCAO
Penyerang KOLOMBIA Falcao mencetak gol ke mana pun ia pergi, dari Portugal, Spanyol, Prancis, dan terakhir di Turki. Tapi, tidak ada yang berjalan baik untuk striker yang biasanya produktif itu saat bersaing di Inggris.
Setelah masa kerja yang buruk di Manchester United, Chelsea memberi Falcao kesempatan lain di liga dengan status pinjaman selama satu musim seharga 4 juta pounds, dengan opsi menjadikan transfer permanen seharga 38 juta pounds, serta memberinya gaji sebesar 170.000 pounds per minggu.
Namun, dia berjuang untuk cedera dan bermain hanya 12 kali serta mencetak satu gol.
Falcao kembali ke Monaco, di mana dia menemukan kembali sentuhan mencetak golnya.
GONZALO HIGUAIN
Masalah kebugaran sepertinya selalu menjadi masalah bagi pemain Argentina ini, yang terbiasa dengan permainan yang lebih lambat di Italia.
Dia dibawa ke Stamford Bridge dengan status pinjaman pada Januari 2019 oleh mantan pelatihnya di Napoli, Maurizio Sarri.
Sarri mendapatkan banyak hal darinya di Italia, tapi Sarri mendapati Higuain minim gol saat berkompetisi di Inggris.
Lima gol dalam 19 pertandingan, dengan dua gol melawan Huddersfield, tidak mewakili kehebatan Higuain di depan gawang.
Sejak 2020, Higuain memutuskan bermain di MLS. Dia tergabung bersama tim yang dimiliki David Beckham, Inter Miami.
ADRIAN MUTU
Kegemaran striker Rumania itu membuat kekacauan adalah kehancuran terbesarnya di Stamford Bridge.
Mutu adalah sensasi bagi Parma di Serie A, sebelum dia mencapai kesepakatan senilai 15 juta pounds di London pada musim panas. Abramovich tiba sebagai pemilik Liga Premier dan mengubah lanskap sepak bola di negara tersebut.
Pada 2004, Mutu berselisih dengan Jose Mourinho karena kebugarannya dan kemudian dilarang setelah dinyatakan positif menggunakan kokain.
Tingkah lakunya di luar lapangan, termasuk diduga tidur dengan bintang porno dan menghisap darahnya di koran juga tidak membantu tujuannya. Manajemen Chelsea kemudian memecatnya setelah itu.
MATEJA KEZMAN
Tampil brilian bersama Partizan Belgrade dan PSV, Kezman tiba di Stamford Bridge dengan reputasi sebagai pencetak gol yang luar biasa setelah dibanderol 6 juta pounds.
Sebelum debutnya di Inggris, pemain Serbia itu mencetak 38 gol di semua kompetisi di Eindhoven. Di Chelsea, ada sesuatu yang hilang dalam sentuhannya ketika dia ditandatangani oleh Mourinho.
Kezman berhasil mencetak tujuh gol dalam 41 pertandingan, dan dijual untuk musim berikutnya ke Atletico Madrid.
Sekali lagi, manajemen The Blues cukup piawai karena mendapatkan uang mereka kembali dari penjualan 6 juta pounds.