Saat itu Florentino Perez mendaratkan bintang-bintang dunia demi mengakhiri dominasi Barcelona.
Pada musim panas 2009, Florentino Perez kembali sebagai presiden klub dengan tugas menyingkirkan Barcelona dari panggung sepakbola dunia. Tanpa ragu, sejumlah pesepakbola top didaratkan ke Estadio Santiago Bernabeu.
Dengan anggaran belanja 200 juta euro, Perez memenuhi janjinya untuk membangun kekuatan. Meniru apa yang dilakukan pada periode pertama bersama Los Galacticos, Perez melakukan apa saja yang diinginkan. Cristiano Ronaldo menjadi pusat perhatian utama saat didatangkan dari Manchester United.
Cukup adil untuk mengatakan bahwa Ronaldo melakukannya dengan baik selama berada Spanyol. Dia menjadi bintang di lapangan maupun pasar dengan prestasi sekaligus pemasukan ekonomi yang dihasilkan.
Selain CR7, Perez juga membelanjakan uang Los Blancos untuk 7 pemain lainnya. Ada yang berhasil dengan penampilan di lapangan maupun di toko souvenir. Tapi, beberapa lainnya tidak sebagau megabintang Portugal tersebut. Ada yang numpang lewat. Ada lagi yang mampu bertahan hingga musim ini.
Berikut ini karier 7 pemain Madrid tersebut yang didatangkan bersamaan dengan Ronaldo:
1. Karim Benzema
Karim Benzema tidak selalu mendapatkan pujian yang pantas selama 9 tahun bermukim di Estadio Santiago Bernabeu. Dia juga tidak selalu bermain sebagus Ronaldo di lini depan. Kelakuannya terkadang membuat pendukung Los Blancos geram.
Tapi, keberadaan penyerang Prancis itu di sana hingga hari ini membuktikan hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ditambah 13 trofi, termasuk 3 La Liga, 2 Copa del Rey, dan 4 Liga Champions menunjukkan kelas mantan pemain Olympique Lyon tersebut.
2. Kaka
Bergabung dengan Los Blancos dalam kesepakatan 56 juta pounds, Ricardo Izecson dos Santos Leite alias Kaka memikul beban yang sangat berat. Sebagai orang yang memenangkan Ballon d'Or 2007 dan prestasinya yang membanggakan bersama AC Milan, Kaka diharapkan menjadi pasangan maut Ronaldo.
Tapi, sepakbola memang bukan matematika. Cedera yang datang plus sulitnya beradaptasi dengan karakter La Liga membuat legenda Brasil itu menghabiskan banyak waktu di bangku cadangan. Dia akhirnya kehilangan tempatnya sehingga kembali ke Milan dengan status bebas transfer pada 2013.
"Pada 2009 saya menerima proposal dari Madrid. Tapi, saya benar-benar hancur di sana karena saya tidak bisa memberikan apa yang telah saya berikan kepada Milan. Saya benar-benar tersesat," kata Kaka kepada UOL Esporte pada 2018.
"Jose Mourinho adalah pelatih yang sulit bagi saya dan kami memiliki hubungan yang saling menghormati. Tapi, itu rumit. Ketika saya pikir dia akan memberi saya kesempatan, saya tidak dapat membuktikan kepadanya bahwa saya dalam kondisi yang baik," tambah Kaka.
"Saya berlatih, saya berjuang, dan saya banyak berdoa. Tapi, pada akhirnya saya tidak menerima kepercayaan dari pelatih. Saya menyadari bahwa saya tidak dapat bekerja dengan baik untuk dirinya," lanjut Kaka. Kaka sekarang sudah pensiun dengan klub terakhirnya ada di Amerika Serikat, yaitu Orlando City.
3. Xabi Alonso
Meski ingin tinggal di Liverpool, Xabi Alonso sukses menyelesaikan kepindahan senilai 30 juta pounds ke Madrid. Di sana dia mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia. Bersama Ronaldo, Alonso menjadi starter yang tak terbantahkan dengan lebih dari 200 penampilan di semua kompetisi selama 5 tahun.
Mantan pemain nasional Spanyol itu membantu Los Blancos memenangkan 1 gelar La Liga, 2 Copa del Rey, dan 1 Liga Champions sebelum menjalani 3 tahun terakhir karier gemilangnya di Bayern Muenchen. Alonso kini sudah pensiun dan beralih profesi melatih Real Sociedad B.
4. Raul Albiol
Tergabung dalam skuad Spanyol yang memenangkan tiga turnamen besar berturut-turut pada 2008, 2010, dan 2012, Raul Albiol memainkan peran penting di bawah Manuel Pellegrini saat Los Blancos bersaing ketat dengan Barcelona sepanjang musim 2009/2010.
Bek tengah itu juga bermain cukup baik selama musim pertama Jose Mourinho. Tapi, dia kehilangan status inti setelah klub tersebut mendatangkan Raphael Varane pada 2011 dan Sergio Ramos mulai bermain lebih sebagai bek tengah daripada fullback kanan.
Albiol hanya membuat 5 starter dalam kampanye klub yang memenangkan gelar 2011/2012. Pada akhirnya, dia bergabung dengan Napoli asuhan Rafael Benitez pada musim panas 2013.
5. Alvaro Negredo
Setelah menjual Alvaro Negredo pada 2007, Madrid menerapkan klausul pembelian kembali senilai 5 juta euro kepada Almeria 2 tahun kemudian. Striker Spanyol tersebut tidak pernah di tim utama Los Blancos dan langsung dipindahkan ke Sevilla. Madrid untung 10 juta euro dari penjualan itu.
"Masalah yang saya hadapi di Madrid adalah saya masih sangat muda dan saya berjuang untuk mendapat tempat di skuad utama dengan banyak pemain kelas dunia. Ada Raul (Gonzalez), Ronaldo, Benzema, Ruud (van Nistelrooy), dan (Gonzalo) Higuain. Jadi, saya tidak memiliki banyak kesempatan karena usia saya. Setidaknya ketika Pellegrini menjual saya, dia berbicara kepada saya dan menjelaskan keputusannya," kata Negredo kepada The Guardian pada 2013.
"Pellegrini berkata kepada saya: 'Dengar, saya ingin anda pergi ke klub yang bisa memberi anda tempat dan dapat terus berkembang dengan melakukan yang terbaik.' Dia membantu saya melihat pilihan saya, tidak ada perasaan sulit," tambah penyerang yang sekarang membela Cadiz itu.
6. Esteban Granero
Esteban Granero harus meninggalkan Madrid ke Getafe untuk membuat terobosan sebelum kembali lagi ke Estadio Santiago Bernabeu. Tapi, dia gagal membuktikan dirinya sebagai pemain reguler tim utama Madrid. Posisinya justru ditempati Fabio Coentrao, yang sebenarnya adalah bek kiri.
Menurut Jerzy Dudek, Jose Mourinho menuding Granero sebagai "tikus" alias pengkhianat yang membocorkan kepada media strategi tim jelang pertandingan melawan Barcelona pada 2011.
Pemilik nama lengkap Esteban Felix Granero Molina itu kemudian meninggalkan klub idola masa kecilnya dan menyelesaikan kepindahan 9 juta pounds ke Queens Park Ranger (QPR) pada 2012. Granero masih aktif bermain hingga saat ini dengan dicatat sebagi anggota Marbella.
7. Alvaro Arbeloa
Alvaro Arbeloa juga lulusan Akademi Madrid. Dia kembali ke Estadio Santiago Bernabeu pada 2009 setelah sempat bermain di Deportivo La Coruna dan Liverpool. Dia seorang pemain yang andal dan konsisten. Dia bek serba bisa, yang bermain 233 kali dengan seragam putih selama 7 tahun.
"Arbeloa tidak memiliki profil setinggi itu. Tapi, jelas merupakan salah satu dari mereka yang telah memberikan totalitasnya untuk klub. Dalam 16 tahun kepelatihan saya, saya pasti memilikinya, di podium pemain paling penting yang pernah bekerja sama dengan saya,” kata Jose Mourinho kepada Marca pada 2016.
Setelah gagal dalam urutan kekuasaan pada 2015/2016, Arbeloa diberi perpisahan sebagai pahlawan dan kembali ke Liga Premier bersama West Ham United. Di sana dia pensiun pada 2017 setelah berkarier 15 tahun.
Dengan anggaran belanja 200 juta euro, Perez memenuhi janjinya untuk membangun kekuatan. Meniru apa yang dilakukan pada periode pertama bersama Los Galacticos, Perez melakukan apa saja yang diinginkan. Cristiano Ronaldo menjadi pusat perhatian utama saat didatangkan dari Manchester United.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Fakta Prva HNL za Juniore, Kompetisi U-19 yang Diikuti Brylian Aldama di Kroasia
5 Fakta Prva HNL za Juniore, Kompetisi U-19 yang Diikuti Brylian Aldama di Kroasia
1. Karim Benzema
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Turki Berusaha Akhiri Penantian 20 Tahun Absen di Piala Dunia
Kisah Turki Berusaha Akhiri Penantian 20 Tahun Absen di Piala Dunia
Tapi, keberadaan penyerang Prancis itu di sana hingga hari ini membuktikan hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ditambah 13 trofi, termasuk 3 La Liga, 2 Copa del Rey, dan 4 Liga Champions menunjukkan kelas mantan pemain Olympique Lyon tersebut.
2. Kaka
Bergabung dengan Los Blancos dalam kesepakatan 56 juta pounds, Ricardo Izecson dos Santos Leite alias Kaka memikul beban yang sangat berat. Sebagai orang yang memenangkan Ballon d'Or 2007 dan prestasinya yang membanggakan bersama AC Milan, Kaka diharapkan menjadi pasangan maut Ronaldo.
Tapi, sepakbola memang bukan matematika. Cedera yang datang plus sulitnya beradaptasi dengan karakter La Liga membuat legenda Brasil itu menghabiskan banyak waktu di bangku cadangan. Dia akhirnya kehilangan tempatnya sehingga kembali ke Milan dengan status bebas transfer pada 2013.
"Jose Mourinho adalah pelatih yang sulit bagi saya dan kami memiliki hubungan yang saling menghormati. Tapi, itu rumit. Ketika saya pikir dia akan memberi saya kesempatan, saya tidak dapat membuktikan kepadanya bahwa saya dalam kondisi yang baik," tambah Kaka.
"Saya berlatih, saya berjuang, dan saya banyak berdoa. Tapi, pada akhirnya saya tidak menerima kepercayaan dari pelatih. Saya menyadari bahwa saya tidak dapat bekerja dengan baik untuk dirinya," lanjut Kaka. Kaka sekarang sudah pensiun dengan klub terakhirnya ada di Amerika Serikat, yaitu Orlando City.
3. Xabi Alonso
Meski ingin tinggal di Liverpool, Xabi Alonso sukses menyelesaikan kepindahan senilai 30 juta pounds ke Madrid. Di sana dia mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia. Bersama Ronaldo, Alonso menjadi starter yang tak terbantahkan dengan lebih dari 200 penampilan di semua kompetisi selama 5 tahun.
Mantan pemain nasional Spanyol itu membantu Los Blancos memenangkan 1 gelar La Liga, 2 Copa del Rey, dan 1 Liga Champions sebelum menjalani 3 tahun terakhir karier gemilangnya di Bayern Muenchen. Alonso kini sudah pensiun dan beralih profesi melatih Real Sociedad B.
4. Raul Albiol
Tergabung dalam skuad Spanyol yang memenangkan tiga turnamen besar berturut-turut pada 2008, 2010, dan 2012, Raul Albiol memainkan peran penting di bawah Manuel Pellegrini saat Los Blancos bersaing ketat dengan Barcelona sepanjang musim 2009/2010.
Bek tengah itu juga bermain cukup baik selama musim pertama Jose Mourinho. Tapi, dia kehilangan status inti setelah klub tersebut mendatangkan Raphael Varane pada 2011 dan Sergio Ramos mulai bermain lebih sebagai bek tengah daripada fullback kanan.
Albiol hanya membuat 5 starter dalam kampanye klub yang memenangkan gelar 2011/2012. Pada akhirnya, dia bergabung dengan Napoli asuhan Rafael Benitez pada musim panas 2013.
5. Alvaro Negredo
Setelah menjual Alvaro Negredo pada 2007, Madrid menerapkan klausul pembelian kembali senilai 5 juta euro kepada Almeria 2 tahun kemudian. Striker Spanyol tersebut tidak pernah di tim utama Los Blancos dan langsung dipindahkan ke Sevilla. Madrid untung 10 juta euro dari penjualan itu.
"Masalah yang saya hadapi di Madrid adalah saya masih sangat muda dan saya berjuang untuk mendapat tempat di skuad utama dengan banyak pemain kelas dunia. Ada Raul (Gonzalez), Ronaldo, Benzema, Ruud (van Nistelrooy), dan (Gonzalo) Higuain. Jadi, saya tidak memiliki banyak kesempatan karena usia saya. Setidaknya ketika Pellegrini menjual saya, dia berbicara kepada saya dan menjelaskan keputusannya," kata Negredo kepada The Guardian pada 2013.
"Pellegrini berkata kepada saya: 'Dengar, saya ingin anda pergi ke klub yang bisa memberi anda tempat dan dapat terus berkembang dengan melakukan yang terbaik.' Dia membantu saya melihat pilihan saya, tidak ada perasaan sulit," tambah penyerang yang sekarang membela Cadiz itu.
6. Esteban Granero
Esteban Granero harus meninggalkan Madrid ke Getafe untuk membuat terobosan sebelum kembali lagi ke Estadio Santiago Bernabeu. Tapi, dia gagal membuktikan dirinya sebagai pemain reguler tim utama Madrid. Posisinya justru ditempati Fabio Coentrao, yang sebenarnya adalah bek kiri.
Menurut Jerzy Dudek, Jose Mourinho menuding Granero sebagai "tikus" alias pengkhianat yang membocorkan kepada media strategi tim jelang pertandingan melawan Barcelona pada 2011.
Pemilik nama lengkap Esteban Felix Granero Molina itu kemudian meninggalkan klub idola masa kecilnya dan menyelesaikan kepindahan 9 juta pounds ke Queens Park Ranger (QPR) pada 2012. Granero masih aktif bermain hingga saat ini dengan dicatat sebagi anggota Marbella.
7. Alvaro Arbeloa
Alvaro Arbeloa juga lulusan Akademi Madrid. Dia kembali ke Estadio Santiago Bernabeu pada 2009 setelah sempat bermain di Deportivo La Coruna dan Liverpool. Dia seorang pemain yang andal dan konsisten. Dia bek serba bisa, yang bermain 233 kali dengan seragam putih selama 7 tahun.
"Arbeloa tidak memiliki profil setinggi itu. Tapi, jelas merupakan salah satu dari mereka yang telah memberikan totalitasnya untuk klub. Dalam 16 tahun kepelatihan saya, saya pasti memilikinya, di podium pemain paling penting yang pernah bekerja sama dengan saya,” kata Jose Mourinho kepada Marca pada 2016.
Setelah gagal dalam urutan kekuasaan pada 2015/2016, Arbeloa diberi perpisahan sebagai pahlawan dan kembali ke Liga Premier bersama West Ham United. Di sana dia pensiun pada 2017 setelah berkarier 15 tahun.