Brylian Aldama resmi diperkenalkan sebagai pemain baru klub bergengsi di Kroasia, HNK Rijeka.
Brylian Aldama secara resmi diperkenalkan sebagai pemain baru salah satu klub bergengsi di Kroasia, HNK Rijeka. Bersama David Maulana, yang segera menyusul, pemain tim nasional Indonesia U-19 itu direncanakan bermain di Prva HNL za Juniore alias Liga Kroadia U-19.
Diberikan nomor punggung 23, Brylian tiba di Kroasia pada Jumat (2/4/2021) waktu setempat. Pemain asal Sidoarjo itu akan dikontrak 18 bulan dengan opsi perpanjangan otomatis jika dianggap menunjukkan penampilan yang bagus.
Pengumuman itu sekaligus sebagai peresmian karena ternyata Rijeka sudah memastikan tempat Brylian di tim sejak November tahun lalu. Tapi, akibat pendemi Covid-19 dan urusan administrasi yang membutuhkan proses panjang, dia baru bisa mendarat pada awal April 2021.
"@brylianaldamaa adalah pemain baru HNK Rijeka. Dia adalah salah satu pemain muda paling berbakat di Indonesia. Aldama di Indonesia menikmati status kultus, yang dibuktikan dengan minat yang besar dari media lokal untuk keberangkatannya ke Rijeka, dan sejumlah besar postingan di jejaring sosial oleh para penggemarnya," tulisan Rijek di akun Instagram resminya, @nk_rijeka.
Namun, berhubung Brylian masih hijau dan belum memiliki pengalaman di level tinggi kompetisi profesional, Rijeka tidak akan buru-buru menempatkan di skuad utama. Dia akan bermain di kompetisi junior Kroasia bersama rekannya di timnas U-19, David Maulana, yang disebut segera menyusul.
Berikut ini 5 fakta menarik yang wajib diketahui tentang kompetisi junior di negeri pecahan Yugoslavia tersebut:
1. Terdapat 3 level kompetisi junior di Kroasia
Kompetisi junior Kroasia terbagi menjadi 3 kelompok. Awalnya, kompetisi yang dimulai sejak 1991 hanya memainkan 2 kelompok umur. Kemudian, sejak 2014/2015 dibagi 3 ketegori usia, yaitu Prva HNL za Juniore (U-19), Prva HNL za Kadete (U-17), dan Prva HNL za Pionire (U-15).
Bergulir bersamaan dengan kompetisi senior, Prva HNL za Juniore diikuti tim-tim dari klub kasta tertinggi dan kasta kedua Kroasia. Sistem yang digunakan adalah kompetisi penuh dengan semua tim peserta bertemu 2 kali dan penentuan juaranya berdasarkan poin tertinggi di akhir musim.
Setiap beberapa bulan sekali kompetisi junior jeda untuk pertandingan internasional seperti Euro U-19 maupun pertandingan persahabatan. Biasanya menyesuaikan agenda FIFA di tim nasional senior.
2. Melahirkan pemain-pemain seperti Luka Modric dan Alen Halilovic
Meski diaspora Kroasia tersebar di banyak negara Eropa dan beberapa nama populer sukses menjadi pemain sepakbola, bukan berarti Prva HNL za Juniore sepi melahirkan bintang. Sejak pertama kali digulirkan setelah Kemerdekaaan Kroasia dari Yugoslavia, ada ribuan pemain yang dicetak.
Beberapa nama pemain hebat Kroasia pada masa lalu maupun masa kini berasal dari sistem pembinaan pemain junior ala Asosiasi Sepakbola Kroasia (HNF) itu. Contohnya, Luka Modric. Bintang Real Madrid itu bergabung dengan Akademi Dinamo Zagreb saat berusia 16 tahun.
Dia dimatangkan di Prva HNL za Kadete dan Prva HNL za Juniore sebelum naik ke skuad utama Dinamo dengan sangat cepat. Selanjutnya, pindah ke Tottenham Hotspur dan sukses bersama Los Blancos di La Liga.
Hal yang kurang lebih sama juga dialami Alen Halilovic. Bedanya, pemain Birmingham City itu tidak lama melalui kompetisi junior karena sudah menjalani debut di tim utama Dinamo dalam usia 16 tahun 101 hari. Kemudian, pindah ke Barcelona dan gagal bersinar.
3. Mengikuti jejak yang sama dengan Marko Simic
Selain nama-nama terkenal, kompetisi junior Kroasia juga menciptakan penyerang Persija Jakarta, Marko Simic. Pada 2006/2007, Simic muda memperkuat klub di kampung halamannya, NK Zagreb di Prva HNL za Juniore. Saat ini, tim senior mereka bermain di Cetvrta HNL Center atau Divisi IV.
Saat itu Zagreb menjadi juara setelah mengalahkan Dinamo dan Hajduk Split. Sementara Simic menjadi pencetak gol terbanyak dengan 19 gol. Setelah itu, dia baru berkarier ke banyak negara, mulai dari Rusia, Hungaria, Malaysia, Vietnam, hingga Indonesia.
4. Didominasi Dinamo Zagreb dan Hajduk Split
Seperti di level senior, kompetisi junior Kroasoa juga didominasi dua klub elite yang secara tradisi berseteru. Mereka adalah Dinamo Zagreb dan Hajduk Split. Jika ditotal, Dinamo mendapatkan 10 gelar juara kompetisi U-19. Sementara 7 lainnya dikuasai Hajduk. Lalu, Osijek, Rijeka, dan Varteks memiliki 3 gelar. Kemudian, Lokomotiva Zagreb dan NK Zagreb masing-masing 1 piala.
Kedua klub juga memiliki tim cadangan yang berkompetisi di Druga HNL atau Divisi II. Disebut sebagai Dinamo II dan Hajduk II, skuad itu layaknya Barcelona B atau Real Madric Castilla di Spanyol, yang berisi pemain-pemain usia 19-23 tahun yang belum mendapatkan kesempatan bermain di tim utama.
5. Untuk sementara Rijeka U-19 ada di posisi 4 klasemen
Musim 2020/2021, Prva HNL za Juniore sudah berlangsung setengah jalan. Rijeka sudah memainkan 18 pertandingan dan untuk sementara bersada di posisi 4 setelah memetik 9 kemenangan, 5 skor imbang, dan 4 kekalahan. Mereka juga memproduksi 26 gol dan menderita 14 gol.
Untuk posisi puncak masih menjadi milik Hajduk Split dengan 52 poin dari 19 pertandingan, 17 kemenangan, 1 skor imbang, dan 1 kekalahan. Di posisi 2 ada Dinamo Zagreb dengan 49 poin dari 20 pertandingan, 15 kemenangan, 4 skor imbang, dan 1 kekalahan.
Diberikan nomor punggung 23, Brylian tiba di Kroasia pada Jumat (2/4/2021) waktu setempat. Pemain asal Sidoarjo itu akan dikontrak 18 bulan dengan opsi perpanjangan otomatis jika dianggap menunjukkan penampilan yang bagus.
BACA FEATURE LAINNYA
100 Momen Terlucu dalam Sejarah Liga Premier
100 Momen Terlucu dalam Sejarah Liga Premier
1. Terdapat 3 level kompetisi junior di Kroasia
Kompetisi junior Kroasia terbagi menjadi 3 kelompok. Awalnya, kompetisi yang dimulai sejak 1991 hanya memainkan 2 kelompok umur. Kemudian, sejak 2014/2015 dibagi 3 ketegori usia, yaitu Prva HNL za Juniore (U-19), Prva HNL za Kadete (U-17), dan Prva HNL za Pionire (U-15).
BACA FEATURE LAINNYA
Bagaimana Kariernya? 7 Pemain Real Madrid yang Datang Bersama Cristiano Ronaldo
Bagaimana Kariernya? 7 Pemain Real Madrid yang Datang Bersama Cristiano Ronaldo
Setiap beberapa bulan sekali kompetisi junior jeda untuk pertandingan internasional seperti Euro U-19 maupun pertandingan persahabatan. Biasanya menyesuaikan agenda FIFA di tim nasional senior.
2. Melahirkan pemain-pemain seperti Luka Modric dan Alen Halilovic
Meski diaspora Kroasia tersebar di banyak negara Eropa dan beberapa nama populer sukses menjadi pemain sepakbola, bukan berarti Prva HNL za Juniore sepi melahirkan bintang. Sejak pertama kali digulirkan setelah Kemerdekaaan Kroasia dari Yugoslavia, ada ribuan pemain yang dicetak.
Beberapa nama pemain hebat Kroasia pada masa lalu maupun masa kini berasal dari sistem pembinaan pemain junior ala Asosiasi Sepakbola Kroasia (HNF) itu. Contohnya, Luka Modric. Bintang Real Madrid itu bergabung dengan Akademi Dinamo Zagreb saat berusia 16 tahun.
Hal yang kurang lebih sama juga dialami Alen Halilovic. Bedanya, pemain Birmingham City itu tidak lama melalui kompetisi junior karena sudah menjalani debut di tim utama Dinamo dalam usia 16 tahun 101 hari. Kemudian, pindah ke Barcelona dan gagal bersinar.
3. Mengikuti jejak yang sama dengan Marko Simic
Selain nama-nama terkenal, kompetisi junior Kroasia juga menciptakan penyerang Persija Jakarta, Marko Simic. Pada 2006/2007, Simic muda memperkuat klub di kampung halamannya, NK Zagreb di Prva HNL za Juniore. Saat ini, tim senior mereka bermain di Cetvrta HNL Center atau Divisi IV.
Saat itu Zagreb menjadi juara setelah mengalahkan Dinamo dan Hajduk Split. Sementara Simic menjadi pencetak gol terbanyak dengan 19 gol. Setelah itu, dia baru berkarier ke banyak negara, mulai dari Rusia, Hungaria, Malaysia, Vietnam, hingga Indonesia.
4. Didominasi Dinamo Zagreb dan Hajduk Split
Seperti di level senior, kompetisi junior Kroasoa juga didominasi dua klub elite yang secara tradisi berseteru. Mereka adalah Dinamo Zagreb dan Hajduk Split. Jika ditotal, Dinamo mendapatkan 10 gelar juara kompetisi U-19. Sementara 7 lainnya dikuasai Hajduk. Lalu, Osijek, Rijeka, dan Varteks memiliki 3 gelar. Kemudian, Lokomotiva Zagreb dan NK Zagreb masing-masing 1 piala.
Kedua klub juga memiliki tim cadangan yang berkompetisi di Druga HNL atau Divisi II. Disebut sebagai Dinamo II dan Hajduk II, skuad itu layaknya Barcelona B atau Real Madric Castilla di Spanyol, yang berisi pemain-pemain usia 19-23 tahun yang belum mendapatkan kesempatan bermain di tim utama.
5. Untuk sementara Rijeka U-19 ada di posisi 4 klasemen
Musim 2020/2021, Prva HNL za Juniore sudah berlangsung setengah jalan. Rijeka sudah memainkan 18 pertandingan dan untuk sementara bersada di posisi 4 setelah memetik 9 kemenangan, 5 skor imbang, dan 4 kekalahan. Mereka juga memproduksi 26 gol dan menderita 14 gol.
Untuk posisi puncak masih menjadi milik Hajduk Split dengan 52 poin dari 19 pertandingan, 17 kemenangan, 1 skor imbang, dan 1 kekalahan. Di posisi 2 ada Dinamo Zagreb dengan 49 poin dari 20 pertandingan, 15 kemenangan, 4 skor imbang, dan 1 kekalahan.