Kehadiran satu pemain di sebuah tim kadang berdampak besar untuk tim, bahkan suskes mengevolusi sebuah tim.
Misalnya saja kepindahn Zinedine Zidane dari Juventus ke Real Madrid yang memakan biaya 77,5 juta Euro, yang tidak hanya suskes membawa El Real jaya di era antara tahun 90 hingga 2000-an, namun kini sukses sebagai manajer klub ataupun kepindahan Eric Cantona dari Elland Road ke Old Trafford di awal 90-an, adalah salah satu transfer yang mengubah wajah Manchester United dan Liga Premier. Pemain Prancis itu memulai era dominasi dengan Sir Alex Ferguson di tanah Ratu Elizabeth.
Kisah Arnold Schwarzenegger Dihapus dari Stadion di Austria Gara-gara Narapidana
Di pertengahan tahun 2000-an, atau tepatnya usai Juventus terkena skandal Calciopoli yang membuat gelar Scudetto mereka di tahun 2005 dan 2006 dilucuti, Bianconeri benar-benar terpuruk dan terlempar dari persaingan atas Seria A.
Si Nyonya Tua memenangkan empat gelar Serie A selama empat tahun berturut-turut dengan Pirlo sebagai maestro. Meskipun saat membela Juventus umur Pirlo telah menyentuh 32 tahun, namun bakatnya dalam mengolah lini tengah sebuah tim adalah salah satu yang terbaik di dunia dan menjadi salah satu transfer paling monumental dalam sejarah modern Juventus.
Rekaman Tunjukkan Gol Jude Bellingham Tidak Layak Dianulir
4.Virgil van Dijk | Southampton ke Liverpool
Didatangkan oleh The Anfield Gank dari Southampton dengan biaya 75 juta Poundsterling pada Januari 2018, menjadikan Virgil van Dijk sebagai bek termahal dalam sejarah sepak bola.
0 - No opposition player has completed a dribble past Virgil van Dijk in any of his last 64 appearances in all competitions for Liverpool. Rock. #UCLFinal pic.twitter.com/VlviY2ohRH
— OptaJoe (@OptaJoe) June 1, 2019
3.Ronaldinho | Paris Saint-Germain ke Barcelona
Pada awal 2000-an, bisa dibilang prestasi Barcelona biasa-biasa saja bahkan sangat jauh dengan skuad tahun 2008 milik Pep Guardiola.
Mereka mendatangkan empat manajer dari musim panas 2000, mulai dari penunjukan Frank Rijkaard pada tahun 2003, termasuk periode kedua untuk Louis van Gaal dan kesemuanya gagal memenangkan La Liga dan UCL. Beruntung untuk Blaugrana, mereka menemukan seorang pemain yang bisa menjadi katalisator untuk membawa kemajuan tim. Dalam hal ini, katalis Barcelona adalah ikon Brazil Ronaldinho. Presiden Blaugrana Joan Laporta mendatangkan Ronaldinho seharga 30 juta Euro sebagai pemain marquee-nya setelah beberapa penampilan memukau di Piala Dunia 2002 dan penampilan yang impresif bersama Paris Saint-Germain.
Hanya setahun setelah kepindahannya, Ronaldinho membawa Barcelona meraih gelar liga pertama mereka sejak pergantian abad, dengan gelar sebelumnya datang pada musim 1998/99. Barcelona memenangkan LaLiga kedua berturut-turut pada musim 2005/06 dan kemudian memenangkan UCL juga, mengakhiri penantian 14 tahun mereka untuk mahkota Eropa. Ronaldinho juga dianugerahi Ballon d'Or pada tahun 2005.
4 - In April 2006, Ronaldinho became the first and only player in the 21st Century to score in four consecutive Clasicos in @LaLigaEN (five goals). This run of scoring also included a brace at the Santiago Bernabéu in November 2005. Ovation.#OptaLaLigaseasons pic.twitter.com/eCTn0D1Zry
— OptaJose (@OptaJose) May 12, 2020
Mantra lima tahun Ronaldinho di Camp Nou dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu titik balik dalam sejarah Barcelona dan meletakkan dasar bagi kesuksesan besar yang diraih oleh Lionel Messi dan kawan-kawan.
2.Juninho Pernambucano | Vasco da Gama ke Olympique Lyon
Sebelum Paris Saint-Germain memantapkan diri sebagai klub paling dominan di Prancis pada musim 2012/13, Olympique Lyon lebih dahulu menetapkan diri mereka sebagai raja di Negri Menara Eiffel - dan sebagian besar berkaitan dengan Juninho Pernambucano. Gelandang Brasil tiba di Prancis dari tanah airnya pada tahun 2001 dan berperan penting dalam era kesuksesan Les Gones.
Jiak Pirlo membantu Juventus meraih Scudetto pertama mereka dalam 9 tahun dan Van Dijk mengakhiri penantian Liverpool selama 30 tahun, Juninho mencapai sesuatu yang benar-benar spektakuler, sesuatu yang hanya bisa dibanggakan oleh segelintir pemain – ia membimbing Lyon meraih gelar liga pertama mereka setela penantian 102 tahun.
Giving a free-kick to Juninho is like giving him a penalty ?? @Juninhope08 pic.twitter.com/bZS7NzW2oa
— 433 (@433) June 30, 2020
Juninho dikenang sebagai spesialis tendangan bebas terhebat yang pernah ada. Tendangan bola mati yang menakjubkan serta kemampuan untuk mencetak gol dari sudut yang paling sempit membuat Lyon memiliki kartu AS di tangan mereka setiap saat. Faktanya, Juninho mencetak 100 gol untuk Lyon hanya dalam kurang dari 350 penampilan, dengan 44 di antaranya datang langsung dari situasi tendangan bebas. Kejeniusan pemain Brasil itu membantu Lyon menciptakan dinasti dalam sepak bola Prancis saat sang gelandang membawa Lyon meraih tujuh gelar Ligue 1 dalam beberapa tahun, dan memegang rekor bersama hingga saat ini untuk jumlah kemenangan gelar tertinggi di Prancis.
Kini ia menjadi direktur teknik di Parc Olympique Lyonnais usai menyatakan pensiun pada 2 Februari 2014 dan tak perlu diragukan lagi ia adalah salah satu transfer paling berpengaruh dalam sejarah sepakbola.
1.Cristiano Ronaldo | Manchester United ke Real Madrid
Real Madrid telah membangun periode dominasi yang luar biasa di pentas Eropa selama dekade terakhir, memenangkan Liga Champions UEFA empat kali dalam rentang lima tahun - dan sebagian besar dari kesuksesan yang tak tertandingi ini berkaitan dengan kecemerlangan Cristiano Ronaldo.
Superstar Portugal itu menjadi pemain termahal di dunia ketika Real Madrid mengontraknya dari Manchester United pada tahun 2009 seharga 94 juta Euro dan biaya yang dikeluarkan oleh Los Blancos sejalan dengan prestaso yang mereka harapkan,bahkan mungkin lebih.
Musim 2013/14, CR 7 memecahkan rekor dengan mencetak 17 gol ajang Liga Champions, jumlah gol terbanyak yang mampu dicetak oleh seorang pemain sekaligus mengakhiri penantian 12 tahun Real Madrid untuk La Decima. Kapten Selecao itu juga menjadi bintang selama periode tiga UCL berturut-turut, dan selama 3 periode itu pula Ronaldo selalu mencetak lebih dari 10 gol.
Secara keseluruhan, CR7 meninggalkan ibu kota Spanyol dengan empat mahkota UCL, dua gelar La Liga , empat Ballon d'Or atas namanya, dan menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Real Madrid, yakni 450 gol.
450 - Cristiano Ronaldo is the all-time top scorer for Real Madrid. Goodbye. pic.twitter.com/NxgK82SVjK
— OptaJoao (@OptaJoao) July 10, 2018
Jelas sekali bahwa pemian jebolan akademi Sporting Lisbon itu membantu Real Madrid menjadi salah satu klub paling bergengsi di abad ke-21 dan membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik yang menghiasi olahraga ini. Transfer Ronaldo bisa dibilang langkah dan paling signifikan dalam sepakbola sejak pergantian abad.