Banyak yang menyebut harusnya hakim garis tidak meminta sesuatu dari pemain.
Erling Braut Haaland merasa seperti sedang mengikuti audisi selama perempat final Liga Champions, khususnya saat Borussia Dortmund melawan Manchester City.

Bintang muda asal Norwegia itu secara menakjubkan mengoleksi 49 gol hanya dalam 50 penampilan di Jerman. Capaian itu membuat namanya terdaftar di bursa transfer dan dikagumi oleh klub-klub terbesar Eropa selama beberapa hari terakhir.

Dan, Mino Raiola selaku agennya dilaporkan memenuhi permintaan uang besar dari klub raksasa seperti Barcelona dan Real Madrid. Rasanya seolah-olah perlombaan hebat untuk Haaland akan segera terjadi.

Haaland Terhubung dengan Man City

Namun, sementara kami harus menunggu hingga musim panas untuk kepindahan Haaland selanjutnya, sudah ada desas-desus bahwa Stadion Etihad bisa menjadi tempat terbaik bagi pemain berusia 20 tahun itu.

Selain memiliki hubungan ke klub melalui ayahnya, Alf-Inge Haaland, striker Dortmund itu tampaknya menjadi pengganti alami untuk Sergio Aguero yang memutuskan pergi di akhir musim. Man City juga tidak kekurangan kekuatan finansial.

Intinya, Haaland berhasil menarik perhatian The Citizens di perempat final Liga Champions. Panggung skenario bertajuk 'coba sebelum Anda membeli' juga dipersiapkan, meski tergantung pemahaman dari sisi mana Anda meyakini.

Man City 2-1 Borussia Dortmund

Pada akhirnya, pasukan Pep Guardiola tertawa di pengujung laga. Mereka mengamankan kemenangan 2-1 berkat gol telat Phil Foden setelah Marco Reus menetralkan gol pembuka Kevin De Bruyne.

Sementara Haaland tidak mampu mengukir gol di laga tersebut. Dia tampak terisolasi untuk sebagian besar permainan, meskipun nyaris mengkonversi satu lawan satu setelah mengalahkan Ruben Dias.

Meski demikian, penampilan Haaland masih layak untuk mendapatkan tanda tangan setelah peluit akhir, walau tidak seperti yang Anda harapkan. Salah satu asisten wasit Liga Champions menghentikannya di terowongan menuju ruang ganti pemain.

Pendekatan Haaland dengan Hakim Garis

Dalam momen nyata menunjukkan kurang profesionalnya perangkat pertandingan itu. Asisten wasit tersebut meminta tanda tangan Haaland dan menyaksikan dengan gembira saat penyerang Dortmund itu menurutinya.

Tidak diragukan lagi ini adalah momen yang aneh, terutama pada malam di mana para ofisial dikritik habis-habisan karena mengesampingkan gol Dortmund dan line-up BT Sport tentu saja gelisah.

Tetapi, pastikan untuk mengambil keputusan sendiri dengan melihat rekaman di bawah ini:



Sekarang, lihat. Pada akhirnya, asisten wasit yang meminta tanda tangan pemain tidak berarti bahwa permainan modern akan kacau-balau. Momen ini juga tidak berbahaya.

Apakah itu Tidak Profesional?

Tapi, mari kita perkecil sebentar dan hargai betapa menggelikannya seorang pejabat Liga Champions secara aktif mencari salah satu pemain untuk sedikit kenangan.

Bukan tanpa alasan media dilarang melakukan perilaku serupa di zona itu, tapi prilaku itu memang dilarang walau pejabat pertandingan sekalipun. UEFA juga diyakini tidak akan gembira saat menonton rekaman itu.

Selain itu, ini bukan seolah-olah permainan sudah berakhir, karena para pemain dan staf masih dapat diperingatkan atau diberhentikan. Jadi, pada titik manakah pertandingan tidak lagi berlangsung?

Siapa tahu, mungkin saya sedang membelah rambut saat ini, tetapi faktanya adalah saya tidak sendirian dalam berpikir bahwa pemandangan di terowongan Etihad paling tidak membingungkan.