Granada bermain melawan Manchester United di perempat final Liga Eropa. Bagaimana kiprah anak Luis Milla.
Kesempatan Granada bermain melawan Manchester United di perempat final Liga Eropa sepertinya akan dilewatkan Luis Milla Manzanares. Anak mantan pelatih timnas Indonesia, Luis Milla Aspas, itu sedang menjalani pemulihan cedera hamstring level 3.

Granada menjadi tim yang cukup mengejutkan saat ambil bagian di Liga Eropa musim ini. Mereka memulai dari Kualifikasi II lewat kemenangan atas Teuta (Albania). Lalu, Kualifikasi III versus Locomotive Tbilisi (Georgia) dan play-off kontra Malmo (Swedia).

Memasuki fase grup, klub asal Andalusia Timur tersebut semakin menggila. Mereka tergabung di Grup E bersama PSV Eindhoven (Belanda), Omonia Nicosia (Siprus), dan PAOK Thessaloniki (Yunani)

Granada berhasil keluar dari babak penyisihan dengan elegan. Mereka mengalahkan PSV (tandang) dan Omonia (kandang-tandang). Kemudian, imbang dengan PAOK (kandang-tandang), serta dikalahkan PSV (kandang). Dengan koleksi 11 poin dari 6 pertandingan, Granada lolos ke fase knock-out sebagai runner-up di belakang PSV.

Pada babak 32 besar, Granada bertemu Napoli. Mereka menghajar I Partenopei 2-0 di Estadio Nuevo Los Carmenes sebelum menyerah 1-2 di Stadio Diego Armando Maradona. Uniknya, skor yang sama mereka ulangi pada babak 16 besar melawan jagoan Norwegia, Molde.

Sebagai tim yang tidak diunggulkan, penampilan Granada layak mendapatkan acungan 2 jempol. Apalagi, ini adalah musim pertama mereka berkompetisi di Benua Biru sejak didirikan pada 14 April 1931 sebagai Club Recreativo Granada.

Lalu, apa kuncinya? Selain sang pelatih, Diego Martinez, keberadaan beberapa pemain bagus juga menjadi nilai lebih Granada. Di depan, mereka punya Roberto Soldado dan Jorge Molina, yang sama-sama memproduksi 11 gol pada semua pertandingan resmi sejauh ini.

Ada pula dua penyerang Amerika Latin, Luis Javier Suarez Charris dari Kolombia dan Darwin Marchis (Venezuela). Mereka juga masih memiliki Antonio Puertas, yang selalu membuat konsentrasi pemain belakang lawan terpecah.

Untuk pertahanan, Rui Silva selaku kiper utama dipagari oleh beberapa bek tangguh La Liga. Sebut saja Jesus Vallejo, Domingos Duarte, Dimitri Foulquier, Nehuen Perez, German Sanchez, Carlos Neva, hingga Victor Diaz. Selama fase grup, pertahanan Granada hanya tertembus bola 3 kali, meski di fase knock-out harus memungut 4 bola dari 4 laga.

Selain pertahanan dan penyerangan, Granada juga tangguh di lini tengah. Mereka memiliki sejumlah nama populer di sepakbola internasional. Contohnya, Maxime Gonalons dari Prancis. Ada lagi Yan Eteki (Kamerun), Yangel Herrera (Venezuela), dan Robert Kenedy Nunes Nascimento (Brasil).

Granada juga mempunyai beberapa gelandang lokal Spanyol yang memiliki kemampuan baik. Sebut saja Fede Vico, Angel Montoro, Alberto Soro, hingga Luis Milla Manzanares. Nama terakhir menyandang status anak legenda Real Madrid dan Barcelona, Luis Milla Aspas.

Lahir di Madrid, 7 Oktober 1994, Milla bergabung dengan tim muda Atletico Madrid pada musim panas 2012 dari Rayo Majadahonda. Dia membuat debut senior dengan Atletico Madrid C di Tercera Division selama musim 2013/2014. Lalu, dia dipinjamkan ke San Sebastian de Los Reyes pada 17 Januari 2014.

Pada 1 Juli 2014, Milla menandatangani kontrak dengan tim cadangan lainnya, Rayo Vallecano B, yang berkompetisi di Segunda División B. Kemudian, pada 7 Agustus tahun berikutnya Milla menandatangani kontrak dengan Alcorcón. Tapi, dia segera dipinjamkan ke Guijuelo di Segunda B selama 1 musim.

Sayang, pada September 2015, Milla mengalami cedera lutut parah dan baru bisa kembali beraksi 7 bulan kemudian. Pada 17 Juli tahun berikutnya, dia pindah ke sesama klub Segunda B, Fuenlabrada, sebelum membela Tenerife sejak 19 Januari 2018 dengan kontrak 4,5 tahun. Klub itu bermain di Segunda División.

Setelah 2,5 tahun bersama Tenerife, Milla akhirnya berhasil mewujudkan cita-cita bermain di La Liga. Pada 31 Juli 2020, dia menandatangani kontrak 4 tahun dengan Granada CF. Debutnya di La Liga ditandai dengan gol ke gawang Athletic Bilbao, 12 Maret 2020. Saat itu, Granada unggul 2-0.

Jika ditotal, Milla musim ini sudah menjalani 23 pertandingan bersama Granada di semua ajang. Hasilnya, 10 kemenangan, 6 skor imbang, dan 7 kekalahan dikumpulkan. Dua assist dan 1 gol menjadi pencapaian pemuda berpostur 175 cm tersebut.

Sayang, pada 24 Januari 2021 saat Granada menghadapi Osasuna di Estadio El Sadar, Milla cedera. Dia bermain penuh dalam kekalahan 1-3 Granada itu. Satu hari setelah pertandingan, tim medis Granada mengumumkan Milla cedera hamstring dan harus absen 6-8 pekan.

Sejak cedera yang dialami, Milla sudah absen pada 14 pertandingan Granada, termasuk 4 di fase knock-out Liga Eropa dan 1 di perempat final Copa del Rey menghadapi Barcelona.

Awalnya, tim medis memperkirakan Milla sudah bisa bermain ketika kompetisi memasuki April. Tapi, fakta di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Ketika Granada dijadwalkan menghadapi pertandingan bersejarah versus The Red Devils, Milla ternyata belum bisa hadir.

Selain Milla, Granada juga tidak bisa diperkuat Neyder Lozano, Luis Suarez, dan Quini, yang juga cedera. Sementara Alberto Soro, Carlos Neva, Dimitri Foulquier diragukan tampil dan ditunggu hingga menit-menit akhir.

Tanpa Milla dan beberapa pemain lain, Granada berharap pada Roberto Soldado di lini depan. Pengalaman di Tottenham Hotspur diyakini akan banyak membantu. "Kami tidak tahu berapa tahun yang dibutuhkan klub ini untuk bermain di Eropa lagi dan saya tidak tahu apakah saya akan bermain di Eropa lagi," kata Soldado kepada AFP.

"Apa artinya? Kami harus bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Kami harus menjadikan musim ini tidak terlupakan. Bermimpi itu gratis. Yang harus kami impikan adalah kami bisa mengalahkan Manchester United," ungkap penyerang lulusan Real Madrid itu.