Mayoritas memberikan sumbangsih gelar juara saat bergabung.
Menjelang akhir musim 2020/2021, tim-tim telah memulai persiapan mereka untuk menghadapi bursa transfer musim panas mendatang. Sementara penandatanganan kontrak dengan jumlah nominal besar masih menjadi topik utama hampir di semua kanal berita dunia olahraga.
Sering kali kesepakatan pinjaman dan penandatanganan pemain yang berstatus bebas transfer merupakan langkah lebih cerdik untuk menekan gejolak finansial agar tetap stabil. Dalam pasar transfer yang sangat membengkak, klub penjual biasanya menuntut lebih dari nilai pasar pemain. Apalagi, ketika klub pembeli menginginkan pemain level elite di benua tersebut.
Sepuluh Transfer Gratis Teratas
Sebagian besar biaya transfer pemain mencapai batas ketinggian yang luar biasa. Karena itu, klub lebih memilih melihat pasar pemain yang berstatus bebas transfer terlebih dahulu.
Langkah itu menjadi prioritas karena pandemi Covid-19 memporak-porandakan finansial klub. Alasan ini yang membuat pemain dengan status bebas transfer sangat diminati untuk memperbaiki kualitas tim di masa sulit.
Juventus telah menciptakan beberapa keuntungan terbesar di dunia sepakbola tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Kesepakatan transfer bebas bekerja dengan baik untuk semua pihak yang terlibat, karena pemain berada dalam posisi untuk menuntut gaji yang lebih tinggi tanpa tekanan biaya transfer yang besar.
Untuk itu, mari kita lihat sepuluh besar transfer gratis sepanjang masa.
10. Zlatan Ibrahimovic | PSG ke Manchester United (2016)
Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu nama besar di dunia modern, menikmati karier yang luar biasa di beberapa liga terbesar di Eropa.
Pria Swedia yang penuh teka-teki itu bertemu kembali dengan mantan pelatihnya, Jose Mourinho, ketika dia bergabung dengan Manchester United pada 2016. Ibrahimovic meninggalkan Parc des Princes pada akhir kontraknya dan menandatangani kontrak di Old Trafford dengan kontrak satu tahun.
MU membayar bayaran Juventus senilai USD 115 juta untuk Paul Pogba di jendela transfer yang sama. Tapi, Ibrahimovic bisa dibilang pemain terbaik Setan Merah musim itu.
Pemain berusia 39 tahun itu mencetak 28 gol dan sepuluh assist dari 46 penampilan di musim debutnya, menambahkan tiga trofi lagi - Community Shield, Liga Europa, dan Piala Liga Inggris - ke lemari koleksi Setan Merah.
9. Miroslav Klose | Bayern Muenchen ke Lazio (2011)
Selanjutnya, kami memiliki pencetak gol terbanyak di Piala Dunia, Miroslav Klose. Orang Jerman itu meninggalkan Bayern ketika dia berusia 33 tahun, setelah memenangkan beberapa gelar terbesar di sepakbola Jerman.
Terlepas dari kemampuannya, Bayern sepertinya segan memperbarui kontrak striker tua mereka, dan Klose menemukan rumah baru di Stadio Olimpico.
Dalam 170 penampilan bersama Lazio, striker tersebut mencetak 64 gol, menjadikannya sebagai pemain asing dengan gol tertinggi kedua dalam sejarah klub. Klose juga memainkan peran penting dalam kemenangan Lazio di Coppa Italia pada 2012/2013.
Klose bermain lima musim di Lazio sebelum gantung sepatu pada 2016.
8. Esteban Cambiasso | Real Madrid ke Inter Milan
Esteban Cambiasso adalah salah satu dari sedikit orang yang dapat dimasukkan dua kali dalam daftar ini.
Contoh pertama saat kepindahannya dari Real Madrid ke Inter Milan pada 2004, di mana dia memenangkan lima gelar Serie A berturut-turut. Dalam contoh kedua, Cambiasso pindah ke Leicester City dengan status bebas transfer pada 2014. Pemain asal Argentina itu memainkan peran penting dalam membantu pemenang Liga Premier masa depan mencegah degradasi.
Gelandang Argentina itu lebih bersinar dengan tim di luar Madrid, karena Los Blancos tak dapat memanfaatkan kualitasnya. Madrid saat itu lebih menekankan status mereka 'Galacticos'.
Inter kemudian mengontrak Cambiasso saat berusia 24 tahun dengan status bebas transfer, dan Cambiasso dengan cepat menjadi salah satu nama pertama di daftar tim mereka. Cambiasso adalah ruang mesin di lini tengah Inter, memenangkan lima scudetto berturut-turut dan treble pada 2010.
Dalam 315 penampilan untuk Inter, Cambiasso mencetak 41 gol di pentas liga. Pada 2014, Cambiasso pindah dari Inter ke Leicester City dengan status bebas transfer. Meskipun dia bukan bagian dari kemenangan magis The Foxes di Liga Premier 2015/2016, dia memainkan peran penting dalam keberhasilan itu.
Pada musim 2014/2015, Leicester terlihat bagus untuk terdegradasi. Namun, pemain Argentina itu membantu mereka bangkit secara ajaib, memenangkan tujuh dari sembilan pertandingan terakhir mereka untuk menghindari degradasi.
Sisanya, seperti kata mereka, adalah sejarah. Leicester melanjutkan ke skrip salah satu kemenangan liga paling mustahil dalam sejarah permainan.
7. Raul | Real Madrid ke FC Schalke (2010)
Raul adalah salah satu nama terhebat yang menghiasi permainan indah, memperoleh status legendaris selama waktunya di Real Madrid. Striker itu mencetak 323 gol untuk Madrid dalam 741 penampilan, memenangkan enam gelar La Liga dan tiga medali Liga Champions dalam 16 tahun terakhir di Santiago Bernabeu.
Raul menjadi bebas transfer pada musim panas 2010 dan memiliki opsi memilih dengan sejumlah klub top Eropa. Dia akhirnya pindah ke Schalke saat berusia 33 tahun, walau sempat ada keraguan tentang kemampuannya karena usianya. Tapi, legenda Spanyol itu sekali lagi memamerkan kelasnya - kali ini di sepak bola Jerman - mencetak 40 gol dalam 98 penampilan untuk klub Bundesliga tersebut.
Legenda Spanyol itu membantu Schalke mengangkat Piala Liga Jerman dan gelar Supercup dalam dua musimnya di Veltins Arena.
6. Michael Ballack | Bayern Muenchen ke Chelsea (2006)
Michael Ballack meninggalkan Bayern sebagai pemain bebas transfer pada 2006, memilih untuk pindah basis ke Stamford Bridge, di tengah ketertarikan dari Manchester United, Real Madrid, dan Inter Milan.
Chelsea dikenal banyak berbelanja secara royal, terutama di masa-masa awal pemerintahan Roman Abramovich. Tapi, penandatanganan Ballack itu ternyata menjadi salah satu gerakan transfer terbaik mereka, yang tidak membebani klub sepeser pun.
Pemenang tiga kali Bundesliga dan tiga kali Pemain Terbaik Jerman itu terus menambah lemari trofi termasyurnya dalam empat musim di Chelsea. Dalam 167 penampilan untuk The Blues, Ballack mencatatkan 49 kontribusi gol (25 gol dan 24 assist).
Ballack meninggalkan Chelsea pada 2010 ke Bayer Leverkusen setelah memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, dan satu Piala Liga.
5. Paul Pogba | Manchester United ke Juventus (2012)
Paul Pogba meninggalkan Manchester United dengan syarat yang terkesan buruk, setelah gagal mengesankan Sir Alex Ferguson. Secara kontroversial, pemain Prancis itu membiarkan kontraknya berjalan dengan sendirinya dan meninggalkan Old Trafford dengan status bebas transfer pada musim panas 2012.
Juventus memang harus membayar biaya kompensasi minimal, tapi itu sepadan dengan 34 gol dan 40 assist yang dihasilkan Pogba dalam 178 penampilan.
Empat tahun Pogba di Allianz Stadium mengangkat reputasinya dari seorang anak muda yang menjanjikan menjadi salah satu gelandang terbaik dunia. Pria Prancis itu juga memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut selama waktunya bersama raksasa Italia.
Menariknya, empat tahun kemudian, Manchester United mengeluarkan USD 115 juta untuk jasanya setelah membiarkan pemain itu pergi secara gratis. Cukuplah untuk mengatakan, tugas kedua Pogba di Old Trafford sedikit berbeda.
4. Sol Campbell | Tottenham Hotspur ke Arsenal (2001)
Dalam salah satu langkah paling kontroversial di awal 2000-an, kapten Tottenham Hotspur, Sol Campbell, mengalihkan kesetiaannya kepada rival berat Spurs, Arsenal.
Campbell awalnya mengatakan dirinya akan tetap di Tottenham Hotspur, sehingga fans setia The Lilywhites merasa dikhianati ketika dia pindah untuk bergabung dengan Arsenal pada 2001.
Terlepas dari semua pembicaraan seputar 'pengkhianatan', Wenger menandatangani Campbell semata-mata berdasarkan ketajaman pemain dalam bertahan.
Orang Inggris itu adalah salah satu bek tengah terbaik di dunia sepakbola pada saat itu dan memainkan peran kunci dalam 'Invincibles' Arsenal yang tidak terkalahkan dalam 49 pertandingan berturut-turut.
Setelah 12 tahun di Tottenham Hotspur, Campbell menghabiskan lima tahun berikutnya di Arsenal, memenangkan dua Liga Premier dan banyak trofi Piala FA.
Selama waktunya di Arsenal, Campbell membantu The Gunners menjaga 51 clean sheet dalam 211 penampilan. Dia meninggalkan klub pada 2006, walau sempat kembali untuk tugas satu tahun terakhir pada 2009/2010.
3. James Milner | Manchester City ke Liverpool (2015)
Mendatangkan juara Liga Premier tiga kali, James Milner, pada 2015 ternyata menjadi pukulan telak bagi Liverpool.
Pemain Inggris itu bukanlah pemain paling terampil di dunia sepakbola, tapi memiliki bakat langka untuk memainkan hampir semua posisi saat diperlukan.
Milner segera menjadi pemain handal Liverpool dan salah satu nama pertama di tim Merseyside yang mengangkat Liga Premier musim lalu dan medali Liga Champions musim sebelumnya.
Selama waktunya di Liverpool, Milner menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang mencatatkan sembilan assist dalam satu musim.
Dengan Milner di barisan mereka, klub berhasil mencapai final Liga Champions berturut-turut, menjadikan Liverpool salah satu yang terbaik di Eropa sekali lagi.
Dalam 244 penampilan untuk klub, Milner telah mencatatkan 67 kontribusi gol (26 gol dan 41 assist).
2. Andrea Pirlo | AC Milan ke Juventus (2011)
Andrea Pirlo adalah salah satu yang terhebat di dunia sepakbola, dan tidak mengherankan ketika Juventus merekrut maestro lini tengah dengan status bebas transfer.
Pirlo berpisah dengan Milan setelah karier termasyhur selama sepuluh tahun. Selama itu, dia memenangkan dua gelar Serie A, melengkapi medali Liga Champions yang diperolehnya bersama Milan.
Meskipun dia berusia 32 tahun saat itu, membiarkan seorang sekaliber Pirlo meninggalkan klub dengan status bebas transfer merupakan tindakan kriminal. Dalam 164 penampilan bersama I Bianconeri, Pirlo mencetak 19 gol dan 38 assist atas namanya.
Mantan kapten Italia dan Juventus, Gianluigi Buffon, menyimpulkan transfer Pirlo dengan sempurna. "Ketika Andrea mengatakan kepada saya bahwa dia bergabung dengan kami, hal pertama yang saya pikirkan adalah 'Tuhan itu ada'. Seorang pemain dengan level dan kemampuannya, belum lagi dia bebas (transfer), saya pikir itu adalah penandatanganan abad ini!"
1. Robert Lewandowski | Borussia Dortmund ke Bayern Muenchen (2014)
Kepindahan Robert Lewandowski dari Borussia Dortmund ke Bayern pada musim panas 2014 menjadi salah satu transfer gratis terbaik sepanjang masa.
Seperti kebanyakan tim Bundesliga lainnya, Dortmund mendapatkan reputasi sebagai 'klub pengumpan; untuk juara Jerman’. Namun, tidak ada penandatanganan yang akan memberi dampak seperti Lewandowski di Allianz Arena, itu juga dengan status bebas transfer.
Dortmund telah kehilangan Mario Goetze setahun sebelumnya dan tidak bersedia berpisah dengan pemain top lainnya di jendela yang sama. Itu menyebabkan Lewandowski kehabisan kontraknya di Signal Iduna Park sebelum pindah ke Munich, menyusul kesepakatan pra-kontrak dalam beberapa bulan terakhirnya di Dortmund.
Dalam 325 penampilan untuk juara Bundesliga, Lewandowski telah mencetak 288 gol dengan 64 assist.
Orang Polandia itu adalah salah satu pencetak gol paling produktif Bayern, kedua setelah Gerd Muller (564 gol). Sebuah medali Liga Champions dan enam gelar Bundesliga berturut-turut kemudian, Lewandowski ini bisa dibilang yang sedikit paling luar biasa dari bisnis transfer dalam dunia sepakbola.
Sering kali kesepakatan pinjaman dan penandatanganan pemain yang berstatus bebas transfer merupakan langkah lebih cerdik untuk menekan gejolak finansial agar tetap stabil. Dalam pasar transfer yang sangat membengkak, klub penjual biasanya menuntut lebih dari nilai pasar pemain. Apalagi, ketika klub pembeli menginginkan pemain level elite di benua tersebut.
Sebagian besar biaya transfer pemain mencapai batas ketinggian yang luar biasa. Karena itu, klub lebih memilih melihat pasar pemain yang berstatus bebas transfer terlebih dahulu.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Brilian di Balik Mengapa Jude Bellingham Memakai Kaos No 22
Kisah Brilian di Balik Mengapa Jude Bellingham Memakai Kaos No 22
10. Zlatan Ibrahimovic | PSG ke Manchester United (2016)
BACA FEATURE LAINNYA
10 Striker Terbaik Dunia Musim ini
10 Striker Terbaik Dunia Musim ini
Pria Swedia yang penuh teka-teki itu bertemu kembali dengan mantan pelatihnya, Jose Mourinho, ketika dia bergabung dengan Manchester United pada 2016. Ibrahimovic meninggalkan Parc des Princes pada akhir kontraknya dan menandatangani kontrak di Old Trafford dengan kontrak satu tahun.
Pemain berusia 39 tahun itu mencetak 28 gol dan sepuluh assist dari 46 penampilan di musim debutnya, menambahkan tiga trofi lagi - Community Shield, Liga Europa, dan Piala Liga Inggris - ke lemari koleksi Setan Merah.
Selanjutnya, kami memiliki pencetak gol terbanyak di Piala Dunia, Miroslav Klose. Orang Jerman itu meninggalkan Bayern ketika dia berusia 33 tahun, setelah memenangkan beberapa gelar terbesar di sepakbola Jerman.
Terlepas dari kemampuannya, Bayern sepertinya segan memperbarui kontrak striker tua mereka, dan Klose menemukan rumah baru di Stadio Olimpico.
Dalam 170 penampilan bersama Lazio, striker tersebut mencetak 64 gol, menjadikannya sebagai pemain asing dengan gol tertinggi kedua dalam sejarah klub. Klose juga memainkan peran penting dalam kemenangan Lazio di Coppa Italia pada 2012/2013.
Klose bermain lima musim di Lazio sebelum gantung sepatu pada 2016.
8. Esteban Cambiasso | Real Madrid ke Inter Milan
Esteban Cambiasso adalah salah satu dari sedikit orang yang dapat dimasukkan dua kali dalam daftar ini.
Contoh pertama saat kepindahannya dari Real Madrid ke Inter Milan pada 2004, di mana dia memenangkan lima gelar Serie A berturut-turut. Dalam contoh kedua, Cambiasso pindah ke Leicester City dengan status bebas transfer pada 2014. Pemain asal Argentina itu memainkan peran penting dalam membantu pemenang Liga Premier masa depan mencegah degradasi.
Gelandang Argentina itu lebih bersinar dengan tim di luar Madrid, karena Los Blancos tak dapat memanfaatkan kualitasnya. Madrid saat itu lebih menekankan status mereka 'Galacticos'.
Inter kemudian mengontrak Cambiasso saat berusia 24 tahun dengan status bebas transfer, dan Cambiasso dengan cepat menjadi salah satu nama pertama di daftar tim mereka. Cambiasso adalah ruang mesin di lini tengah Inter, memenangkan lima scudetto berturut-turut dan treble pada 2010.
Dalam 315 penampilan untuk Inter, Cambiasso mencetak 41 gol di pentas liga. Pada 2014, Cambiasso pindah dari Inter ke Leicester City dengan status bebas transfer. Meskipun dia bukan bagian dari kemenangan magis The Foxes di Liga Premier 2015/2016, dia memainkan peran penting dalam keberhasilan itu.
Pada musim 2014/2015, Leicester terlihat bagus untuk terdegradasi. Namun, pemain Argentina itu membantu mereka bangkit secara ajaib, memenangkan tujuh dari sembilan pertandingan terakhir mereka untuk menghindari degradasi.
Sisanya, seperti kata mereka, adalah sejarah. Leicester melanjutkan ke skrip salah satu kemenangan liga paling mustahil dalam sejarah permainan.
7. Raul | Real Madrid ke FC Schalke (2010)
Raul adalah salah satu nama terhebat yang menghiasi permainan indah, memperoleh status legendaris selama waktunya di Real Madrid. Striker itu mencetak 323 gol untuk Madrid dalam 741 penampilan, memenangkan enam gelar La Liga dan tiga medali Liga Champions dalam 16 tahun terakhir di Santiago Bernabeu.
Raul menjadi bebas transfer pada musim panas 2010 dan memiliki opsi memilih dengan sejumlah klub top Eropa. Dia akhirnya pindah ke Schalke saat berusia 33 tahun, walau sempat ada keraguan tentang kemampuannya karena usianya. Tapi, legenda Spanyol itu sekali lagi memamerkan kelasnya - kali ini di sepak bola Jerman - mencetak 40 gol dalam 98 penampilan untuk klub Bundesliga tersebut.
Legenda Spanyol itu membantu Schalke mengangkat Piala Liga Jerman dan gelar Supercup dalam dua musimnya di Veltins Arena.
6. Michael Ballack | Bayern Muenchen ke Chelsea (2006)
Michael Ballack meninggalkan Bayern sebagai pemain bebas transfer pada 2006, memilih untuk pindah basis ke Stamford Bridge, di tengah ketertarikan dari Manchester United, Real Madrid, dan Inter Milan.
Chelsea dikenal banyak berbelanja secara royal, terutama di masa-masa awal pemerintahan Roman Abramovich. Tapi, penandatanganan Ballack itu ternyata menjadi salah satu gerakan transfer terbaik mereka, yang tidak membebani klub sepeser pun.
Pemenang tiga kali Bundesliga dan tiga kali Pemain Terbaik Jerman itu terus menambah lemari trofi termasyurnya dalam empat musim di Chelsea. Dalam 167 penampilan untuk The Blues, Ballack mencatatkan 49 kontribusi gol (25 gol dan 24 assist).
Ballack meninggalkan Chelsea pada 2010 ke Bayer Leverkusen setelah memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, dan satu Piala Liga.
5. Paul Pogba | Manchester United ke Juventus (2012)
Paul Pogba meninggalkan Manchester United dengan syarat yang terkesan buruk, setelah gagal mengesankan Sir Alex Ferguson. Secara kontroversial, pemain Prancis itu membiarkan kontraknya berjalan dengan sendirinya dan meninggalkan Old Trafford dengan status bebas transfer pada musim panas 2012.
Juventus memang harus membayar biaya kompensasi minimal, tapi itu sepadan dengan 34 gol dan 40 assist yang dihasilkan Pogba dalam 178 penampilan.
Empat tahun Pogba di Allianz Stadium mengangkat reputasinya dari seorang anak muda yang menjanjikan menjadi salah satu gelandang terbaik dunia. Pria Prancis itu juga memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut selama waktunya bersama raksasa Italia.
Menariknya, empat tahun kemudian, Manchester United mengeluarkan USD 115 juta untuk jasanya setelah membiarkan pemain itu pergi secara gratis. Cukuplah untuk mengatakan, tugas kedua Pogba di Old Trafford sedikit berbeda.
4. Sol Campbell | Tottenham Hotspur ke Arsenal (2001)
Dalam salah satu langkah paling kontroversial di awal 2000-an, kapten Tottenham Hotspur, Sol Campbell, mengalihkan kesetiaannya kepada rival berat Spurs, Arsenal.
Campbell awalnya mengatakan dirinya akan tetap di Tottenham Hotspur, sehingga fans setia The Lilywhites merasa dikhianati ketika dia pindah untuk bergabung dengan Arsenal pada 2001.
Terlepas dari semua pembicaraan seputar 'pengkhianatan', Wenger menandatangani Campbell semata-mata berdasarkan ketajaman pemain dalam bertahan.
Orang Inggris itu adalah salah satu bek tengah terbaik di dunia sepakbola pada saat itu dan memainkan peran kunci dalam 'Invincibles' Arsenal yang tidak terkalahkan dalam 49 pertandingan berturut-turut.
Setelah 12 tahun di Tottenham Hotspur, Campbell menghabiskan lima tahun berikutnya di Arsenal, memenangkan dua Liga Premier dan banyak trofi Piala FA.
Selama waktunya di Arsenal, Campbell membantu The Gunners menjaga 51 clean sheet dalam 211 penampilan. Dia meninggalkan klub pada 2006, walau sempat kembali untuk tugas satu tahun terakhir pada 2009/2010.
3. James Milner | Manchester City ke Liverpool (2015)
Mendatangkan juara Liga Premier tiga kali, James Milner, pada 2015 ternyata menjadi pukulan telak bagi Liverpool.
Pemain Inggris itu bukanlah pemain paling terampil di dunia sepakbola, tapi memiliki bakat langka untuk memainkan hampir semua posisi saat diperlukan.
Milner segera menjadi pemain handal Liverpool dan salah satu nama pertama di tim Merseyside yang mengangkat Liga Premier musim lalu dan medali Liga Champions musim sebelumnya.
Selama waktunya di Liverpool, Milner menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang mencatatkan sembilan assist dalam satu musim.
Dengan Milner di barisan mereka, klub berhasil mencapai final Liga Champions berturut-turut, menjadikan Liverpool salah satu yang terbaik di Eropa sekali lagi.
Dalam 244 penampilan untuk klub, Milner telah mencatatkan 67 kontribusi gol (26 gol dan 41 assist).
2. Andrea Pirlo | AC Milan ke Juventus (2011)
Andrea Pirlo adalah salah satu yang terhebat di dunia sepakbola, dan tidak mengherankan ketika Juventus merekrut maestro lini tengah dengan status bebas transfer.
Pirlo berpisah dengan Milan setelah karier termasyhur selama sepuluh tahun. Selama itu, dia memenangkan dua gelar Serie A, melengkapi medali Liga Champions yang diperolehnya bersama Milan.
Meskipun dia berusia 32 tahun saat itu, membiarkan seorang sekaliber Pirlo meninggalkan klub dengan status bebas transfer merupakan tindakan kriminal. Dalam 164 penampilan bersama I Bianconeri, Pirlo mencetak 19 gol dan 38 assist atas namanya.
Mantan kapten Italia dan Juventus, Gianluigi Buffon, menyimpulkan transfer Pirlo dengan sempurna. "Ketika Andrea mengatakan kepada saya bahwa dia bergabung dengan kami, hal pertama yang saya pikirkan adalah 'Tuhan itu ada'. Seorang pemain dengan level dan kemampuannya, belum lagi dia bebas (transfer), saya pikir itu adalah penandatanganan abad ini!"
1. Robert Lewandowski | Borussia Dortmund ke Bayern Muenchen (2014)
Kepindahan Robert Lewandowski dari Borussia Dortmund ke Bayern pada musim panas 2014 menjadi salah satu transfer gratis terbaik sepanjang masa.
Seperti kebanyakan tim Bundesliga lainnya, Dortmund mendapatkan reputasi sebagai 'klub pengumpan; untuk juara Jerman’. Namun, tidak ada penandatanganan yang akan memberi dampak seperti Lewandowski di Allianz Arena, itu juga dengan status bebas transfer.
Dortmund telah kehilangan Mario Goetze setahun sebelumnya dan tidak bersedia berpisah dengan pemain top lainnya di jendela yang sama. Itu menyebabkan Lewandowski kehabisan kontraknya di Signal Iduna Park sebelum pindah ke Munich, menyusul kesepakatan pra-kontrak dalam beberapa bulan terakhirnya di Dortmund.
Dalam 325 penampilan untuk juara Bundesliga, Lewandowski telah mencetak 288 gol dengan 64 assist.
Orang Polandia itu adalah salah satu pencetak gol paling produktif Bayern, kedua setelah Gerd Muller (564 gol). Sebuah medali Liga Champions dan enam gelar Bundesliga berturut-turut kemudian, Lewandowski ini bisa dibilang yang sedikit paling luar biasa dari bisnis transfer dalam dunia sepakbola.