Klub itu menuai pujian dari seluruh dunia.
Di banyak liga di Eropa atau di tempat lain yang menjalankan kompetisi di tengah pandemi, klub memiliki hak untuk menunda pertandingan jika ada banyak pemain yang dinyatakan positif. Newcastle United, Aston Villa, Manchester City, hingga Everton pernah mengalami hal tersebut.
Trik Tangan Sihir Cristiano Ronaldo Masih Perlu Penjelasan
"Ini adalah seruan untuk permainan yang adil. Jika kami menunjukkan dengan bangga bahwa kami adalah liga terbaik kesembilan di dunia, kami juga harus membuktikannya seperti itu dan tidak menunjukkan apa yang terjadi pada kami hari ini," tambah kiper asal Equatorial Guinea itu.
Kisah Thiago Silva Hampir Meninggal Dunia pada Usia 21 Tahun
Meski terpaksa bermain dan dalam segala keterbatasannya, acungan dua jempol layak diberikan kepada 7 pemain dan sang pelatih asal Venezuela, Francesco Stifano. Pasalnya, The Golden Eagles tetap bermain profesional, sungguh-sungguh, dan tidak banyak mengeluh di lapangan.
?? Esta es la historia de @AguilasDoradas. Por un brote de coronavirus, pidió aplazar su partido. Se lo denegaron. Jugó con 7. Resistió 0-0 al descanso. Perdiendo 0-3, se quedó sin más efectivos (lesión) y @BCHICOFCOFICIAL ganó antes de tiempo https://t.co/eYLvmbRDMZ pic.twitter.com/PsfdmnrmSo
— MARCA (@marca) April 11, 2021
Secara mengesankan, Aguilas meladeni 11 pemain Chico, yang melakukan 4 pergantian pemain. Hasilnya, mereka berhasil menahan lawan tanpa gol selama 57 menit sebelum akhirnya kebobolan 3 kali dalam kekalahan 0-3. Bahkan, VAR harus dilibatkan beberapa kali.
Dalam pernyataan resmi yang diposting di Twitter sebelum pertandingan, Aguilas mengatakan tetap bermain hanya untuk menghindari sanksi berat, yang mungkin dijatuhkan Asosiasi Sepakbola Kolombia (CFF). Bahkan, operator Categoria Primera A sudah menyatakan pertandingan wajib digelar tanpa ada pengecualian.
"Jika hanya ada tujuh pemain yang tersedia, anda harus datang dengan ketujuh pemain itu (untuk bertanding). Itu peraturannya," kata Presiden Categoria Primera A, Fernando Jaramillo, kepada Win Sports beberapa hari sebelum pertandingan Aguilas melawan Chico
Tapi, bukan berarti Aguilas menerima keputusan itu tanpa perlawanan. Mereka menunjukkan protesnya melalui postingan di Twitter. Klub asal Rionegro tersebut menyindir kebijakan CFF dan Categoria Primera A yang berbeda dari banyak negara lain yang menggelar liga dalam suasana pandemi.
Sebelum pertandingan, Aguilas mengumumkan skuad matchday mereka di Twitter dengan gaya nakal. "Maaf ketujuh dipanggil untuk pertandingan paling tidak setara dalam sejarah," tulis The Golden Eagles di @AguilasDoradas.
Saat pertandingan akan dilaksanakan, para pemain juga membawa spanduk sindiran kepada pengelola liga, yang mereka anggap lebih mementingkan bisnis dibanding nyawa manusia. "Hidup yang utama, #Bermain bersih".
Dan, setelah penangguhan pertandingan oleh wasit akibat hanya tersisa 6 pemain, Aguilas kembali menyindir. Mereka menulis di Twitter: "Kami kalah, tapi kami akan memenangkan pertempuran melawan Covid-19. Kami sangat bangga dengan kalian," tulis Aguilas.
Aguilas merupakan klub yang berdiri pada 16 Juli 2008. Mereka bermarkas di Estadio Alberto Grisales, Rionegro. Klub ini belum memiliki prestasi yang layak dibanggakan karena lebih banyak berkutat di kasta bawah Kolombia. Prestasi terbaiknya juara Categoria Primera B (Divisi II) dan runner-up Copa Colombia 2010.