Satu akun langsung minta maaf
Presenter sepakbola, Valentino ‘Jebret’ Simanjuntak merespons ujaran kebencian yang dialamatkan kepadanya. Dia mengadukan sejumlah akun media sosial yang dianggapnya terlalu berlebihan menanggapi tagar #gerakanmutemassal Piala Menpora.

Munculnya tagar itu, bahkan menjadi trending topik mulai Senin (12/4/2021) dan Selasa (13/4/2021), tak lepas dari gaya membawakan acara pertandingan sepakbola oleh pria yang biasa disapa Valen itu.

Banyak netizens menganggap Valen terlalu berlebihan dalam membawakan acara, apalagi dirinya seringkali menggunakan bahasa hiperbola. Pembawaan gaya Valen membuatnya masuk lima besar trending topik di Twitter, terutama saat membawakan laga antara PSS Sleman kontra Bali United.

Akun Bali United juga sempat meminta kepada stasiun televisi yang menayangkan Piala Menpora agar Valen tak sering melakukan itu. Namun, cuitan itu kemudian dihapus.

Sementara Valen sebenarnya tak terlalu menggubris tagar tersebut. Dia justru menyuarakan agar meramaikan tagar itu dengan tetap menonton di @indosiar dan @videodotcom.

Namun, Valen angkat bicara ketika terdapat sejumlah akun yang terlalu memojokkan namanya dengan cuitan kasar. Dia sudah memiliki sekitar 20 akun yang bakal segera ditindaklanjuti untuk diproses pihak berwajib.

Salah satunya adalah akun @Siaran Bola Live. Pada Rabu (14/4/2021) dinihari WIB, akun tersebut menuliskan 'the most cocot paling mengganggu se Indonesia: Valentino Jebret. C*c*t s*l*t."

Valen mengatakan akun ini termasuk 20 akun medsos Instagram dan Twitter yang masuk pantauan kuasa hukumnya. Desakan itu membuat admin @Siaran Bola Live akhirnya meminta maaf.

Dia sengaja melakukan hal ini untuk mengedukasi ujaran kebencian agar tetap dalam koridor yang tepat. Karena itu, Valen menunggu permintaan maaf dari akun @Siaran Bola Live dalam bentuk tulisan dan video.

"Saya menunggu permintaan maaf dari akun Anda lewat tulisan dan video agar saya dan jutaan followers saya di Ig serta puluhan ribu di Twitter bisa mengetahui dengan jelas bahwa pemilik akun ini adalah manusia dewasa yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam waktu 1x24 jam," tulisnya.