Jose Mourinho tak diragukan lagi merupakan salah satu juru taktik hebat. Dia punya pikiran yang cemerlang, tajam dan ampuh.
Jose Mourinho tak diragukan lagi merupakan salah satu juru taktik hebat. Dia punya pikiran yang cemerlang, tajam dan ampuh. Meski beberapa kali kerap di olok-olok karena strategi parkir bus, tapi Mou tetaplah laki-laki Portugal dengan sentuhan yang spesial.
Ngomong-ngomong soal taktik dan Mou itu sendiri, kami akan mengajak Anda kembali pada sebuah laga yang digelar satu dekade yang lalu. Kami bakal mengulas taktik yang dipakai Mou dalam laga Inter Milan vs Barcelona.
Mou benar-benar memikirkan taktik jitu dalam persiapan untuk pertandingan semifinal Liga Champions melawan Barcelona pada tahun 2010. Uraian taktis yang mendalam tentang bagaimana ia mengatur Inter Milan adalah sesuatu yang menarik untuk dibahas.
Meskipun Barcelona memimpin lebih awal melalui Pedro, raksasa Italia itu lantas bangkit dari ketinggalan untuk akhirnya menang 3-1 di San Siro berkat gol-gol dari Wesley Sneijder, Maicon dan Diego Milito - yang kemudian mencetak dua gol melawan Bayern Munich di final.
Di tahun itu, Mou sukses membawa Inter Milan merajai Eropa, tetapi bagi banyak orang, hal itu menyisakan pertanyaan: Jadi bagaimana Mourinho bisa mengalahkan Pep Guardiola pada malam itu?
Belum lama ini, 'The Special One' duduk dengan The Coaches Voice untuk membahas bagaimana pada zaman itu dia bisa mengalahkan raksasa Catalan. Dan penjelasannya sangat brilian.
Mourinho dikenal karena visioner dan jeli dalam hal detail. Jadi ketika menjelang pertandingan Mou berdiskusi dengan André Villas-Boas yang tak lain asistennya sejak melatih Porto dan Chelsea.
Berikut adalah gambaran di balik layar tentang pengambilan keputusan mereka sebagai pelatih dan asisten pelatih menjelang pertandingan Liga Champions itu . Lihat beberapa sorotan di bawah ini melalui Analisis Kinerja dalam Tindakan.
Mourinho dan Villas-Boas memandang Carles Puyol: "Agresif, tetapi sangat emosional. Dan gampang terprovokasi."
Selain itu Mou menilai Puyol lemah dalam hal menggunakan kekuatan tubuhnya untuk mendapatkan kembali penguasaan bola, sehingga mereka melihat celah dengan bisa memprovokasi Puyol di sepertiga akhir atau di luar kotak (karena dia agresif). Satu hal ini kemampuan dan kekuatan heading yang bagus dari pemain Inter sangat dibutuhkan, terutama saat Puyol lupa posisi.
Dan itu terbukti pada gol Diogo Milito, lewat tandukan kepala.
Lalu Mourinho dan Villas-Boas melihat Andrés Iniesta : "Pemain yang sangat dinamis dan punya kecepatan eksekusi, Iniesta pemain dengan tipe Tricky....."
Sementara itu Mourinho dan Villas-Boas memandang Ronaldinho : "Kualitas teknis untuk menghindari bek pada sentuhan pertama. Jauh lebih berbahaya ketika ada ruang yang kosong,"
Mantan manajer Manchester United dan Real Madrid itu sangat menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Lionel Messi, Mourinho dan Villas-Boas melihat Messi: "Kualitas + kecepatan, tapi Messi sangat mengandalkan kaki kiri. Perilaku yang persis sama dengan Ronaldinho. Mereka bermain dalam antara garis atau diagonal. Mendorong tim untuk maju dengan menggiring bola. Luar biasa dalam 1 vs 1. Jika ada opsi untuk melanggar dia, penting untuk melakukannya di luar kotak dan sedini mungkin. Dan Messi baru pulih dari cedera baru-baru ini."
Ringkasnya, Mou secara jeli mengunci pergerakan beberapa pemain inti Barcelona. Dia sudah jauh-jauh hari menganalisis sehingga bisa melakukan tindakan yang tepat ketika di atas lapangan.
Jadi Mou membagi-bagi peran pada pemainnya sesuai dengan karakter para pemain lawan. Benar-benar visioner bukan?
Ngomong-ngomong soal taktik dan Mou itu sendiri, kami akan mengajak Anda kembali pada sebuah laga yang digelar satu dekade yang lalu. Kami bakal mengulas taktik yang dipakai Mou dalam laga Inter Milan vs Barcelona.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Magico Gonzalez, Pemain Sangat Berbakat yang Ingin Ditiru Maradona
Kisah Magico Gonzalez, Pemain Sangat Berbakat yang Ingin Ditiru Maradona
Mourinho dikenal karena visioner dan jeli dalam hal detail. Jadi ketika menjelang pertandingan Mou berdiskusi dengan André Villas-Boas yang tak lain asistennya sejak melatih Porto dan Chelsea.
BACA VIRAL LAINNYA
Momen Carles Puyol Marah Rekan Setim Kurang Sportivitas
Momen Carles Puyol Marah Rekan Setim Kurang Sportivitas
Mourinho dan Villas-Boas memandang Carles Puyol: "Agresif, tetapi sangat emosional. Dan gampang terprovokasi."
Dan itu terbukti pada gol Diogo Milito, lewat tandukan kepala.
Lalu Mourinho dan Villas-Boas melihat Andrés Iniesta : "Pemain yang sangat dinamis dan punya kecepatan eksekusi, Iniesta pemain dengan tipe Tricky....."
Sementara itu Mourinho dan Villas-Boas memandang Ronaldinho : "Kualitas teknis untuk menghindari bek pada sentuhan pertama. Jauh lebih berbahaya ketika ada ruang yang kosong,"
Mantan manajer Manchester United dan Real Madrid itu sangat menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Lionel Messi, Mourinho dan Villas-Boas melihat Messi: "Kualitas + kecepatan, tapi Messi sangat mengandalkan kaki kiri. Perilaku yang persis sama dengan Ronaldinho. Mereka bermain dalam antara garis atau diagonal. Mendorong tim untuk maju dengan menggiring bola. Luar biasa dalam 1 vs 1. Jika ada opsi untuk melanggar dia, penting untuk melakukannya di luar kotak dan sedini mungkin. Dan Messi baru pulih dari cedera baru-baru ini."
Ringkasnya, Mou secara jeli mengunci pergerakan beberapa pemain inti Barcelona. Dia sudah jauh-jauh hari menganalisis sehingga bisa melakukan tindakan yang tepat ketika di atas lapangan.
Jadi Mou membagi-bagi peran pada pemainnya sesuai dengan karakter para pemain lawan. Benar-benar visioner bukan?