Pelatih adalah posisi paling panas dalam sepakbola. Butuh mental kuat menjalaninya.
Sepak bola yang semakin modern, terutama dari sisi kritk para fans di media sosial sering kali menjadi salah satu faktor yang menentukan apakah seorang manajer itu akan tetap dipertahankan atau tidak, karena mau tidak mau, pemilik klub serta petinggi lainnya pasti akan mempertimbangkan suara yang diberikan oleh basis fans. Oleh karenanya, mengelola klub sepak bola bukanlah tugas yang mudah dan selalu menantang dari hari ke hari. Dan beberapa manajer top pun terhitung sering kali mendapatkan pemecatan dari klub yang diasuhnya, lalu siapa saja menajer top tersebut ?
Pengakuan Ronaldo tentang Video Dirinya yang Paling Disukai di Youtube
Memang tak perlu diragukan lagi bahwa 'The Special One' adalah salah satu manajer sepak bola terhebat di abad ke-21. Pria asal Portugal itu telah memenangkan banyak gelar dan melakukan hal yang luar biasa di Eropa bersama tim-tim seperti Porto dan Inter Milan.
Di hari-hari mulai memudarnya tangan dingin 'The Special One', ia dianggap sebagai pelatih yang menerapkan permainan yang membosankan, entah itu bersama Manchester United (meski memenangkan Liga Eropa & Piala Liga), ia kemudian dikeluarkan dari Old Trafford ataupun saat menjadi manajer di Tottenham Hotspur selama kurang lebih 2 musim sebelum akhirnya dipecat oleh manajemen Spurs pada hari Senin kemarin (19/04/21).
11 Mantan Pemain Bintang Liga Premier yang Masih Bermain di Usia Senja
4. Sam Allardyce : 5 kali
Pemecatan pertama Allardyce terjadi saat ia berperan sebagai pemain-manajer di West Bromwich Albion pada tahun 1991. Ia kemudian mengambil alih posisi manajer di Blackpool pada tahun 1994 dan dipecat pada tahun 1996. Setelah menghabiskan tujuh tahun di Bolton Wanderers, ia kemudian pindah ke Newcastle United di mana ia tidak mampu bertahan lebih dari setahun dan dipecat dalam waktu tujuh bulan setelah pengangkatannya. Ia dipecat oleh Blackburn Rovers pada 2010, dua tahun setelah diangkat.
?"Let's focus on winning."
— Football Daily (@footballdaily) April 12, 2021
West Brom boss Sam Allardyce hopes his side can show the same clinical edge in the 5-2 win over Chelsea pic.twitter.com/AIVPDXElkV
3. Roy Hodgson : 5 kali
Hodgson adalah salah satu manajer terlama di dunia sepak bola, dimana mantan pemain Maidstone United itu telah melakukan pekerjaan ini sejak tahun 1976 ketika ia pertama kali mengambil alih sebagai manajer Halmstads. Selama 44 tahun menjadi manajer, ia telah mengelola lebih dari 20 tim.
Masa keemasan Hodgson selama melatih adalah saat ia mengelola Inter Milan, Blackburn Rovers dan Udinese. Ia juga pernah menjadi manajer empat tim nasional, yaitu Inggris, Swiss, Finlandia, dan UEA. Hodgson telah dipecat sebanyak lima kali dalam karirnya, yang sama sekali bukan hal yang buruk di level tertinggi permainan di mana ia memiliki karir yang telah berlangsung selama empat setengah dekade.
Pemecatan pertama Hodgson terjadi di Blackburn Rovers pada 1998. Udinese memecatnya pada 2001 dan ia pecat sebagai manajer timnas Finlandia pada tahun 2007. Hodgson hanya bertahan satu musim di Liverpool dan dipecat pada tahun 2010. Pemecatan kelima dan terakhirnya terjadi pada 2016 ketika ia diberhentikan oleh federasi sepak bola Inggris atau yang biasa dikenal dengan nama FA, sebagai manajer The Three Lions.
Crystal Palace are struggling lately, so what do you think: Is it time for Roy Hodgson to go?
— We Breathe Sports (WBS) (@breathe_sports) January 12, 2021
The latest piece by @TransferDailyXI #crystalpalace #crystalpalacefc #CPFC #royhodgson #PremierLeague #EPL #PL #football #footballnews #sports #SportsNewshttps://t.co/bRH14JxNq7
2. Carlo Ancelotti : 5 kali
Carlo Ancelotti adalah seseorang yang terbilang suskes sebagai pesepakbola dan juga manajer. Ia juga merupakan salah satu dari tiga manajer yang memenangkan Liga Champions sebanyak tiga kali.
Namun, tugas manajer Everton sebagai manajer sangat pendek akhir-akhir ini dan ia telah dipecat sebanyak empat kali selama 12 tahun terakhir. Pemecatan pertama Ancelotti terjadi di Juventus pada 1999 setelah klub tersebut tidak meraih trofi pada musim 1998/99.
Ancelotti kemudian melatih AC Milan selama delapan tahun sebelum pindah ke Chelsea dan memenangkan Liga Premier serta Piala FA pada musim 2009/10. Namun, pelatih asal Italia itu langsung dipecat setelah pertandingan terakhir Chelsea di musim 2010/11. Ancelotti kemudian mengurus Real Madrid beberapa tahun kemudian dan memenangkan Copa Del Rey serta Liga Champions pada musim 2013/14 sebelum dibebas tugaskan pada tahun 2015 oleh Florentino Perez.
"Namun di klub ini tuntutannya sangat besar dan kami membutuhkan dorongan baru untuk memenangkan trofi dan menjadi yang terbaik," ujar Florentino Perez usai memecat Ancelotti.
Pemecatan keempat Ancelotti terjadi di Bayern Muenchen pada musim 2017/18. Pemecatan kelima dan terakhirnya terjadi di Napoli setelah satu setengah tahun bertugas.
Another 3 points. Let’s keep it up! #COYB pic.twitter.com/LMAeMwv3Zy
— Carlo Ancelotti (@MrAncelotti) March 4, 2021
1. Claudio Ranieri : 8 kali
Di nomer satu ada nama Claudio Ranieri yang terkenal ramah itu.
Mantan pemain Palermo itu telah mengelola beberapa klub besar seperti Napoli, Valencia, Atletico Madrid, Chelsea, Juventus, Inter Milan, AS Roma dan AS Monaco. Meskipun berada di begitu banyak klub besar, Ranieri hanya pernah memenangkan satu gelar liga papan atas sebagai manajer dan itu datang di Leicester City. Sayangnya, ia juga dipecat oleh manajemen The Foxes karena gagal mempertahankan performa impresif mereka seperti di musim 2015/16.
Pemecatan pertama Ranieri terjadi di Napoli. Ia kemudian dipecat oleh Chelsea setelah klub tersebut kehilangan trofi selama empat tahun. Ranieri dipecat dari pekerjaannya di Valencia, Juventus, Inter Milan dan di AS Monaco juga, sebelum menjadi manajer Leicester City.
Pada tahun 2014 Ranieri menjadi manajer timnas Yunani dan hanya bertahan selama lima bulan sebelum dipecat. Kini The Tinkerman menjadi manajer untuk Sampdoria.
#OnThisDay In 2015 ?
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) July 13, 2020
Claudio Ranieri was appointed manager of Leicester City. A master of the press conference, and a Premier League champion! ? pic.twitter.com/mfKZBSoCX9