Lilian Thuram tidak hanya punya anak hebat bernama Marcus Thuram, tetapi juga ada Khephren Thuram.
Setelah Marcus Thuram menjadi pusat perhatian bersama Borussia Moenchengladbach, anak kedua Lilian Thuram, Khephren Thuram, tidak lama lagi akan menjadi bintang. Disebut "The Next Patrick Vieira", pemuda berusia 20 tahun itu kini jadi andalan Nice di lini tengah.
Sama seperti sang kakak, Khephren juga lahir di Italia ketika sang ayah bermain di Serie A. Mengikuti sang ayah berkarier di lapangan hijau, bakat sepakbola Khephren sudah terlihat sejak kanak-kanak.
Oleh sang ayah, Khephren seperti halnya Marcus, juga dimasukkan ke La Masia. Itu terjadi ketika Thuram senior bermain di Camp Nou pada 2006-2008. Ketika keluarga itu pulang ke Prancis, Khephren bergabung dengan Olympique de Neuilly sebelum pindah ke Boulogne-Billancourt.
Pada Juni 2014, Khephren lulus tes masuk di akademi sepakbola terbaik di Prancis, INF Clairefontaine. Dia menjadi salah satu dari 20 pemain terbaik dari generasi yang lahir pada 2001. Dia melanjutkan pelatihannya di Clairefontaine selama 2 tahun. Tapi, Khephren juga bermain di Kejuaraan U-14 pada akhir pekan membela Boulogne-Billancourt.
Jalur itu sama persis dengan Marcus. Tapi, pada akhirnya mereka harus memiliki karier lanjutan yang berbeda. Setelah Marcus dikontrak ke Sochaux, Khephren bergabung dengan AS Monaco. Dia bermain di Monaco B sambil diberi kesempatan mencicipi pertandingan tim utama. Saat itu, Thierry Henry menjadi pelatih dan sudah mengenal Khephren sejak bayi.
Debut profesional Khephren bersama Monaco terjadi pada 28 November 2018. Saat itu Khephren baru berusia 17 tahun. Dia menjadi pemain pengganti untuk Aleksandr Golovin pada menit 63 saat Monaco menghadapi Atletico Madrid di Liga Champions. Tapi, kehadiran Khephren tidak banyak membantu karena klubnya menyerah 0-2.
Sayangnya Khephren dan Thuram tidak yakin dengan prospek yang ditawarkan Monaco. Dia justru memutuskan menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Nice pada musim panas 2019. Salah satu yang menjadi pertimbangan Khephren adalah keberadaan Patrick Vieira sebagai pelatih.
Dia melakukan debut untuk Nice pada 17 Agustus 2019 dengan kemenangan 2-1 di kandang Nimes. Dia masuk menggantikan Ignatius Ganago selama 7 menit terakhir. Lalu, pada 3 Oktober 2020, dia mencetak gol profesional pertamanya untuk memenangkan pertandingan melawan Nantes (2-1).
Dilatih sendiri oleh ayahnya dan kemudian ditempat Vieira menjadikan Khephren gelandang tengah yang memiliki prospek bagus. Dalam usia 13 tahun, dia memiliki postur tubuh 180 cm. Sekarang, di usia 20 tahun, tinggi badan Khephren mencapai 192 cm.
"Dia adalah anak yang cerdas, baik dan sangat menawan. Dia bermain sebagai gelandang aksial dan akan berakhir sebagai gelandang bertahan dalam jangka panjang. Potensinya penting dan dia bisa membuat karier yang hebat," kata pelatih Khephren di Boulogne-Billancourt, Serge Gnahore, dilansir Le Parisien, pada 2014.
Di lapangan, Khephren menjadikan Vieira, Paul Pogba, dan Thiago Alcantara sebagai role model. Mimpinya adalah melampuai prestasi ketiga pemain. "Saya menonton banyak video tentang permainan mereka di Youtube. Itu menyenangkan karena saya ingin seperti mereka," ujar Khephren pada 2020.
Saat ini, Khephren sedang berproses. Selain Nice, dia juga bermain untuk tim nasional junior Prancis. Dia adalah kapten Prancis U-16. Seiring usia yang bertambah, Khephren juga bergabung dengan Prancis U-17, U-18, U-19, U-20, dan U-21. Panggilan ke timnas senior sepertinya hanya menunggu waktu.
Panggilan kepada Khephren untuk membela Les Bleus bisa datang lebih cepat seiring performa di klub. Musim ini, dia sudah memiliki 23 pertandingan di Ligue 1 bersama Les Aigles dan 27 secara total. Dia tetap menjadi pemain yang penting di lini tengah, meski posisi Vieira sudah digantikan Adrian Ursea.
"Secara prinsip tidak ada yang berbeda (terkait pergantian Vieira kepada Ursea). Mereka memiliki ide yang hampir sama, visi sepakbola yang sama. Terutama yang memulai dari belakang. Dengan keduanya, kita bisa bertukar banyak," ucap Khephren kepada Nice Matin pada Januari 2021.
"Ayah saya seperti ayah mana pun yang memberi nasihat kepada putranya, dan dengan saudara laki-laki saya (Marcus), kami juga banyak bertukar. Ayah memberi saya nasihat tentang semua aspek permainan. Tapi, dia menasihati saya terutama tentang rasa iri dan memiliki kepribadian saya sendiri, di dalam dan di luar lapangan," ungkap Khephren tentang kariernya.
Sama seperti sang kakak, Khephren juga lahir di Italia ketika sang ayah bermain di Serie A. Mengikuti sang ayah berkarier di lapangan hijau, bakat sepakbola Khephren sudah terlihat sejak kanak-kanak.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Pemain yang Kaki Kanan dan Kirinya Sama Hebat
5 Pemain yang Kaki Kanan dan Kirinya Sama Hebat
Sayangnya Khephren dan Thuram tidak yakin dengan prospek yang ditawarkan Monaco. Dia justru memutuskan menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Nice pada musim panas 2019. Salah satu yang menjadi pertimbangan Khephren adalah keberadaan Patrick Vieira sebagai pelatih.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Ryan Mason, Pelatih Tottenham Punya 14 Pelat Logam di Tengkoraknya
Kisah Ryan Mason, Pelatih Tottenham Punya 14 Pelat Logam di Tengkoraknya
Dilatih sendiri oleh ayahnya dan kemudian ditempat Vieira menjadikan Khephren gelandang tengah yang memiliki prospek bagus. Dalam usia 13 tahun, dia memiliki postur tubuh 180 cm. Sekarang, di usia 20 tahun, tinggi badan Khephren mencapai 192 cm.
Di lapangan, Khephren menjadikan Vieira, Paul Pogba, dan Thiago Alcantara sebagai role model. Mimpinya adalah melampuai prestasi ketiga pemain. "Saya menonton banyak video tentang permainan mereka di Youtube. Itu menyenangkan karena saya ingin seperti mereka," ujar Khephren pada 2020.
Panggilan kepada Khephren untuk membela Les Bleus bisa datang lebih cepat seiring performa di klub. Musim ini, dia sudah memiliki 23 pertandingan di Ligue 1 bersama Les Aigles dan 27 secara total. Dia tetap menjadi pemain yang penting di lini tengah, meski posisi Vieira sudah digantikan Adrian Ursea.
"Secara prinsip tidak ada yang berbeda (terkait pergantian Vieira kepada Ursea). Mereka memiliki ide yang hampir sama, visi sepakbola yang sama. Terutama yang memulai dari belakang. Dengan keduanya, kita bisa bertukar banyak," ucap Khephren kepada Nice Matin pada Januari 2021.
"Ayah saya seperti ayah mana pun yang memberi nasihat kepada putranya, dan dengan saudara laki-laki saya (Marcus), kami juga banyak bertukar. Ayah memberi saya nasihat tentang semua aspek permainan. Tapi, dia menasihati saya terutama tentang rasa iri dan memiliki kepribadian saya sendiri, di dalam dan di luar lapangan," ungkap Khephren tentang kariernya.