Gianluigi Buffon memakai nomor 88 dan 77. Mengapa?
Dari dahulu hingga sekarang, ada beberapa pemain yang mengenakan nomer punggung yang terbilang tidak biasa atau aneh, seperti William Gallas yang mengenakan nomor punggung 10 saat di Arsenal, atau pemenang Piala Eropa 2016, Rui Patricio yang saat ini mengenakan nomor punggung 11 untuk Wolves. Mantan penjaga gawang FC Porto, Vitor Baia mengenakan nomer punggung 99 saat menghantarkan The Dragons memenangkan Liga Champions di tahun 2004.
Salut! 8 Pesepakbola Ini Bersedia Bermain Tanpa Dibayar
Robinho adalah salah satu rekrutan besar pertama yang dibuat oleh Manchester City setelah pengambilalihan mereka pada tahun 2008. Pemain Brasil itu mendapatkan kehormatan dengan mengenakan nomor punggung sepuluh di Madrid, dimana nomer tersebut sebelumnya adalah milik Luis Figo, mengenakan nomor yang sama di City tetapi karirnya tidak berjalan dengan baik di Etihad. Setelah pindah ke AC Milan, nomor pilihannya ditempati oleh legenda klub Clarence Seedorf pada saat itu, dengan Alexander Pato mengenakan nomor tujuh.
4. Bixente Lizarazu | # 69, Bayern Munich
Full-back Prancis, Bixente Lizarazu tidak diragukan lagi adalah salah satu bek terhebat yang pernah bermain untuk Bayern Muenchen dan tim nasional Prancis. Pemain jebolan akademi Bordeaux itu pindah ke Jerman pada tahun 1997 dengan mengenakan nomor punggung 11 di musim pertamanya.
30 Duet Pencetak Gol Terbesar Abad Ini
3. Gianluigi Buffon | # 88 di Parma, # 77 di Parma dan Juventus
Pemain yang memilih nomor aneh selalu menjadi sumber hiburan, tetapi dalam beberapa kasus seperti Gigi Buffon, itu menjadi kontroversi besar. Selama waktunya di Parma, ia pernah mengenakan nomor punggung 12, 28, dan kemudian satu.
"Saya telah memilih 88 karena mengingatkan saya pada empat bola dan di Italia kita semua tahu apa artinya memiliki bola: kekuatan dan determinasi. Dan musim ini saya harus memiliki nyali untuk mendapatkan kembali tempat saya di tim Italia."
Age is just a number. ? #buffon #juventus #puma #goalkeepergloves ?? pic.twitter.com/w1PseIGFKX
— Goalkeeper Gloves (@glove_gloves) April 22, 2021
2. Ronaldinho | # 80, AC Milan
Ronaldinho telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia sepak bola selama waktunya di Barcelona. Setelah lima tahun yang sukses di Camp Nou, pemenang Ballon d'Or 2005 pindah ke AC Milan pada 2008 setelah Pep Guardiola resmi menjadi manajer baru disana.
Di San Siro, pria Brasil tidak bisa mendapatkan nomer punggung 10 yang ia biasa dikenakannya selama di Catalan karena nomer ikonok itu telah dipakai oleh Clarence Seedorf. Pemain jebilan akademi Gremio itu kemudian memilih nomor punggung 80, yang menandai tahun kelahirannya, 1980. Ronaldinho bermain 95 kali untuk Rossoneri dengan nomor punggung ini dan mencetak 26 gol.
5⃣ Sweet Ronaldinho finish for AC Milan in 2010 ?@acmilan | @10Ronaldinho | #UCL pic.twitter.com/UQwveqCBin
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) March 21, 2021
AC Milan juga mengontrak Mathieu Flamini dari Arsenal dan Andriy Shevchenko dari Chelsea di jendela yang sama dengan Ronaldinho yang masing-masing mengenakan nomer punggung 84 dan 76 untuk alasan yang sama seperti tahun lahir mereka, 1984 dan 1976.
1. Trent Alexander-Arnold | # 66, Liverpool
173 penampilan senior, dua final Liga Champions, satu Liga Premier dan satu nomor punggung yang tidak biasa, itu adalah Trent Alexander-Arnold.
Di antara para pemain yang saat ini aktif di kompetiis top dunia, tidak banyak yang memiliki nomor punggung yang lebih aneh dari pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold. Produk akademi The Reds itu dengan cepat memantapkan dirinya sebagai salah satu bek kanan terbaik di dunia sepakbola. Sementara banyak pemain akademi umumnya memiliki nomor lebih tinggi sebelum pindah ke nomor tim utama yang lebih konvensional, namun TAA tetap bertahan mengenakan nomor punggung 66.
Koordinator manajemen kit Liverpool, Lee Radcliffe akhirnya angkat bicara soal nomor punggung TAA, ia menjelasakan;
"Ketika kami mendapatkan pemain muda yang turun dari akademi, kami selalu dengan sengaja mencoba memberi mereka angka yang tinggi. Kami tidak suka memberi mereka angka yang rendah jika mereka mengira mereka telah berhasil. Pergi, jika Anda tahu apa yang saya maksud."
"Ketika Anda melihat dia sekarang mengangkat trofi dan merayakan dengan No.66 di belakang, itu perasaan yang aneh dan saya tidak bisa menjelaskannya. Aneh melihat angka setinggi itu dan seseorang senang dengan itu!"
Radcliffe juga mengungkapkan bahwa pemain berusia 22 tahun itu tidak pernah meminta perubahan nomor kaos, dengan mengatakan bahwa TAA sudah nyaman dengan nomor 66 yang aneh tersebut.
Are you not entertained!? ?? pic.twitter.com/xpdQjfJeWg
— Trent Alexander-Arnold (@TrentAA) April 10, 2021