Laga itu terjadi di Piala UEFA musim 1998.
Tak diragukan lagi. No debat. Ronaldo Luis Nazario de Lima adalah salah satu atlet sepak bola terhebat sepanjang masa. Menyebut 'Ronaldo dari Brasil' saja sudah cukup untuk membuat para lawan jadi gentar dan gementar.
Bagi mereka yang cukup beruntung untuk menyaksikan kejeniusan sepak bola Ronaldo pastilah hidup dalam hiruk-pikuk kegembiraan. El Fenomeno benar-benar layak atas semua pujian itu. Di masa jayanya, striker dengan gigi kelinci itu adalah definisi dari apa yang disebut tak terhentikan.
Dia secepat kilat, kuat seperti lembu, memiliki tingkat keahlian gocek di atas rata-rata dan benar-benar mematikan di depan gawang.
Selama dua tahun di Inter Milan, Ronaldo menjadi pemain terbaik dunia, dengan musim terbaiknya untuk klub Italia itu datang pada musim 1997/98.
Ditandatangani dengan biaya rekor dunia dari Barcelona pada musim panas 1997, pemain yang jadi ikon sepak bola pada waktu itu langsung beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Ronaldo mencetak 34 gol di semua kompetisi pada musim pertamanya di Inter dan enam di antaranya tercipta selama kampanye Piala UEFA. Dan ada satu penampilan Ronaldo di pentas Eropa pada 1997/98 dimana dia begitu memukau. Berlipat-lipat.
Itu terjadi pada leg kedua semifinal saat Inter melawan Spartak Moscow.
Tim asal Italia itu unggul 2-1 di leg pertama, tetapi kepercayaan diri tim sangat tinggi setelah mereka melihat lapangan yang harus mereka mainkan di ibu kota Rusia. Sebuah lapangan yang--demi Tuhan---jelek sekali.
Lapangan itu sangat buruk untuk membuat pemain hebat manapun meringis. Tapi itu tidak mengganggu Ronaldo sedikit pun, karena maestro Brasil itu membuat rumput cokelat dan terlihat tambal sulam itu terlihat seperti karpet.
Dengan gaya khasnya Ronaldo membuat dua gol. Lihat cuplikan aksinya yang berharga di bawah ini :
Inter kebobolan satu gol pada malam yang membekukan, hasil yang akan membuat mereka tersingkir karena gol tandang.
Ronaldo tidak merasakan tekanan apa-apa, dan dia dengan wajah dan kegembiraan seperti anak kecil terus menggiring bola di sekitar kiper Spartak Moscow, sebelum akhirnya memasukkan bola ke gawang yang kosong.
Permainan Ronaldo benar-benar megah untuk ditonton dan rekaman di atas berfungsi sebagai pengingat mengapa dia terus dipuji hingga saat ini. Masih belum ada pesepakbola lain seperti El Fenomeno.
Bagi mereka yang cukup beruntung untuk menyaksikan kejeniusan sepak bola Ronaldo pastilah hidup dalam hiruk-pikuk kegembiraan. El Fenomeno benar-benar layak atas semua pujian itu. Di masa jayanya, striker dengan gigi kelinci itu adalah definisi dari apa yang disebut tak terhentikan.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Di Mana Mereka? Starting XI Chile Juara Copa America Perdana
Di Mana Mereka? Starting XI Chile Juara Copa America Perdana
Itu terjadi pada leg kedua semifinal saat Inter melawan Spartak Moscow.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Pemain yang Kariernya Anjlok Setelah Bergabung dengan Liverpool
5 Pemain yang Kariernya Anjlok Setelah Bergabung dengan Liverpool
Lapangan itu sangat buruk untuk membuat pemain hebat manapun meringis. Tapi itu tidak mengganggu Ronaldo sedikit pun, karena maestro Brasil itu membuat rumput cokelat dan terlihat tambal sulam itu terlihat seperti karpet.
Ronaldo tidak merasakan tekanan apa-apa, dan dia dengan wajah dan kegembiraan seperti anak kecil terus menggiring bola di sekitar kiper Spartak Moscow, sebelum akhirnya memasukkan bola ke gawang yang kosong.
Permainan Ronaldo benar-benar megah untuk ditonton dan rekaman di atas berfungsi sebagai pengingat mengapa dia terus dipuji hingga saat ini. Masih belum ada pesepakbola lain seperti El Fenomeno.