Itu adalah fakta yang tak terhindarkan.
Kekuasaan Juventus yang tak tersentuh di Serie A akhirnya runtuh. Sembilan gelar berturut-turut menunjukkan bahwa mereka sulit tertandingi di puncak sepakbola Italia. Pada 2018 mereka mendatangkan Cristiano Ronaldo dengan harapan mencapai prestasi lebih tinggi.
Namun, sejak itu, harapan tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun pemain asal Portugal itu membantu Nyonya Tua memenangkan dua gelar Serie A lagi, mereka mengalami kemunduran di Eropa dengan pemain nomor 7 tersebut, dan musim ini mereka kehilangan gelar domestik untuk pertama kalinya sejak 2011.
Seperti yang cenderung terjadi, semua mata tertuju pada pemenang Ballon d'Or lima kali dalam beberapa pekan terakhir. Dia pergi beberapa minggu tanpa mencetak gol dan tampak kesal di akhir pertandingan di mana dia gagal mencetak gol, bahkan ketika Juventus menang.
Cristiano Ronaldo menjawab keraguan dengan mencetak dua gol untuk memimpin comeback Juventus di Udinese pada hari Minggu. Namun demikian, kontribusinya menjadi terlupakan ketika cengkeraman permanen Juventus pada Scudetto tergelincir.
Sudah jelas sejak awal musim 2020/21 bahwa musim ini akan berbeda bagi Juventus. AC Milan memimpin untuk sementara waktu, kemudian Inter mengambil alih dan Juve tidak pernah benar-benar menjadi pesaing.
Seandainya mereka berhasil bersaing di Liga Champions mungkin bisa dimaafkan tetapi, bukan untuk pertama kalinya, mereka tersungkur lebih awal dari tim yang seharusnya bisa mereka kalahkan.
Pada musim pertama Cristiano Ronaldo di Italia, Ajax-lah yang mengalahkan mereka. Pada 2019/20 mereka gagal di tangan Lyon. Kemudian, musim ini mereka kalah dari Porto.
Tentu saja, Ronaldo tidak bisa hanya disalahkan atas kegagalan mereka, tetapi kenyataannya Juventus adalah tim yang lebih baik sebelum mereka memilikinya dan bahkan mencapai dua final Liga Champions dalam tiga tahun antara 2015 dan 2017.
Juventus telah meningkatkan merek global mereka sejak kehadiran Cristiano Ronaldo. Dia juga telah menghasilkan banyak uang untuk di luar lapangan dan dia telah mencetak banyak gol, tetapi Juventus tak bisa dipungkiri justru menurun ketika Cristiano Ronaldo berada di Turin. Itu adalah fakta yang tak terhindarkan.
Namun, sejak itu, harapan tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun pemain asal Portugal itu membantu Nyonya Tua memenangkan dua gelar Serie A lagi, mereka mengalami kemunduran di Eropa dengan pemain nomor 7 tersebut, dan musim ini mereka kehilangan gelar domestik untuk pertama kalinya sejak 2011.
BACA FEATURE LAINNYA
Unik! Nama Lokal 29 Pemain Naturalisasi Vietnam: Nguyen, Doan, Le, Dinh, Van...
Unik! Nama Lokal 29 Pemain Naturalisasi Vietnam: Nguyen, Doan, Le, Dinh, Van...
Pada musim pertama Cristiano Ronaldo di Italia, Ajax-lah yang mengalahkan mereka. Pada 2019/20 mereka gagal di tangan Lyon. Kemudian, musim ini mereka kalah dari Porto.
BACA BERITA LAINNYA
Udinese: Bos Juventus Intimidasi Wasit Hingga Dapat Penalti
Udinese: Bos Juventus Intimidasi Wasit Hingga Dapat Penalti
Juventus telah meningkatkan merek global mereka sejak kehadiran Cristiano Ronaldo. Dia juga telah menghasilkan banyak uang untuk di luar lapangan dan dia telah mencetak banyak gol, tetapi Juventus tak bisa dipungkiri justru menurun ketika Cristiano Ronaldo berada di Turin. Itu adalah fakta yang tak terhindarkan.