Inter Milan memastikan juara setelah Atalanta ditahan Sassuolo.
Hingga pekan ini, beberapa liga di Eropa masih belum bisa memastikan tim juaranya. La Liga dan Ligue 1 jadi contoh. Sejumlah liga lainnya tinggal menunggu formalitas. Misalnya, Liga Premier dan Bundesliga. Tapi, ada lagi yang sudah resmi memiliki juara seperti Serie A dan Eredivisie.

Meski dihantui gelombang kedua atau bahkan tsunami Covid-19, banyak kompetisi sepakbola di Benua Biru yang berhasil menyelesaikan pertandingan tanpa hambatan. Dengan mengunakan protokol kesehatan ketat dan digelar tanpa penonton, kekhawatiran munculnya cluster sepakbola tidak terjadi.

Di sejumlah liga, kompetisi berlangsung ketat. Tapi, di beberapa tempat lainnya biasa-biasa saja. Bahkan, ada liga yang sudah memiliki pemenang ketika masih menyisakan banyak pertandingan.

Uniknya, ada klub yang kembali juara setelah puasa cukup lama. Contohnya Glasgow Rangers di Skotlandia dan Inter Milan di Italia. Keberhasilan mereka langsung dirakan suporter dengan turun ke jalan. Mereka mengindahkan larangan berkumpul untuk merayakaan prestasi tim kesayangan.

Berikut ini 13 klub sepakbola di Eropa yang sudah memastikan menjuarai kompetisi domestik 2020/2021 masing-masing negara:


1. Inter Milan (Italia)

Untuk pertama kalinya sejak 2009/2010, I Nerazzurri menggelar pesta juara. Kepastian itu didapatkan setelah Atalanta Bergamo hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Sassuolo di Mapei Stadium, Reggio Emilia, 2  Mei 2021.

Hasil itu membuat Inter mendapatkan 82 poin. Mereka unggul 13 poin dari La Dea sebagai runner-up. Dengan 4 pertarungan tersisa, koleksi poin I Nerazzurri tidak mungkin dikejar tim lain. Hebatnya, mereka hanya di puncak 101 hari. Rival mereka, AC Milan, bahkan lebih lama menguasai singgasana musim ini, yaitu 118 hari.

Kemenangan Inter sangat layak dirayakan suporter. Bukan hanya puasa yang sangat lama, melainkan juga catatan statistik membanggakan Antonio Conte. Ini gelar keempat nakhoda Italia itu setelah sebelumnya 3 kali bersama Juventus.

Selain itu, Rasio kemenangan Conte mencapai 68%. Jumlah mengungguli sejumlah nama arsitek populer Inter seperti Jose Mourinho (64%), Aldo Olivieri (63%), Giulio Cappelli (59%), hingga Roberto Mancini (58%).

Salah satu kunci sukses Inter adalah kerja kolektif. Terbukti, sembilan pemain Inter mencetak minimal 3 gol. Mereka adalah Romelu Lukaku (21), Lautaro Martinez (15), Achraf Hakimi (7), Alexis Sanchez (5), Milan Skriniar (3), Matteo Darmian (3), Ivan Persic (3), Danilo D’Ambrosio (3), dan Nicolo Barella (3).

Untuk pertama kali sejak 1958/1959, Inter juga memiliki pasangan yang masing-masing memproduksi 15 gol. Pada 1958/1959, duet maut Inter adalah Eddie Firmani (20 gol) dan Antonio Angelillo (33 gol).


2. Ajax Amsterdam (Belanda)

Shield juara Eredivisie 2020/2021 dipastikan Ajax Amsterdam di pekan 31 ketika mengalahkan FC Emmen 4-0 di Johan Cruyff Arena, 2 Mei 2021. Kemenangan cukup membuat mereka mengoleksi 79 poin. Dengan 3 pertandingan sisa, poin mereka tidak mungkin dikejar PSV Eindhoven di posisi 2 maupun AZ  Alkmaar (posisi 3).

Ini menjadi gelar yang tertunda setelah kompetisi 2019/2020 dihentikan di tengah jalan akibat Covid-19. Saat itu, Ajax memuncaki klasemen bersama AZ di pekan 25 setelah mengumpulkan 56 poin. Mereka unggul 6 poin dari PSV di posisi 3.

Ajax merayakan gelar dengan meriah setelah suporter menunggu di luar stadion. Apalagi, mereka juga menjuarai Piala KNVB setelah mengalahkan Vitesse Arnhem, 18 April 2021. Saat itu, mereka menang 2-1.

"Luar biasa kami bisa meraih double winners. Ini momen yang indah. Sayang sekali tidak kami rayakan di hadapan stadion yang penuh," kata kapten Ajax asal Serbia, Dusan Tadic, di situs resmi klub.

Klub dari Amsterdam itu menjuarai Eredivisie dengan catatan yang layak dibanggakan. Selain 25 kemenangan dan 2 kekalahan, para pemain Ajax juga tampil sangat bagus di kompetisi. Meski topskor menjadi milik Giorgos Giakoumakis, Tadic menjadi pemain yang paling banyak assist dengan 16.


3. Dynamo Kiev (Ukraina)

Dynamo Kiev mematahkan dominasi Shakhtar Donetsk setelah mengalahkan Inhulets Petrove 5-0 di pekan 23, 25 April 2021, atau empat pekan sebelum Liga Premier Ukraina berakhir. Itu gelar pertama setelah 2015/2016 atau yang ke-16 setelah era Uni Soviet. Mereka unggul 3 gelar dari Shakhtar, yang mendominasi dalam 5 musim sebelumnya.


4. Zenit St Petersburg (Rusia)

Untuk musim ketiga secara beruntun, Zenit St Petersburg menjuarai Liga Premier Rusia setelah menghajar sang runner-up, Lokomotiv Moscow, 6-1 di Krestovsky Stadium, 2 Mei 2021. Dengan 2 laga tersisa, Zenit unggul 9 poin dari Lokomotiv di klasemen.

"Saya sangat senang. Ini luar biasa. Inilah yang memberi saya banyak emosi. Itulah sebabnya saya datang ke sini, untuk memenangkan trofi bersama klub yang luar biasa ini. Ini adalah salah satu hari paling bahagia saya. Mungkin ketika saya pindah ke sini, saya sedikit lebih bahagia," kata mantan bek Liverpool asal Kroasia, Dejan Lovren, dilansir RT.


5. Glasgow Rangers (Skotlandia)

Setelah sempat dibuang ke kasta terbawah karena bangkrut dan harus melihat sang rival abadi Glasgow Celtic menari-nari dengan sembilan gelar Liga Premier Skotlandia beruntung, Glasgow Rangers bangkit musim ini. Dengan Steven Gerrard sebagai pelatih, trofi liga ke-55 berhasil mereka segel pada 7 Maret 2021 ketika Celtic imbang 0-0 dengan Dundee United.


6. Young Boys (Swiss)

Musim ini Young Boys memantapkan diri sebagai juara Liga Swiss untuk keempat secara beruntun setelah 2017/2018, 2018/2019, dan 2019/2020. Poin mereka sangat jauh meninggalkan FC Basel dan Servette di posisi 2-3.


7. Slavia Praha (Republik Ceko)

Masalah rasialisme di Liga Eropa saat melawan Glasgow Rangers ternyata tidak mempengaruhi konsentrasi para pemain Slavia Praha di kompetisi elite Republik Ceko. Mereka sukses menjuarai liga untuk musim ketiga secara beruntun dengan keunggulan mutlak dari Jablonec dan Sparta Praha.


8. Olympiakos Piraeus (Yunani)

Dominasi Olympiakos Piraeus di Yunani tidak dibisa dibantah. Mereka sudah juara ketika Liga Super Yunani fase Championship baru memasuki pekan ketiga dari 10 pekan yang direncanakan. Mereka mengalahkan Panathinaikos, 11 April 2021. Itu gelar kedua beruntun atau total 46.


9. Red Star Belgrade (Serbia)

Red Star Belgrade juara Liga Super Serbia untuk musim keempat secara beruntun denga keunggulan poin mutlak atas Partizan Belgrade. Mereka tidak terkalahkan, hanya imbang 2 kali, dan sudah berada di puncak sejak pekan pertama tanpa tergoyahkan.


10. Legia Warzsawa (Polandia)

Legia Warzsawa berhasil mempertahankan gelar Ekstraklasa pada 28 April 2021 dengan tiga pertandingan tersisa. Mereka unggul 9 poin dari runner-up, Pogon Szczecin. Ini menjadi gelar ke-15 klub elite Polandia tersebut. Sementara klub Egy Maulana Vikri, Lechia Gdansk sedang berjuang mempertahankan tiket Conference League edisi perdana.


11. Ferencvarosi (Hungaria)

Untuk musim ketiga secara beruntun, Ferencvarosi menjuarai kompetisi kasta tertinggi Hungaria, Nemzeti Bajnoksag I. Mereka juara lagi, meski kompetisi masih menyisakan banyak pertandingan. Ferencvarosi unggul 20 poin dari runner-up, Puskas Akadamia.


12. Hamrun Spartans (Malta)

Liga Premier Malta sudah menyelesaikan pertandingan pada 9 April 2021. Hasilnya, Hamrun Spartans memuncaki klasemen untuk kedelapan kalinya dalam sejarah. Mereka hanya unggul 5 poin dari runner-up, Hibernians. Mereka akan mewakili Malta di Kualifikasi I Liga Champions 2021/2022.


13. Buducnost Podgorica (Montenegro)

Buducnost Podgorica menjuarai kompetisi Montenegro untuk kali kelima sepanjang sejarah. Musim ini mereka juara ketika liga masih menyisakan banyak pertandingan. Buducnost unggul 24 poin dari Sutjeska di posisi 2.