Keduanya pernah nyaris adu pukul dalam laga Serie A.
Tidak butuh waktu lama bagi Romelu Lukaku untuk merayakan gelar Serie A pertama Inter Milan dalam 11 tahun. Pemain asal Belgia itu tampaknya mengincar ‘Raja Milan’ Zlatan Ibrahimovic.

Kisruh keduanya berawal dari ketegangan di Derby Milan pada Januari 2021. Ibrahimovic dan Lukaku jauh dari kata menyenangkan ketika melontarkan perkataan amarah selama Derby della Madonnina.
Dalam satu insiden, Lukaku menyebut mantan rekan setimnya di Manchester United itu ‘brengsek’ sebelum mengatakan ‘f ** k you and your wife’ kepada orang Swedia itu.

Mereka kemudian bertengkar dan saling menghina di pertandingan perempat final Coppa Italia.

 
Beberapa bulan sebelumnya, Ibrahimovic sangat jelas tentang statusnya di Italia. Milan tidak pernah memiliki seorang raja, karena Ibra menyebut ‘Mereka memiliki Tuhan’.

Sayang, pemain berusia 39 tahun itu seolah memakan kata-katanya sendiri saat Derby della Madonnina kembali digelar pada Februari 2021. Di pertandingan itu, Lukaku memainkan peran penting dalam kemenangan 3-0.
Lukaku memberikan assist kepada Lautaro Martinez untuk gol pembuka mereka dalam pertandingan tersebut. Mantan pemain Chelsea, Everton, dan West Brom itu mengakhiri penampilan bagus dengan penyelesaian dengan kualitas paling tinggi.

Lukaku tampak bersemangat dalam selebrasinya setelah mencetak gol ketiga Inter. Dia berlari ke arah bendera pojok, menunjuk ke dadanya dan berteriak "Dio, diooo!" Sehubungan dengan perselisihannya yang terkenal dengan Zlatan Ibrahimovic.


 
Dan, berbulan-bulan kemudian, setelah Inter mengamankan gelar Serie A, Lukaku tampak mempertanyakan klaim Zlatan tentang menjadi raja Milan. "Dewa sejati telah memahkotai raja!" dia menulis. "Sekarang sujudlah. Raja Milano."

 


 
Lukaku juga memposting berikut di Twitter pada Senin sore. "Champion! Telah menempuh perjalanan panjang bagi kami sebagai tim, tapi kami berhasil pada akhirnya!" dia berkata. "Terima kasih untuk semua fans di seluruh dunia! Mari nikmati momen ini!"

Inter secara resmi dinobatkan sebagai juara setelah tim urutan kedua Atalanta hanya bisa meraih satu poin melawan Sassuolo.

Ini merupakan musim yang sukses di bawah Antonio Conte dan Lukaku telah menjadi kunci kebangkitan Inter setelah mencetak 27 gol dan 9 assist.