Meski MU tidak pernah juara liga lagi, beberapa lulusannya ternyata mencapai kesuksesan di tempat lain.
Manchester United telah berjuang untuk menambah jumlah trofi di lemari kaca Old Trafford sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013. Berbagai pelatih dan pemain top didatangkan. Tapi, gelar Liga Premier tak juga didapat. Sebaliknya, beberapa pemain yang pergi justru mengangkat piala di tempat lain.
Sejak Ferguson meninggalkan MU, gelar juara Liga Eropa memang sempat dikoleksi. Itu terjadi di era kepemimpinan Jose Mourinho. Saat itu, The Red Devils mengalahkan kuda hitam Ajax Amsterdam di final.
Tapi, bagi klub besar seperti MU, Liga Eropa bukan trofi yang pantas dibanggakan. Target maksimal mereka adalah Liga Champions. Minimalnya, Liga Premier. Selain kedua piala tersebut, tidak akan dianggap sebagai prestasi oleh suporter klub yang terbiasa menjadi "tim terbaik Inggris" itu.
Meski MU tidak pernah juara liga lagi, beberapa lulusannya ternyata mencapai kesuksesan di tempat lain. Mereka yang dianggap gagal oleh David Moyes, Louis van Gaal, Mourinho, atau Ole Gunnar Solskjaer, justru mampu menunjukkan hasil membanggakan di klub dan liga lain.
Berikut ini 7 mantan pemain MU yang pergi dalam 5 tahun terakhir, yang memenangkan liga di tempat lain di Eropa:
1. Angel di Maria
Angel di Maria layak merasa tidak dihargai saat bergabung ke MU dari Real Madrid. Ekspektasi berlebihan dari para pendukung maupun manajemen terkait harga mahal yang disandang justru membuat winger Argentina itu tidak bahagia di Old Trafford.
Akibatnya, ketika ada permintaan transfer dari Paris Saint-Germain (PSG) pada 2015 dengan 44 juta pounds, Di Maria tidak pikir panjang. Dia bersedia pergi ke Prancis untuk menjadi transfer termahal kedua PSG saat itu setelah Edinson Cavani (rekor itu dipecahkan Neymar beberapa tahun kemudian).
Dibayangi oleh kedatangan Mbappe dan Neymar, peran Di Maria ternyata tetap penting. Dia tetap menjadi roda penggerak Les Parisien, meski pelatih datang dan pergi silih berganti. Sejak musim debutnya pada 2015/2016, Di Maria memiliki total 4 gelar Ligue 1. Jika beruntung, musim ini akan menjadi yang kelima.
Selain Ligue 1, mantan winger Benfica dan Real Madrid tersebut juga menyumbangkan Coupe de France (2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2019/2020), Coupe de La Ligue (2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2019/2020), hingga Trophee des Champions (2016, 2018, 2019, 2020). Hanya Liga Champions yang belum.
2. Ander Herrera
Setelah mengizinkan kontraknya berakhir pada musim panas 2019, Ander Herrera meninggalkan MU setelah lima tahun. Dia sepakat pergi untuk menjadi bagian dari proyek emas Thomas Tuchel di PSG.
Bersatu kembali dengan Di Maria, Herrera menambahkan beberapa penampilan ekstra yang bagus di lini tengah. Bahkan, musim debutnya berakhir dengan treble winners domestik serta finish runner-up di Liga Champions. Jika beruntung, mantan pemain Athletic Bilbao itu bisa mendapatkan trofi Ligue 1 lagi pada akhir musim 2020/2021.
3. Matteo Darmian
Matteo Darmian sebenarnya memainkan peran penting dalam musim debutnya di Liga Premier bersama MU. Pemain nasional Italia tersebut membuat 39 penampilan sepanjang 2015/2016. Darmian bermain sangat bagus ketika itu, meski The Red Devils harus berjuang keras untuk tidak kalah.
Tapi, ketika Mourinho datang untuk menggantikan Van Gaal, peran Darmian mulai terpinggirkan. Dia mencoba bertahan. Sayang, usahanya tidak berhasil. Dia pindah ke Parma pada 2019 dan dipinjamkan ke Inter Milan untuk musim 2020/2021 dengan kewajiban transfer permanen 1,8 juta pounds di musim panas 2021.
Keputusan pergi dari MU akhirnya dirayakan Darmian dengan suka cita. Dia menjadi salah satu tulang punggung Antonio Conte saat memimpin I Nerazzurri menjuarai Serie A musim ini.
4. Ashley Young
Conte tidak pernah ragu untuk membawa para veteran di kompetisi Inggris ke Italia. Di usia 35 tahun, Ashley Young membuktikan aset yang sangat berguna dalam upaya Inter untuk mengakhiri dominasi sembilan tahun Juventus di kompetisi kasta tertinggi Italia.
Mantan pemain nasional Inggris itu membuat lebih dari 250 penampilan selama 8,5 tahun di Old Trafford. Sementara di Inter, Young sudah membuat 23 penampilan di Serie A dalam kemenangan Scudetto yang telah lama ditunggu-tunggu.
"Jelas menyenangkan memenangkan Liga Premier dan kemudian pergi ke liga baru dan memenangkannya juga. Ini luar biasa. Perasaan yang hebat. Tidak pernah mudah untuk meninggalkan klub pada Januari," kata Young kepada Sky Sports Italia baru-baru ini.
"Tapi, saya melihat ke belakang sekarang dan saya pikir saya telah membuat keputusan yang tepat. Saya selalu ingin keluar dan menang. Saya memiliki ambisi, dorongan, dan keinginan untuk menang," tambah Young.
"Jelas, musim pertama kami sampai ke final Liga Eropa yang sayangnya kami kalah. Kami juga kehilangan liga dengan selisih satu poin dan saya pikir itu mendorong kami untuk musim ini, untuk keluar dan mendapatkan trofi, dan memenangkan Serie A. Pergi ke sana dan membuat keputusan itu, saya pikir itu yang terbaik yang saya buat," ungkap Young.
5. Alexis Sanchez
Gagal di MU membuat Alexis Sanchez dengan sukarela bergabung ke Inter. Awalnya tidak mudah untuk melepas pemain Chile tersebut karena MU harus menanggung sebagian gajinya saat dipinjamkan ke Inter. Tapi, setelah musim kedua, semuanya menjadi mudah karena Alexis dibiarkan pergi secara gratis.
Meski Conte cenderung menggunakan Sanchez sebagai pemain pengganti, hasilnya luar biasa. Dengan 29 dari 49 penampilannya di Serie A datang dari bangku cadangan, Alexis justru menjadi pemain yang menentukan. Dia mencetak lima gol dan lima assist penting dalam kampanye perebutan gelar musim ini.
6. Romelu Lukaku
Romelu Lukaku mendapat banyak kritik karena dianggap kegemukan, lambat, dan tidak bugar saat membela MU. Atas desakan suporter dan sejumlah pengamat, Solskjaer akhirnya mengizinkan penyerang berkebangsaan Belgia tersebut pergi pada 2019.
Lukaku beradaptasi dengan menjalankan program diet dan kebugaran khusus dari tim pelatih I Nerazzurri. Hasilnya, Lukaku tampak seperti salah satu pemain nomor 9 terbaik Eropa. Dia membuktikan dirinya sebagai salah satu jimat gelar liga pertama Inter dalam 11 tahun.
Pemain berusia 27 tahun itu telah mencetak 21 gol dan mencatatkan 10 assist musim ini. Itu menjadi gelar liga pertama Lukaku sejak membantu Anderlecht berjaya di kampung halamannya, Belgia, pada 2009/2010.
7. Daley Blind
Kembali ke klub masa kecilnya Ajax Amsterdam adalah keinginan Daley Blind sejak berkarier di sepakbola profesional. Pulang ke rumah setelah membela MU berarti Blind juga harus membantu memberikan pengalaman pentingnya kepada anak-anak muda Belanda seperti Matthijs de Ligt dan Frenkie de Jong.
Disamping sejumlah penampilan yang mengejutkan di Liga Champions, Blind berhasil membimbing para pemain muda Ajax untuk mendominasi Eredivisie dan Piala KNVB lagi.
Ajax telah kembali ke puncak saat Blind kembali. Klub asal Amsterdam tersebut menyelesaikan gelar ganda liga dan piala pada 2018/2019 serta 2020/2021. Mereka juga menjadi yang teratas ketika kampanye 2019/2020 dinyatakan batal karena pandemi Covid-19.
Sejak Ferguson meninggalkan MU, gelar juara Liga Eropa memang sempat dikoleksi. Itu terjadi di era kepemimpinan Jose Mourinho. Saat itu, The Red Devils mengalahkan kuda hitam Ajax Amsterdam di final.
BACA FEATURE LAINNYA
9 Pemain yang Bikin Gol dan Assist Dua Digit Musim Ini
9 Pemain yang Bikin Gol dan Assist Dua Digit Musim Ini
1. Angel di Maria
BACA BERITA LAINNYA
Komentator Tenar Jim Beglin Meminta Maaf Atas Istilah "Mentalitas Latino"
Komentator Tenar Jim Beglin Meminta Maaf Atas Istilah "Mentalitas Latino"
Akibatnya, ketika ada permintaan transfer dari Paris Saint-Germain (PSG) pada 2015 dengan 44 juta pounds, Di Maria tidak pikir panjang. Dia bersedia pergi ke Prancis untuk menjadi transfer termahal kedua PSG saat itu setelah Edinson Cavani (rekor itu dipecahkan Neymar beberapa tahun kemudian).
Selain Ligue 1, mantan winger Benfica dan Real Madrid tersebut juga menyumbangkan Coupe de France (2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2019/2020), Coupe de La Ligue (2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2019/2020), hingga Trophee des Champions (2016, 2018, 2019, 2020). Hanya Liga Champions yang belum.
2. Ander Herrera
Setelah mengizinkan kontraknya berakhir pada musim panas 2019, Ander Herrera meninggalkan MU setelah lima tahun. Dia sepakat pergi untuk menjadi bagian dari proyek emas Thomas Tuchel di PSG.
Bersatu kembali dengan Di Maria, Herrera menambahkan beberapa penampilan ekstra yang bagus di lini tengah. Bahkan, musim debutnya berakhir dengan treble winners domestik serta finish runner-up di Liga Champions. Jika beruntung, mantan pemain Athletic Bilbao itu bisa mendapatkan trofi Ligue 1 lagi pada akhir musim 2020/2021.
3. Matteo Darmian
Matteo Darmian sebenarnya memainkan peran penting dalam musim debutnya di Liga Premier bersama MU. Pemain nasional Italia tersebut membuat 39 penampilan sepanjang 2015/2016. Darmian bermain sangat bagus ketika itu, meski The Red Devils harus berjuang keras untuk tidak kalah.
Tapi, ketika Mourinho datang untuk menggantikan Van Gaal, peran Darmian mulai terpinggirkan. Dia mencoba bertahan. Sayang, usahanya tidak berhasil. Dia pindah ke Parma pada 2019 dan dipinjamkan ke Inter Milan untuk musim 2020/2021 dengan kewajiban transfer permanen 1,8 juta pounds di musim panas 2021.
Keputusan pergi dari MU akhirnya dirayakan Darmian dengan suka cita. Dia menjadi salah satu tulang punggung Antonio Conte saat memimpin I Nerazzurri menjuarai Serie A musim ini.
4. Ashley Young
Conte tidak pernah ragu untuk membawa para veteran di kompetisi Inggris ke Italia. Di usia 35 tahun, Ashley Young membuktikan aset yang sangat berguna dalam upaya Inter untuk mengakhiri dominasi sembilan tahun Juventus di kompetisi kasta tertinggi Italia.
Mantan pemain nasional Inggris itu membuat lebih dari 250 penampilan selama 8,5 tahun di Old Trafford. Sementara di Inter, Young sudah membuat 23 penampilan di Serie A dalam kemenangan Scudetto yang telah lama ditunggu-tunggu.
"Jelas menyenangkan memenangkan Liga Premier dan kemudian pergi ke liga baru dan memenangkannya juga. Ini luar biasa. Perasaan yang hebat. Tidak pernah mudah untuk meninggalkan klub pada Januari," kata Young kepada Sky Sports Italia baru-baru ini.
"Tapi, saya melihat ke belakang sekarang dan saya pikir saya telah membuat keputusan yang tepat. Saya selalu ingin keluar dan menang. Saya memiliki ambisi, dorongan, dan keinginan untuk menang," tambah Young.
"Jelas, musim pertama kami sampai ke final Liga Eropa yang sayangnya kami kalah. Kami juga kehilangan liga dengan selisih satu poin dan saya pikir itu mendorong kami untuk musim ini, untuk keluar dan mendapatkan trofi, dan memenangkan Serie A. Pergi ke sana dan membuat keputusan itu, saya pikir itu yang terbaik yang saya buat," ungkap Young.
5. Alexis Sanchez
Gagal di MU membuat Alexis Sanchez dengan sukarela bergabung ke Inter. Awalnya tidak mudah untuk melepas pemain Chile tersebut karena MU harus menanggung sebagian gajinya saat dipinjamkan ke Inter. Tapi, setelah musim kedua, semuanya menjadi mudah karena Alexis dibiarkan pergi secara gratis.
Meski Conte cenderung menggunakan Sanchez sebagai pemain pengganti, hasilnya luar biasa. Dengan 29 dari 49 penampilannya di Serie A datang dari bangku cadangan, Alexis justru menjadi pemain yang menentukan. Dia mencetak lima gol dan lima assist penting dalam kampanye perebutan gelar musim ini.
6. Romelu Lukaku
Romelu Lukaku mendapat banyak kritik karena dianggap kegemukan, lambat, dan tidak bugar saat membela MU. Atas desakan suporter dan sejumlah pengamat, Solskjaer akhirnya mengizinkan penyerang berkebangsaan Belgia tersebut pergi pada 2019.
Lukaku beradaptasi dengan menjalankan program diet dan kebugaran khusus dari tim pelatih I Nerazzurri. Hasilnya, Lukaku tampak seperti salah satu pemain nomor 9 terbaik Eropa. Dia membuktikan dirinya sebagai salah satu jimat gelar liga pertama Inter dalam 11 tahun.
Pemain berusia 27 tahun itu telah mencetak 21 gol dan mencatatkan 10 assist musim ini. Itu menjadi gelar liga pertama Lukaku sejak membantu Anderlecht berjaya di kampung halamannya, Belgia, pada 2009/2010.
7. Daley Blind
Kembali ke klub masa kecilnya Ajax Amsterdam adalah keinginan Daley Blind sejak berkarier di sepakbola profesional. Pulang ke rumah setelah membela MU berarti Blind juga harus membantu memberikan pengalaman pentingnya kepada anak-anak muda Belanda seperti Matthijs de Ligt dan Frenkie de Jong.
Disamping sejumlah penampilan yang mengejutkan di Liga Champions, Blind berhasil membimbing para pemain muda Ajax untuk mendominasi Eredivisie dan Piala KNVB lagi.
Ajax telah kembali ke puncak saat Blind kembali. Klub asal Amsterdam tersebut menyelesaikan gelar ganda liga dan piala pada 2018/2019 serta 2020/2021. Mereka juga menjadi yang teratas ketika kampanye 2019/2020 dinyatakan batal karena pandemi Covid-19.