Andaikata gol itu disahkan Milan nggak akan terpuruk seperti sekarang.
Antonio Nocerino percaya bahwa 'gol hantu' yang terkenal ke gawang Juventus adalah momen yang mengubah sejarah Milan. Peristiwa itu pula yang membuat Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva akhirnya tersingkir dari San Siro.

Insiden itu terjadi saat Milan versus Juventus bermain imbang 1-1 di San Siro pada 25 Februari 2012. Hasil itu membuat pertarungan perebutan scudetto berakhir dengan jalan buntu daripada membiarkan I Rossoneri mengambil kendali. Juventus pada akhirnya memenangkan gelar Serie A.

Namun, upaya sepakan Sulley Ali Muntari melewati garis sebelum Gianluigi Buffon menampiknya menjadi titik balik dalam mendorong teknologi garis gawang.

“Semua orang menjadi gila bukan setelah pertandingan, mereka langsung tragis karena itu adalah gol. Itu luar biasa, itu adalah gol. Buffon bergerak ke belakang garis gawangnya ketika dia menguasai bola,” kata Nocerino kepada The Italian Football Podcast.

“Momen ini mengubah masa depan Milan. Dengan gol ini, Milan akan meraih scudetto. Para pemain besar - Zlatan dan Thiago Silva - tidak akan meninggalkan klub musim panas itu. Klub akan menginvestasikan lebih banyak uang untuk menang di masa depan. Jadi, gol hantu ini mengubah sejarah Milan,” tuturnya.

“Jika Milan memenangkan scudetto, Zlatan dan Thiago akan bertahan, Milan pasti akan memenangkan lebih banyak Scudetti,” ujar Nocerino, yang pernah membela Juventus.

Ibra kini kembali dan akan memulai pertandingan kontra Juventus, walau bukan perebutan scudetto. Namun, pertandingan itu sangat penting bagi I Rossoneri untuk mendapatkan posisi empat besar di akhir musim.

“Milan telah berlari, berlari, banyak berlari selama satu tahun. Dan, sekarang para pemain sudah kehabisan bensin. Mereka sepertinya sudah menggunakan cadangan di tangki,” lanjut Nocerino.

“Saya sangat berharap mereka bisa memiliki sprint yang bagus sekarang hingga akhir musim. Liga Champions sangat penting bagi mereka, terutama setelah tahun luar biasa yang mereka alami,” imbuhnya.

“Adapun Juventus, setelah sembilan tahun menang, ada musim transisi. Pelatih baru, pemain baru. Beberapa pemain muda akan luar biasa dalam beberapa tahun ke depan, tapi sekarang mereka tidak memiliki pengalaman,” paparnya. “Akan sulit bagi Juventus dan Milan untuk masuk ke Liga Champions karena Napoli dan Atalanta memiliki pertandingan yang lebih mudah.”

“Pertandingan Juventus vs Milan adalah babak playoff Liga Champions - siapa pun yang memenangkan pertandingan ini akan lolos ke Liga Champions. Tapi, jangan mengesampingkan Lazio,” ungkapnya.