Neymar dicap sebagai "Pemain YouTube" dan disebut "Berlebihan" dalam putusan.
Neymar da Silva Santos Junior dicap sebagai ‘pemain YouTube’. Megabintang asal Brasil itu juga digambarkan sebagai pemain ‘egois, berlebihan, dan pemarah’ menyusul tersingkirnya Paris Saint-Germain dari Liga Champions musim ini.
Neymar dan rekan-rekannya gagal membalikkan defisit leg pertama. Tim Ibu Kota Prancis itu justru menderita kekalahan 2-0 saat sowan ke kandang Manchester City di Stadion Etihad.
Pemain kelahiran Mogi das Cruzes, 5 Februari 1992, tersebut dianggap gagal mempengaruhi pertandingan Les Parisiens, tim yang terus memburu trofi pertama mereka di Liga Champions.
Kegagalan itu membuat Jason Cundy, mantan pemain Inggris yang kini menjadi penyiar radio di TalkSport, menyebut pemuda berusia 29 tahun itu sebagai ‘pemain YouTube’. “Pemain bagus, tapi bukan kelas dunia. Dia egois, berlebihan, dan pemarah!" timpal Cundy, dilansir Sportbible.com.
Majalah Prancis, L’Equipe, lebih kejam lagi dalam memberikan penilaian. Mereka mengatakan keberadaan Neymar adalah pemborosan yang mencengangkan sejak menit pertama.
Begitu pula dengan France Football. Mereka mengkritik penampilan kapten Selecao itu saat Les Parisiens berjuang di Manchester. "Apakah perlu melakukan enam sentuhan setiap kali dia menguasai bola? Neymar mengungkapkan sisi gelapnya melawan Manchester City. Dia ingin melakukan segalanya sendiri,” tulis pernyataan media tersebut.
"Dia menganggap dunia miliknya sendiri. Dia membuat jijik rekan satu timnya dengan jarang melayani mereka. Neymar terlalu terbawa emosi, dan ini jelas bencana,” tambah pernyataan France Football.
Walau begitu, Neymar masih dibutuhkan PSG musim ini. Tenaganya masih dibutuhkan karena Les Parisiens sangat ingin mempertahankan gelar Ligue1 musim ini.
Juara bertahan Ligue 1 saat ini tertinggal satu poin dari pemimpin klasemen, Lille, dengan hanya tiga pertandingan tersisa. Situasi ini membuat Neymar memiliki kesempatan membayar kritikan itu dengan performa menawan di pentas domestik.
Neymar dan rekan-rekannya gagal membalikkan defisit leg pertama. Tim Ibu Kota Prancis itu justru menderita kekalahan 2-0 saat sowan ke kandang Manchester City di Stadion Etihad.
BACA FEATURE LAINNYA
Super Langka! 8 Ayah dan Anak yang Bermain Kompetitif Bersama
Super Langka! 8 Ayah dan Anak yang Bermain Kompetitif Bersama
Begitu pula dengan France Football. Mereka mengkritik penampilan kapten Selecao itu saat Les Parisiens berjuang di Manchester. "Apakah perlu melakukan enam sentuhan setiap kali dia menguasai bola? Neymar mengungkapkan sisi gelapnya melawan Manchester City. Dia ingin melakukan segalanya sendiri,” tulis pernyataan media tersebut.
BACA FEATURE LAINNYA
Bagaimana Peringkatnya? 20 Pelatih Liga Premier Ketika Jadi Pemain
Bagaimana Peringkatnya? 20 Pelatih Liga Premier Ketika Jadi Pemain
We're proud of you! ❤️?
Proud of the journey you've been on, honoring the Parisian colours ?
A great adventure that ends tonight against Man City.? Bayern Munich
? FC Barcelona
? Istanbul Başakşehir
? Manchester United
? RB Leipzig #WeAreParis pic.twitter.com/asf8a7F7Av— Paris Saint-Germain (@PSG_English) May 4, 2021
Walau begitu, Neymar masih dibutuhkan PSG musim ini. Tenaganya masih dibutuhkan karena Les Parisiens sangat ingin mempertahankan gelar Ligue1 musim ini.
Juara bertahan Ligue 1 saat ini tertinggal satu poin dari pemimpin klasemen, Lille, dengan hanya tiga pertandingan tersisa. Situasi ini membuat Neymar memiliki kesempatan membayar kritikan itu dengan performa menawan di pentas domestik.