Terakhir kali Tottenham mendapatkan gelar adalah Piala Liga 2007/2008. Sudah sangat lama!
Ketika Tottenham Hotspur terus menunggu trofi pertama sejak 2008, beberapa mantan pemain menemukan kesuksesan di tempat lain. Sebanyak 114 trofi telah dimenangkan oleh mantan mereka dalam 13 tahun terakhir, dengan Luka Modric dan Gareth Bale mengoleksi 29 trofi diantaranya.
Terakhir kali Tottenham mendapatkan gelar adalah Piala Liga 2007/2008. Saat itu, Robbie Keane dan Dimitar Berbatov membawa Spurs mengalahkan Chelsea 2-1 lewat perpanjangan waktu.
Setelah gelar itu, Tottenham terus mencoba tanpa henti. Mereka sempat mencapai final Liga Champions 2018/2019, tapi gagal. Klub London Utara tersebut juga sempat bertarung mati-matian di Liga Premier. Sayang, mereka hanya sanggup berakhir di posisi kedua klasemen akhir 2016/2017. Musim ini mereka juga gagal di final Piala Liga.
Kegagalan demi kegagalan telah membuat banyak pemain frustrasi dan kehilangan kepercayaan kepada klub. Mereka mulai mempertimbangkan untuk meninggalkan klub dengan mencari tantangan di tempat lain.
Uniknya, ada setidaknya delapan pemain yang sejak 2014 meninggalkan Tottenham untuk membela klub lain di dalam maupun luar Inggris yang mendapatkan trofi. Entah trofi liga atau cup competitions, faktanya gelar tersebut jauh lebih baik daripada hampa gelar di Tottenham.
Berikut ini 8 pemain yang telah meninggalkan Tottenham sejak Januari 2014 dan memenangkan trofi di tempat lain:
1. Kieran Trippier (Atletico Madrid)
Kieran Trippier adalah pemain terbaru Tottenham yang juara setelah pergi. Bek berusia 30 tahun itu bergabung dengan Atletico Madrid sejak musim panas 2019 dan langsung jadi pilihan utama.
Belum ada gol yang dibuat Trippier selama dua musim di Atletico. Tapi, perannya sangat penting dalam skema permainan Atletico. Dia membuat enam assist di La Liga musim ini. Trippier menjadi pemain Inggris keempat yang juara di Spanyol setelah Laurie Cunningham (1979/1980), Steve McManaman (2000/2001, 2002/2003), dan David Beckham (2006/2007).
Bagi Trippier ini adalah trofi pertama dalam karier profesionalnya sejak 2009. Pasalnya, usahanya untuk pecah telur gagal di final Liga Champions 2018/2019 saat dikalahkan Liverpool.
2. Kyle Walker (Manchester City)
Kyle Walker sudah menjadi salah satu bek terbaik di Liga Premier di Tottenham. Tapi, dia berkembang ke level lain sejak meninggalkan White Hart Lane. Bergabung dengan Pep Guardiola pada 2017, dia langsung melihat kesuksesan saat Manchester City menikmati musim yang hebat.
Dua gelar Liga Premier lainnya telah menyusul, dan bek kanan itu berpeluang menambahkan Liga Champions 2020/2021. Dia juga meraih lima piala domestik di Etihad Stadium, termasuk Piala Liga 2020/2021 setelah mengalahkan mantan timnya di final.
3. Paulinho (Barcelona)
Setelah gagal memenuhi ekspektasi di Tottenham, Paulinho dikirim ke klub Liga Super China, Guangzhou Evergrande, pada 2015. Dia terkesan di China. Tapi, banyak yang terkejut ketika Barcelona membelinya 36,4 juta pounds pada 2017. Itu menjadi transfer yang sangat aneh dalam sejarah Barcelona.
Meski berjuang untuk mendapatkan pengakuan, Paulinho membungkam kritik banyak orang. Dia memenangkan gelar ganda domestik selama satu musim di Camp Nou.
4. Benjamin Stambouli (Paris Saint-Germain)
Benjamin Stambouli gagal membuat kesan di Tottenham dan dijual ke PSG hanya dalam satu musim. Mantan gelandang Marseille itu hanya bertahan satu musim di sana sebelum bergabung dengan klub Bundesliga Schalke 04 pada musim panas 2016.
Meski sebentar di Parc des Princes, Stambouli setidaknya memenangkan gelar Ligue 1, Coupe de France, Coupe de la Ligue, dan dua Trophees des Champions. Rata-rata satu trofi setiap delapan penampilan untuk PSG.
5. Christian Eriksen (Inter Milan)
Setelah menghabiskan 6,5 tahun tanpa trofi di Tottenham, Christian Eriksen mencari tantangan baru di luar Inggris. Dia memutuskan bergabung dengan Inter Milan pada Januari 2020. Keputusan yang berat di awal, tapi mencapai hasil terbaik pada akhirnya.
"Ada peluang besar untuk memenangkan trofi di sini atau peluang yang lebih besar daripada tempat saya sebelumnya," kata Eriksen kepada Sky Sports Italia setelah menyelesaikan kepindahannya ke Inter.
Pemain Denmark itu mengalami tahun pertama yang sulit di Italia dan dikaitkan dengan kembali ke Spurs setelah terdaftar pada jendela transfer Desember 2020. Tapi, dia memutuskan bertahan dan akhirnya memantapkan dirinya di tim. Dia membantu Inter mengakhiri cengkeraman sembilan tahun Juventus di Serie A.
6. Georges-Kevin Nkoudou (Besiktas)
Ada beberapa perebutan gelar gila di seluruh Eropa pada 2020/2021. Sebut saja La Liga yang telah melewati batas. Sementara Lille dengan gugup menahan dominasi PSG di Prancis. Ada pula Inter yang merusakan pesta Juventus.
Tapi, tidak ada yang lebih gila dari Liga Super Turki. Di sana, Besiktas menyisihkan saingan terberatnya, Galatasaray, dengan hanya unggul 1 gol dalam poin sama! Dan, salah satu pemain yang memiliki jasa cukup besar terhadap penampilan The Eagles adalah Georges-Kevin Nkoudou.
Nkoudou hanya membuat 27 penampilan dalam tiga tahun di Spurs. kemudian, dia pindah. Dia kini memainkan peran kunci dalam kesuksesan Besiktas. Nkoudou mencatatkan delapan gol dan empat assist dalam 32 penampilan liga.
7. Fernando Llorente (Napoli)
Meski menjadi bagian integral dari perjalanan Spurs ke final Liga Champions 2018/2019, Fernando Llorente dilepas klub beberapa minggu kemudian. Striker Spanyol itu lalu bergabung dengan tim Serie A, Napoli, dengan status bebas transfer.
Meski hanya memainkan peran kecil di bawah Gennaro Gattuso, Llorente masih sanggup membuat 29 penampilan untuk klub. Tapi, di akhir musim dia ikut dalam daftar penerima medali kemenangan Coppa Italia 2019/2020 setelah Napoli mengalahkan Juventus lewat adu penalti.
8. Jermain Defoe (Glasgow Rangers)
Setelah gagal dalam urutan kekuasaan di bawah Andre Villas-Boas, Jermain Defoe memutuskan pindah ke klub Major League Soccer (MLS), Toronto FC, pada Januari 2014. Tapi, dia kembali ke sepakbola Inggris bersama Sunderland dan Bournemouth sebelum pindah ke Glasgow Rangers pada 2019.
Pemain berusia 38 tahun itu akhirnya mendapatkan gelar liga pada 2020/2021. Dia mencetak empat gol dalam 15 penampilan saat tim Steven Gerrard memenangkan Liga Premier Skotlandia dengan menghentikan dominasi Glasgow Celtic.
"Saya telah mendedikasikan seluruh karier dan seluruh hidup saya untuk momen-momen seperti ini. Saya selalu tahu itu akan terjadi di beberapa titik dalam karier saya dan itulah hal yang membuat saya terus bertahan," kata Defoe kepada Rangers TV pada Maret 2021.
"Orang-orang selalu mengatakan apa yang membuat anda terus maju dan bagaimana anda tetap termotivasi dan untuk saat-saat seperti ini," tambah mantan penyerang The Three Lions itu.
Terakhir kali Tottenham mendapatkan gelar adalah Piala Liga 2007/2008. Saat itu, Robbie Keane dan Dimitar Berbatov membawa Spurs mengalahkan Chelsea 2-1 lewat perpanjangan waktu.
BACA BERITA LAINNYA
Barcelona Melepas 14 Pemain Sebagai Bagian Revolusi
Barcelona Melepas 14 Pemain Sebagai Bagian Revolusi
1. Kieran Trippier (Atletico Madrid)
BACA FEATURE LAINNYA
Fakta Unik! 5 Klub Eropa Ini Menanti 7-19 Tahun untuk Menjuarai Liga 2020/2021
Fakta Unik! 5 Klub Eropa Ini Menanti 7-19 Tahun untuk Menjuarai Liga 2020/2021
Belum ada gol yang dibuat Trippier selama dua musim di Atletico. Tapi, perannya sangat penting dalam skema permainan Atletico. Dia membuat enam assist di La Liga musim ini. Trippier menjadi pemain Inggris keempat yang juara di Spanyol setelah Laurie Cunningham (1979/1980), Steve McManaman (2000/2001, 2002/2003), dan David Beckham (2006/2007).
2. Kyle Walker (Manchester City)
Kyle Walker sudah menjadi salah satu bek terbaik di Liga Premier di Tottenham. Tapi, dia berkembang ke level lain sejak meninggalkan White Hart Lane. Bergabung dengan Pep Guardiola pada 2017, dia langsung melihat kesuksesan saat Manchester City menikmati musim yang hebat.
3. Paulinho (Barcelona)
Setelah gagal memenuhi ekspektasi di Tottenham, Paulinho dikirim ke klub Liga Super China, Guangzhou Evergrande, pada 2015. Dia terkesan di China. Tapi, banyak yang terkejut ketika Barcelona membelinya 36,4 juta pounds pada 2017. Itu menjadi transfer yang sangat aneh dalam sejarah Barcelona.
Meski berjuang untuk mendapatkan pengakuan, Paulinho membungkam kritik banyak orang. Dia memenangkan gelar ganda domestik selama satu musim di Camp Nou.
4. Benjamin Stambouli (Paris Saint-Germain)
Benjamin Stambouli gagal membuat kesan di Tottenham dan dijual ke PSG hanya dalam satu musim. Mantan gelandang Marseille itu hanya bertahan satu musim di sana sebelum bergabung dengan klub Bundesliga Schalke 04 pada musim panas 2016.
Meski sebentar di Parc des Princes, Stambouli setidaknya memenangkan gelar Ligue 1, Coupe de France, Coupe de la Ligue, dan dua Trophees des Champions. Rata-rata satu trofi setiap delapan penampilan untuk PSG.
5. Christian Eriksen (Inter Milan)
Setelah menghabiskan 6,5 tahun tanpa trofi di Tottenham, Christian Eriksen mencari tantangan baru di luar Inggris. Dia memutuskan bergabung dengan Inter Milan pada Januari 2020. Keputusan yang berat di awal, tapi mencapai hasil terbaik pada akhirnya.
"Ada peluang besar untuk memenangkan trofi di sini atau peluang yang lebih besar daripada tempat saya sebelumnya," kata Eriksen kepada Sky Sports Italia setelah menyelesaikan kepindahannya ke Inter.
Pemain Denmark itu mengalami tahun pertama yang sulit di Italia dan dikaitkan dengan kembali ke Spurs setelah terdaftar pada jendela transfer Desember 2020. Tapi, dia memutuskan bertahan dan akhirnya memantapkan dirinya di tim. Dia membantu Inter mengakhiri cengkeraman sembilan tahun Juventus di Serie A.
6. Georges-Kevin Nkoudou (Besiktas)
Ada beberapa perebutan gelar gila di seluruh Eropa pada 2020/2021. Sebut saja La Liga yang telah melewati batas. Sementara Lille dengan gugup menahan dominasi PSG di Prancis. Ada pula Inter yang merusakan pesta Juventus.
Tapi, tidak ada yang lebih gila dari Liga Super Turki. Di sana, Besiktas menyisihkan saingan terberatnya, Galatasaray, dengan hanya unggul 1 gol dalam poin sama! Dan, salah satu pemain yang memiliki jasa cukup besar terhadap penampilan The Eagles adalah Georges-Kevin Nkoudou.
Nkoudou hanya membuat 27 penampilan dalam tiga tahun di Spurs. kemudian, dia pindah. Dia kini memainkan peran kunci dalam kesuksesan Besiktas. Nkoudou mencatatkan delapan gol dan empat assist dalam 32 penampilan liga.
7. Fernando Llorente (Napoli)
Meski menjadi bagian integral dari perjalanan Spurs ke final Liga Champions 2018/2019, Fernando Llorente dilepas klub beberapa minggu kemudian. Striker Spanyol itu lalu bergabung dengan tim Serie A, Napoli, dengan status bebas transfer.
Meski hanya memainkan peran kecil di bawah Gennaro Gattuso, Llorente masih sanggup membuat 29 penampilan untuk klub. Tapi, di akhir musim dia ikut dalam daftar penerima medali kemenangan Coppa Italia 2019/2020 setelah Napoli mengalahkan Juventus lewat adu penalti.
8. Jermain Defoe (Glasgow Rangers)
Setelah gagal dalam urutan kekuasaan di bawah Andre Villas-Boas, Jermain Defoe memutuskan pindah ke klub Major League Soccer (MLS), Toronto FC, pada Januari 2014. Tapi, dia kembali ke sepakbola Inggris bersama Sunderland dan Bournemouth sebelum pindah ke Glasgow Rangers pada 2019.
Pemain berusia 38 tahun itu akhirnya mendapatkan gelar liga pada 2020/2021. Dia mencetak empat gol dalam 15 penampilan saat tim Steven Gerrard memenangkan Liga Premier Skotlandia dengan menghentikan dominasi Glasgow Celtic.
"Saya telah mendedikasikan seluruh karier dan seluruh hidup saya untuk momen-momen seperti ini. Saya selalu tahu itu akan terjadi di beberapa titik dalam karier saya dan itulah hal yang membuat saya terus bertahan," kata Defoe kepada Rangers TV pada Maret 2021.
"Orang-orang selalu mengatakan apa yang membuat anda terus maju dan bagaimana anda tetap termotivasi dan untuk saat-saat seperti ini," tambah mantan penyerang The Three Lions itu.