Jika membawa Manchester City mengalahkan Chelsea, Pep Guardiola akan masuk jajaran pelatih yang menjuarai Liga Champions dengan 2 klub berbeda.
Jika membawa Manchester City mengalahkan Chelsea, Pep Guardiola akan masuk jajaran pelatih yang menjuarai Liga Champions dengan 2 klub berbeda. Dulu, dia pernah berjaya dengan Barcelona. Tapi, juga sempat gagal bersama Bayern Muenchen.
Man City bakal menghadapi Chelsea di Estadio do Dragao, Porto, 30 Mei 2021 dini hari WIB. The Citizens bertekad meraih trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Gelar juara Liga Champions juga bakal membawa Man City melengkapi gelar-gelar domestik yang baru saja didapatkan. Sebab, sebelumnya mereka sudah lebih dulu mengamankan gelar Piala Liga Inggris dan Liga Premier. Hanya Piala FA yang lepas dari genggaman.
Selain bagi klub, gelar akan menjadi prestasi yang istimewa bagi Guardiola. Pelatih asal Spanyol itu sudah tiga kali memenangi Liga Champions bersama Barcelona. Satu kali dilakukannya sebagai pemain, sedangkan dua trofi lainnya direngkuh saat menjadi nakhoda.
"Pep adalah peta kami. Dia telah memenangkan kompetisi beberapa kali, baik sebagai pemain maupun pelatih. Dia tahu cara menang. Kami hanya perlu mendengarkan dia dan mencoba melakukan apa yang menurutnya terbaik bagi tim untuk memenangkan trofi," kata Bernardo Silva di situs resmi Man City.
"Jika kita semua bekerja sama, kita selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuan akhir. Saya tahu ini tidak akan mudah melawan Chelsea. Meski kami sering bertemu (di Liga Premier), Liga Champions ajang berbeda," tambah pemain Portugal itu.
Kemenangan atas Thomas Tuchel akan menjadikan Guardiola pelatih keenam yang menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda. Berikut ini 5 pelatih yang sebelumnya mendapatkan Liga Champions dengan 2 tim berbeda:
1. Ernst Happel (Feyenoord, Hamburg SV)
Ernst Franz Hermann Happel dianggap sebagai salah satu pelatih terhebat sepanjang masa. Dia memenangkan gelar liga dan piala domestik di Belanda, Belgia, Jerman, hingga Austria. Prestasi terhebatnya adalah menjuarai Liga Champions 1969/1970 dan 1982/1983, serta runner-up Piala Dunia 1978.
Dia adalah pelatih pertama yang memenangkan Liga Champions dengan dua klub berbeda. Dia juga menjadi salah satu dari enam pelatih hebat, bersama dengan José Mourinho, Carlo Ancelotti, Giovanni Trapattoni, Tomislav Ivic, dan Eric Gerets, yang telah memenangkan liga domestik di setidaknya empat negara berbeda.
Prestasi Happel membawa Feyenoord dan Hamburg menjuarai Liga Champions belum bisa disamai pelatih lainnya. Bahkan, di era modern, kedua klub besar Belanda dan Jerman tersebut tidak memiliki prestasi yang layak dibanggakan.
2. Ottmar Hitzfeld (Borussia Dortmund, Bayern Muenchen)
Pada 1991, Ottmar Hitzfeld menjadi pelatih Borussia Dortmund. Di tahun, dia membawa tim ke posisi kedua di liga dan mengamankan tempat Piala UEFA 1992/1993.
Musim berikutnya, Dortmund mencapai final kompetisi ini, tapi dikalahkan Juventus. Pada 1995, dia meraih gelar Bundesliga pertamanya bersama Dortmund. Pada 1995/1996, dia berhasil mempertahankan gelar. Pada 1997, Dortmund finish ketiga di liga, tapi mencapai final Liga Champions. Mereka menang 3-1 atas Juventus di final.
Setelah meninggalkan Dortmund, Hitzfeld bekerja untuk Bayern Muenchen. Pada musim 2000/2001, dia memimpin Bayern ke final Liga Champions. Mereka mengalahkan Manchester United dan juara bertahan Real Madrid dalam perjalanannya.
Di final, Bayern melawan Valencia. Kemenangan membuat Hitzfeld menjadi pelatih kedua setelah Ernst Happel yang memenangkan trofi utama Eropa bersama dua tim berbeda.
3. Jupp Heynckes (Real Madrid, Bayern Muenchen)
Sebagai pemain, Josef Heynckes menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai striker untuk Borussia Moenchengladbach di era keemasan 1960-an dan 1970-an. Di sana, dia memenangkan Bundesliga, DFB-Pokal, serta Piala UEFA. Selama periode ini tim bermain di satu-satunya final Liga Champions 1976/1977, kalah dari Liverpool.
Heynckes adalah pencetak gol tertinggi keempat dalam sejarah Bundesliga, dengan 220 gol. Dia adalah anggota tim nasional Jerman Barat yang memenangkan Kejuaraan Eropa dan Piala Dunia pada paruh pertama 1970-an.
Setelah pensiun, Heynckes beralih profesi menjadi pelatih. Dengan pekerjaan barunya, dia memenangkan empat gelar Bundesliga bersama Bayern Muenchen dan dua Liga Champions. Dia juga membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions. Dia jadi pelatih ketiga setelah Happel dan Hitzfeld yang melakukannya.
4. Carlo Ancelotti (Milan, Real Madrid)
Catatan Carlo Ancelotti akan disamai Guardiola jika mampu membawa Man City mengalahkan Chelsea. Ancelotti punya 3 trofi Liga Champions dengan 2 klub berbeda. Dua piala dipersembahkan untuk AC Milan dan satu piala bersama Real Madrid.
Ancelotti juga salah satu dari tujuh orang yang memenangkan Liga Champions sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pemain dia meraih trofi itu bersama Milan pada 1988/1989 dan 1989/1990.
5. Jose Mourinho (FC Porto, Inter Milan)
Setelah karier yang kurang lancar sebagai gelandang, Jose Mourinho pindah ke kepelatihan. Pertama, sebagai penerjemah untuk Sir Bobby Robson di Sporting Lisbon dan FC Porto. Lalu, di Barcelona di bawah Robson dan penggantinya, Louis van Gaal.
Setelah mengesankan dengan tugas singkat di Benfica dan Uniao de Leiria, Mourinho kembali ke Porto sebagai pelatih pada 2002, memenangkan Primeira Liga dua kali, Taça de Portugal, Piala UEFA, dan Liga Champions. Itu gelar Piala Eropa pertama Porto sejak 1987.
Keberhasilan itu membuatnya pindah ke Inggris bersama Chelsea pada 2004. Di sana, dia memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, dan dua Piala Liga dalam tiga musim.
Pada 2008, Mourinho bergabung dengan klub Italia, Inter Milan. Di sana, dia memenangkan Serie A dua kali, termasuk treble Eropa (Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions) pada 2009/2010. Itu menjadi yang pertama untuk klub Italia. Ini membuatnya menjadi salah satu dari lima pelatih yang memenangkan Liga Champions dengan dua klub berbeda.
Sayang usaha Mourinho untuk menjadi pelatih pertama yang meraih Liga Champions bersama tiga atau lebih klub berbeda gagal saat melatih Real Madrid, Chelsea (periode kedua), Manchester United, hingga Tottenham Hotspur. Kini, dia bekerja untuk AS Roma.
Man City bakal menghadapi Chelsea di Estadio do Dragao, Porto, 30 Mei 2021 dini hari WIB. The Citizens bertekad meraih trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
BACA ANALISIS LAINNYA
8 Pekerjaan Rumah Berat Pengganti Zidane, Mayoritas Urusi Pemain Senior
8 Pekerjaan Rumah Berat Pengganti Zidane, Mayoritas Urusi Pemain Senior
Kemenangan atas Thomas Tuchel akan menjadikan Guardiola pelatih keenam yang menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda. Berikut ini 5 pelatih yang sebelumnya mendapatkan Liga Champions dengan 2 tim berbeda:
BACA ANALISIS LAINNYA
Prediksi Starting XI Inti 8 Negara Unggulan di Euro 2020
Prediksi Starting XI Inti 8 Negara Unggulan di Euro 2020
1. Ernst Happel (Feyenoord, Hamburg SV)
Ernst Franz Hermann Happel dianggap sebagai salah satu pelatih terhebat sepanjang masa. Dia memenangkan gelar liga dan piala domestik di Belanda, Belgia, Jerman, hingga Austria. Prestasi terhebatnya adalah menjuarai Liga Champions 1969/1970 dan 1982/1983, serta runner-up Piala Dunia 1978.
Dia adalah pelatih pertama yang memenangkan Liga Champions dengan dua klub berbeda. Dia juga menjadi salah satu dari enam pelatih hebat, bersama dengan José Mourinho, Carlo Ancelotti, Giovanni Trapattoni, Tomislav Ivic, dan Eric Gerets, yang telah memenangkan liga domestik di setidaknya empat negara berbeda.
2. Ottmar Hitzfeld (Borussia Dortmund, Bayern Muenchen)
Pada 1991, Ottmar Hitzfeld menjadi pelatih Borussia Dortmund. Di tahun, dia membawa tim ke posisi kedua di liga dan mengamankan tempat Piala UEFA 1992/1993.
Setelah meninggalkan Dortmund, Hitzfeld bekerja untuk Bayern Muenchen. Pada musim 2000/2001, dia memimpin Bayern ke final Liga Champions. Mereka mengalahkan Manchester United dan juara bertahan Real Madrid dalam perjalanannya.
Di final, Bayern melawan Valencia. Kemenangan membuat Hitzfeld menjadi pelatih kedua setelah Ernst Happel yang memenangkan trofi utama Eropa bersama dua tim berbeda.
3. Jupp Heynckes (Real Madrid, Bayern Muenchen)
Sebagai pemain, Josef Heynckes menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai striker untuk Borussia Moenchengladbach di era keemasan 1960-an dan 1970-an. Di sana, dia memenangkan Bundesliga, DFB-Pokal, serta Piala UEFA. Selama periode ini tim bermain di satu-satunya final Liga Champions 1976/1977, kalah dari Liverpool.
Heynckes adalah pencetak gol tertinggi keempat dalam sejarah Bundesliga, dengan 220 gol. Dia adalah anggota tim nasional Jerman Barat yang memenangkan Kejuaraan Eropa dan Piala Dunia pada paruh pertama 1970-an.
Setelah pensiun, Heynckes beralih profesi menjadi pelatih. Dengan pekerjaan barunya, dia memenangkan empat gelar Bundesliga bersama Bayern Muenchen dan dua Liga Champions. Dia juga membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions. Dia jadi pelatih ketiga setelah Happel dan Hitzfeld yang melakukannya.
4. Carlo Ancelotti (Milan, Real Madrid)
Catatan Carlo Ancelotti akan disamai Guardiola jika mampu membawa Man City mengalahkan Chelsea. Ancelotti punya 3 trofi Liga Champions dengan 2 klub berbeda. Dua piala dipersembahkan untuk AC Milan dan satu piala bersama Real Madrid.
Ancelotti juga salah satu dari tujuh orang yang memenangkan Liga Champions sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pemain dia meraih trofi itu bersama Milan pada 1988/1989 dan 1989/1990.
5. Jose Mourinho (FC Porto, Inter Milan)
Setelah karier yang kurang lancar sebagai gelandang, Jose Mourinho pindah ke kepelatihan. Pertama, sebagai penerjemah untuk Sir Bobby Robson di Sporting Lisbon dan FC Porto. Lalu, di Barcelona di bawah Robson dan penggantinya, Louis van Gaal.
Setelah mengesankan dengan tugas singkat di Benfica dan Uniao de Leiria, Mourinho kembali ke Porto sebagai pelatih pada 2002, memenangkan Primeira Liga dua kali, Taça de Portugal, Piala UEFA, dan Liga Champions. Itu gelar Piala Eropa pertama Porto sejak 1987.
Keberhasilan itu membuatnya pindah ke Inggris bersama Chelsea pada 2004. Di sana, dia memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, dan dua Piala Liga dalam tiga musim.
Pada 2008, Mourinho bergabung dengan klub Italia, Inter Milan. Di sana, dia memenangkan Serie A dua kali, termasuk treble Eropa (Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions) pada 2009/2010. Itu menjadi yang pertama untuk klub Italia. Ini membuatnya menjadi salah satu dari lima pelatih yang memenangkan Liga Champions dengan dua klub berbeda.
Sayang usaha Mourinho untuk menjadi pelatih pertama yang meraih Liga Champions bersama tiga atau lebih klub berbeda gagal saat melatih Real Madrid, Chelsea (periode kedua), Manchester United, hingga Tottenham Hotspur. Kini, dia bekerja untuk AS Roma.