Ada Luka Modric dan Sol Campbell. Lalu Harry Kane juga berupaya meninggalkan Tottenham.
Bencana seringkali datang melanda sebuah klub besar. Entah itu tentang krisis keuangan, krisis profesionalitas dalam bidang manajerial, sampai tentang kehilangan aset besar berupa pemain kunci dalam tim.

Umumnya klub akan melakukan segala cara agar masalah-masalah tersebut tidak terjadi dengan selalu memberi fasilitas penuh terhadap segala sesuatu yang menjadi kebutuhan tim.

Namun, masalah tersebut kemudian menjadi sangat unik ketika melanda klub raksasa asal Inggris yang populer dengan jukukan Spurs. Alih-alih menjaga asetnya dengan baik, Tottenham Hotspur justru diberitakan bakal kehilangan pemain terhebat mereka, Harry Kane. Mengapa pemain berusia 27 tahun itu ingin pergi? Apa jangan-jangan dia tertekan bersama Spurs? Berikut ulasannya.

Kane belum menyerahkan permintaan transfer tertulis, tetapi perwakilannya dilaporkan telah menyatakan bahwa dia ingin keluar. Striker andalan The Three Lions itu percaya big boss Spurs, Daniel Levy, akan membiarkan dia pergi dengan harga yang tepat.

Fakta itu memicu aksi tarik-menarik antara Manchester United, Manchester City, dan Chelsea. Mereka saling berebut mendapatkan pemain timnas Inggris itu dengan tawaran sebesar 120 juta pounds atau senilai dengan Rp 2,4 triliun. Nilai tersebut dikatakan cukup untuk menggoda Levy dalam rangka mendapatkan seorang Kane.

Namun hebatnya, Kane bukanlah bintang Spurs pertama yang mencoba dan memaksa pindah dari raksasa London Utara tersebut. Masih terdapat beberapa nama yang justru berontak dan memaksa untuk dapat hengkang dari Spurs.

Berikut adalah daftar nama pemain Spurs yang justru bersikeras untuk dapat hengkang dari Spurs dan meninggalkan Liga Premier.

1. Cristian Eriksen



Pada 2019, playmaker Denmark itu memberikan wawancara eksklusif kepada media Denmark, Extra Bladet. Dalam proses wawancara, Eriksen membuat pernyataan mengejutkan bahwa dirinya siap meninggalkan Spurs dengan menyisakan satu tahun tersisa di kontraknya.

"Saya merasa saya berada pada tahap karier saya, di mana saya ingin mencoba sesuatu yang baru," katanya. "Saya sangat menghormati semua yang terjadi di Tottenham dan tidak akan menjadi sesuatu yang negatif untuk bertahan. Tapi, saya juga mengatakan saya ingin mencoba sesuatu yang baru."

Eriksen menolak untuk menandatangani kontrak baru, dan akhirnya pada jendela transfer Januari pada 2020, dia pindah ke tim raksasa Serie A, Inter Milan, setelah Spurs menerima 20 juta pounds untuk pemain sekelas Eriksen. Inter jelas diuntungkan karena Eriksen memiliki nilai dua kali lipat di pasaran.

2. Dimitar Berbatov

Mirip dengan Kane, Dimitar Berbatov adalah andalan Spurs dalam upaya mencetak gol. Pemain asal Bulgaria itu selalu berperan atas kemenangan yang dicapai The Lilywhites.

Namun, impian Berbatov meninggalkan London Utara terwujud setelah Sir Alex Ferguson selaku pelatih Manchester United saat itu menjadikan Berbatov sebagai pilihan utama di bursa transfer. Itu menjadi penyebab Berbatov meninggalkan Spurs.

Manajemen Spurs kemudian melaporkan Setan Merah ke otoritas Liga Premier. Mereka menuding MU telah melanggar aturan dengan dalih merebut Berbatov dengan cara tidak terpuji.

Pelaporan ini sempat membuat Berbatov tertahan, walau dirinya melakukan aksi mogok alias menolak bermain saat Spurs menghadapi Sunderland dan Chelsea. Hingga akhirnya Berbatov rela dilepas dengan biaya transfer ke MU senilai 30 juta pounds (Rp 609 miliar).

3. Luka Modric

Salah satu pemain terbaik Tottenham di era modern adalah Luca Modric. Pemain berpaspor Kroasia tersebut selalu melihat Spurs sebagai batu loncatan untuk dapat mencapai sesuatu yang lebih baik.

Pada 2011, gelandang lincah itu mengadakan pembicaraan dengan Roman Abramovich di kapal pesiarnya untuk pindah ke Chelsea yang sensasional dan berkeinginan untuk segera pergi dari Spurs.

"Saya ingin pergi ke Chelsea. Itu adalah salah satu klub terbaik di dunia, dan saya ingin bermain di sana," ungkap Modric saat itu.

Namun, Modric mengungkapkan Levy berdiri teguh dengan menolak tiga tawaran dari rival London mereka tersebut. Kebijakan itu memaksa Modric tinggal satu musim lagi bersama Spurs.

Satu tahun kemudian, Modric pergi ke Madrid seharga 30 juta pounds (Rp 609 miliar).

4. Michael Carrick

Pada 2006, karier Carrick di White Hart Lane telah berakhir. Dia kemudian dipindahkan ke Manchester United dengan bayaran transfer sebesar 20 juta pounds. Hal tersebut diselesaikan setelah Carrick menolak kontrak baru dengan sisa dua tahun pada kesepakatannya.

"Ini adalah langkah yang ingin dilakukan Michael," kata mantan bos Spurs, Martin Jol, kepada situs resmi klub. "Kami telah memberinya setiap alasan untuk tinggal, tetapi dia telah meminta untuk diizinkan pergi."

Dalam hal kesuksesan, itu adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan Carrick. Dia memenangkan lima gelar Liga Inggris bersama Setan Merah, serta Liga Champions.

5. Sol Campbell

Kepindahan Campbell menjadi transfer paling terkenal di Liga Premier. Pada 2001, mantan bek Inggris itu menggunakan bentuk baru kekuatan pemain untuk mengatur kepindahan ke rival sengitnya, Arsenal.

Setelah kecewa dengan kehidupannya di Tottenham, dia menolak untuk menandatangani kontrak dengan klub yang dibelanya sejak kecil tersebut. Yang menjadi fenomena di sini adalah keputusan Campbell menandatangani kesepakatan dengan Arsenal. Fans Spurs makin benci dengan Campbell setelah dirinya menginginkan banyak hal dengan meninggalkan Spurs.

Campbell membuktikan ucapannya dengan meraih kesuksesan cukup besar bersama Arsenal. Salah satunya kesuksesan setelah memperoleh gelar ganda di musim pertamanya.

6. Danny Rose



Rose merupakan pemain paling mendapat sorotan, terutama dari dokumenter Amazon All or Nothing.

Mantan bek sayap Leeds United itu seringkali dijumpai bersama Jose Mourinho terlibat pertengkaran sengit, dan mata publik pun melihatnya setelah terekam kamera.

Mantan pemain internasional Inggris itu sangat marah karena dia dibekukan oleh pelatih Portugal dan diminta untuk pergi. Setahun sebelumnya, Rose mengatakan tidak berniat menandatangani kontrak baru dengan klub. Dia ingin pergi dengan status bebas transfer.

Dia kemudian pindah ke Newcastle United dengan status pinjaman setelah kepindahan permanen gagal terwujud. Impian Rose sebagai pemain bebas transfer kini terwujud. Itu tercipta setelah manajemen Spurs melepasnya pada 27 Mei 2021.