Kok nama Cristiano Ronaldo tidak masuk hitungan.
Final Liga Champions musim ini hanya menyertakan dua klub dari satu kompetisi yang sama, Liga Premier. Sedangkan Serie A, Bundesliga, La Liga, Ligue 1 yang masuk kategori lima liga top Eropa telah tersisih. Partai puncak kemudian menjadi milik Chelsea.

Bagaimanapun, sudut pandang kompetisi musim ini menjadi salah satu musim paling aneh dalam sejarah permainan sepakbola. Kompetisi klub terbesar di benua Eropa itu tidak mengalami kekurangan kejutan, pergolakan, dan momen dramatis dari setiap proses perjalanannya.

Ada juara baru di Prancis dan Italia saat Lille dan Inter Milan membawa kesegaran yang sangat dibutuhkan di kompetisi Ligue 1 dan Serie A. Mereka mengakhiri sang dominator, Paris Saint-Germain dan Juventus.

Era Baru 2020/2021 di Eropa

Atletico Madrid mendapatkan posisi nyamannya di La Liga setelah menelikung Real Madrid dan Barcelona. Capaian itu membuat mereka berhasil memenangkan gelar kedua dalam sepuluh tahun di bawah asuhan Diego Simeone.

Manchester City kembali ke puncak Liga Premier dengan gelar ketiga mereka dalam empat tahun. Sedangkan Bayern Muenchen berdiri kokoh sebagai satu-satunya klub yang mempertahankan gelar mereka dengan kemenangan sembilan kali berturut-turut.

Ini adalah perjalanan rollercoaster, tidak ada yang lebih menarik untuk diperbincangkan kecuali tentang hal tersebut sekarang. Tetapi, sebelum kita mengalihkan perhatian kita ke Piala Eropa 2020 dan Copa America sepenuhnya, sangat menarik untuk melihat kembali semua kegilaan yang pernah terjadi di kompetisi Eropa selama berlangsungnya musim 2020/2021.

Pemain kelas dunia dalam performa terbaiknya

Salah satu debat terbesar yang akan dibicarakan penggemar sepakbola minggu ini adalah para pemain yang telah berdiri dengan segenap prestasi briliannya di Eropa musim ini.

Dengan semua pemain mulai dari Kevin de Bruyne hingga Robert Lewandowski, Lionel Messi hingga Kylian Mbappe, yang bersinar di benua ini dengan performanya yang memukau. Tak ada satupun pemain yang luput dari kecemerlangan performa mereka musim ini.

Tapi, bagaimana mungkin kita bisa menganggap sama antara mereka yang berkinerja baik dan buruk satu sama lain? Nah, di situlah ahli data di WhoScored.com membeberkan fakta terkini untuk menyebut siapa pantas menjadi yang terbaik.

Starting XI terbaik di Eropa musim ini

Menggunakan berbagai metrik untuk setiap pemain di lima liga teratas Eropa, data telah terkumpul hingga berhasil menetapkan peringkat pertandingan keseluruhan untuk menentukan siapa pemain terbaik sebenarnya ketika mereka dirata-ratakan sepanjang tahun.

Sekarang berbagai laga pertandingan di liga telah berakhir, WhoScored dapat mengungkapkan starting XI 2020/2021 terbaik mereka di Ligue 1, Serie A, La Liga, Liga Premier, dan Bundesliga.

Jadi, tanpa basa-basi lagi, pastikan menyimak semua hal yang menarik dari data statistik tentang tim terbaik musim ini di liga sepakbola papan atas benua Eropa di bawah ini:



Tidak ada tempat untuk Cristiano Ronaldo

Ada apa dengan RB Leipzig dan kualitas bek tengah mereka?

Anda harus memberikan penghargaan tertinggi kepada Willi Orban karena telah memberikan kejutan, meski Dayot Upamecano telah menandatangani kontrak dengan Bayern. Sedangkan Ibrahima Konate mungkin akan segera bergabung bersama Liverpool.

Maksudnya adalah Orban sukses memberi kejutan dengan menjadi tembok pertahanan yang sangat kokoh, bahkan sanggup menghancurkan striker kelas elite dari sederet klub raksasa benua Eropa bak merpati yang diusir oleh seekor kucing.

Orban menemukan dirinya di antara nama besar dalam jajaran trio superstar seperti Messi, Mbappe, dan Lewandowski. Orban sukses menempatkan posisinya menjadi yang terbaik setelah sukses menjegal sederet daftar pencetak gol terbaik di Spanyol, Prancis, dan Jerman.

Berbeda halnya dengan Italia. Sedikit mengejutkan melihat Cristiano Ronaldo absen, meski memenangkan Sepatu Emas di Serie A. Padahal, CR7 mencetak 29 gol. Persaingan di lini depan sepertinya terlalu ketat hingga membuatnya sulit mengejar ketertinggalan.

Ini tentang starting XI, di mana Messi secara mengejutkan jauh di depan para pesaingnya. Peraih Sepatu Emas Eropa, Lewandowski, juga sulit ditandingi rivalnya setelah memiliki peringkat 8,5.

Haruskah orang-orang seperti Thomas Muller, Bruno Fernandes, dan Bruno Dias dimasukkan? Ya, jangan takut, karena statistik hanya statistik dan Anda pasti akan terpesona ketika mengetahui fakta sebenarnya.

Sangat jelas bahwa sepakbola Eropa dikemas dengan kualitas yang luar biasa. Begitu banyak momen bersejarah terjadi di dalamnya. Klub raksasa dunia sepakbola berdiri di sana dengan segudang tim kelas elite.

Kompetisi di antara para pemainnya sangat kompetitif, terutama serial episode dramatis perburuan gelar individu di antara mereka yang begitu menarik untuk disimak.

Dominasi demi dominasi prestasi pemain senior mulai runtuh karena lahirnya talenta muda yang mulai mengincar posisi teratas. Kompetisi semakin memanas dengan statistik pencapaian setiap pemain yang terus berubah dan saling menyalip memperebutkan gelar siapa yang terbaik sepanjang musimnya.