Peringkat 12 adalah Luka Jovic sementara peringkat 11 adalah Eden Hazard. Kebanyakan gagal.
Zinedine Zidane mengumumkan hengkang dari Real Madrid seusai gagal merebut satupun trofi sepanjang musim 2020/2021. Sebagai pelatih, Zizou adalah sosok jenius. Tapi, sebagai manajer, kemampuan pria asal Prancis itu memilih pemain di transfer window buruk.

Dalam meracik strategi untuk menghasilkan kemenangan di pertandingan-pertandingan krusial, Zidane adalah masternya. Dia membuktikan sentuhan magisnya ketika membawa Los Blancos menjuarai Liga Champions berturut-turut.

Dia juga membawa Madrid bersaing dengan sangat jenius melawan Barcelona demi gelar-gelar domestik seperti La Liga, Copa del Rey, atau Supercopa de Espana. Di masa kepemimpinan Zidane, para pelatih Barcelona tidak pernah bisa tidur nyenyak saat El Clasico akan digelar.

Namun, sebagai pelatih yang juga memiliki tugas belanja pemain, Zidane masuk kategori buruk. Sebagian besar pemain yang membantunya sukses berasal dari belanja pelatih-pelatih sebelumnya. Sebut saja Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Sergio Ramos, Luka Modric, Toni Kroos, hingga Gareth Bale.

Sebaliknya, sejumlah pemain yang langsung didatangkan atas rekomendasi Zidane ternyata tidak banyak menghasilkan catatan membanggakan. Beberapa bahkan hanya bermain sebentar sebelum pergi ke klub lain dan bermain bagus di sana.

Berikut ini peringkat 12 pemain Real Madrid yang didatangkan langsung Zinedine Zidane:

12. Luka Jovic



Bernilai 60 juta euro, dengan 32 penampilan, dua gol, dan pindah sementara kembali ke Eintracht Frankfurt adalah kesimpulan keberadaan Luka Jovic di Madrid. Bakat yang ditunjukkan di klub lama ternyata tidak sesuai saat datang ke Spanyol. Bahkan, Jovic bisa dibilang sebagai pembelian gagal Zidane.

11. Eden Hazard



Eden Hazard adalah salah satu pemain terbaik dunia ketika bergabung dari Chelsea pada 2019. Dengan harga 100 juta euro, Hazard hanya tampil dalam 43 penampilan dan mengemas lima gol. Sebagai pemain yang sukses di Inggris, catatan itu tentu saja tidak membanggakan.

Tapi, masih ada harapan bahwa pemain nasional Belgia tersebut dapat menunjukkan bakatnya yang luar biasa di bawah pelatih baru musim depan.

10. Alberto Soro

Alberto Soro didatangkan dengan kontrak empat tahun pada 2019 oleh Zidane. Dianggap sebagai Raul Gonzalez baru, dia langsung dipinjamkan kembali ke Real Zaragoza sebelum bergabung dengan Granada secara permanen pada musim panas lalu.

9. Reinier

Reinier kesulitan selama beberapa menit dengan status pinjaman di Borussia Dortmund musim ini. Tanpa perlu menjelaskan lebih banyak, itu membuktikan kualitas pemain incaran Zidane selalu buruk. Tapi, Reinier masih muda sehingga suporter Madrid dapat melihat penampilannya di masa depan.

8. Alphonse Areola



Pindah ke Spanyol sebagai bagian dari kesepakatan yang membawa Keylor Navas ke Paris Saint-Germain, Alphonse Areola tidak akan pernah memenuhi standar pendahulunya. Sebagian besar digunakan sebagai cadangan untuk Thibaut Courtois.

Penjaga gawang keturunan Filipina tersebut hanya tampil sembilan kali sebelum bermain di Fulham pada musim berikutnya. Di Fulham, Areola menemukan kembali jam terbang reguler yang dibutuhkan. Tapi, itu tetap saja tidak membuatnya terpilih membela Prancis di Euro 2020.

7. Takefusa Kubo

Takefusa Kubo adalah Lionel Messi dari Jepang. Dididik La Masia, Kubo dikontrak Madrid atas permintaan Zidane. Tapi, setelah menjalani latihan yang kurang mengesankan, Kubo segera dipinjamkan ke Real Mallorca, Villarreal, dan Getafe. Tidak tahu pasti apakah dia akan kembali ke Madrid musim depan atau justru dibiarkan pergi.

6. Theo Hernandez

Theo Hernandez adalah pemain lain yang dibeli pada 2017 dan memenangkan Liga Champions pada musim debutnya di Madrid. Bek sayap asal Prancis itu adalah pemain yang sedikit berperan selama satu musim sebelum dikirim dengan status pinjaman ke Real Sociedad untuk musim 2018/2019.

Madrid mungkin tidak menyukai Hernandez. Tapi, Paolo Maldini dengan jelas berpikir sebaliknya. Bek legendaris tersebut membujuknya untuk bergabung dengan AC Milan selama pertemuan informal di Ibiza dan Hernandez telah menjadi bagian dari kebangkitan sementara Milan sejak saat itu.

5. Dani Ceballos



Dani Ceballos mungkin saja kurang beruntung di Arsenal. Tapi, ada alasan mengapa penggemar mereka sangat bersemangat dengan kedatangannya dua tahun lalu. Ceballos memenangkan Liga Champions di tahun pertamanya bersama Madrid, meski hanya membuat 22 penampilan selama musim 2017/2018.

Sang gelandang membuktikan dirinya sebagai anggota skuad yang berguna di Estadio Santiago Bernabeu dan hanya persaingan ketat yang mencegahnya untuk bermain lebih sering. Madrid dilaporkan terbuka bagi tawaran untuk Ceballos setelah masa pinjamannya di Inggris selesai.

4. Rodrygo Goes

Rodrygo Goes telah membuat lebih banyak pengaruh daripada pemain muda lainnya yang telah didatangkan Zidane. Setelah membangun reputasinya di Santos, Madrid mengontrak pemain muda Brasil itu seharga 45 juta euro pada 2018 dan menorehkan namanya setelah pindah ke klub setahun kemudian.

Tujuh gol di musim debut adalah bukti potensinya. Tapi, Rodrygo telah menemukan hal-hal yang lebih sulit sepanjang 2020/2021 karena hanya mencetak dua gol, meski membuat lebih banyak penampilan.

3. Alvaro Morata

Waktu Alvaro Morata di Madrid aneh dan diremehkan. Setelah tampil mengesankan di Juventus, Zidane menerapkan klausul pembelian kembali di musim panas 2016 dan Morata membuktikan dirinya lebih dari sekadar cadangan yang berguna untuk Karim Benzema.

Pemain nasional Spanyol itu mencetak 20 gol di semua kompetisi pada 2016/2017 saat Madrid memenangkan La Liga dan mempertahankan Liga Champions. Tapi, mereka justru menggandakan uang mereka dengan menjualnya ke Chelsea seharga 60 juta euro.

Dari Chelsea, Morata membela Atletico Madrid sebelum kembali ke Juventus. Penampilannya yang konsisten telah membuat Morata mendapatkan panggilan membela Spanyol di Euro 2020.

2. Eder Militao



Untuk semua klise tentang sepak bola samba dan Jogo Bonito, Brasil telah menghasilkan bek tengah yang sangat bagus selama tiga dekade terakhir. Eder Militao adalah contoh terbaru.

Ketenangan dan disiplinnya memenangkan banyak pengagum di FC Porto dan tidak mengherankan ketika Madrid mendapatkan tanda tangannya pada 2019 seharga 50 juta euro.

Dia belum sepenuhnya menggeser Ramos dan Raphael Varane sebagai duet bek tengah utama Madrid. Tapi, di usianya yang baru 23 tahun, Militao selalu berpeluang menjadi bek pilihan utama klub selama beberapa tahun mendatang. Bahkan, setelah era Zidane berakhir.

1. Ferland Mendy

Sebagai satu-satunya pemain dalam daftar ini yang memantapkan diri di tim utama, Ferland Mendy adalah  pilihan realistis untuk menduduki puncak daftar ini. Sepupu kiper Chelsea, Edouard Mendy, itu meninggalkan Lyon untuk bergabung dengan Madrid pada musim panas 2019 dan telah merebut posisi Marcelo sebagai bek kiri.

Dia bahkan mencetak gol krusial yang aneh, seperti upaya melawan Atalanta di Liga Champions musim ini. Sayangnya cedera mencegah Mendy untuk membela Prancis di Euro 2020.