Mereka tampil bagus, tapi tidak dianggap sebagai pemain penting karena tertutupi nama populer rekannya.
Pemain-pemain seperti Kylian Mbappe, Erling Haaland, Lionel Messi, atau Cristiano Ronaldo akan mendapatkan sorotan ketika kemenangan dihasilkan. Entah karena assist atau gol, pemain-pemain tersebut dinilai sebagai penentu. Padahal, ada pemain lain yang perannya tak kalah penting.
Ayah Aguero Tuding Guardiola Teteskan Air Mata Palsu
5. Georginio Wijnaldum (Liverpool)
Maestro lini tengah Liverpool, Georginio Wijnaldum adalah kehadiran yang tak tergantikan di hati rekan-rekannya. The Reds telah memenangkan Liga Premier dan Liga Champions sejak dia tiba di Merseyside.
Pemain asal Belanda ini juga tampil kuat di udara, dengan memenangkan 48 duel dan 68 tekel sepanjang Liga Premier 2020/2021. Mantan pemain Newcastle United tersebut juga memiliki tingkat kesuksesan 94% dalam perebutan bola di area tengah.
Berkelas! Momen Joe Hart Menceploskan Bola ke Gawang Swedia Lewat Penalti
4. Angel di Maria (Paris Saint-Germain)
Angel di Maria telah menjadi salah satu nama penting di Paris Saint-Germain sejak pindah dari Manchester United. Pemain Argentina itu bertindak sebagai sumber energi yang memungkinkan Neymar dan Mbappe berkembang. Di Maria dikenal sangat kreatif dengan bola di kakinya.
Beroperasi sebagai pemain sayap, Di Maria menambah lebar dan kehadirannya berbahaya di sisi lapangan. Pergerakannya memungkinkan Neymar dan Mbappe untuk beroperasi lebih ke tengah.
Tapi, ketika duo superstar tersebut menerima semua pujian dari para penggemar, media, dan pakar, Di Maria sering kali luput dari perhatian. Sangat jarang orang menyebut Di Maria sebagai pahlawan. Dia baru disebut ketika Neymar atau Mbappe benar-benar absen.
3. Sergio Busquets (Barcelona)
Gelandang Spanyol itu adalah salah satu sosok paling diremehkan di era ini. Sergio Busquets telah menjadi sosok yang selalu hadir di skuad Barcelona yang bertabur bintang. Sama seperti Wijnaldum di Liverpool, Busquets adalah mesin di jantung setiap langkah defensif dan ofensif yang dibuat tim.
Pemain berusia 32 tahun ini adalah salah satu pembaca game terbaik. Dia juga memiliki ketelitian yang sangat tajam saat mengoper. Itu memberinya kemampuan untuk menemukan rekan satu tim di posisi berbahaya. Ditambah dengan posisinya yang luar biasa, pemain lawan merasa sangat sulit untuk melewatinya di lini tengah.
Busquets telah mendefinisikan kembali peran gelandang bertahan dalam sepakbola modern. Dia juga memainkan peran penting dengan pemain generasi tua seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Pemenang tiga kali Liga Champions itu adalah salah satu dari sedikit pemain sepakbola yang mampu mendikte kecepatan dan tempo pertandingan.
Kemampuannya menjadikannya gelandang bertahan yang sempurna untuk tim mana pun yang ingin memainkan permainan berbasis penguasaan bola. Jadi, idealnya, Busquets mendapatkan pujian atas apa yang dikerjakannya.
2. Thomas Mueller (Bayern Muenchen)
Mantan pemenang Piala Dunia itu menjadi salah satu pemain terbaik Bayern Muenchen musim 2020/2021, dengan 14 gol dan 21 assist dari 43 penampilan. Tapi, kehebatan Thomas Mueller sering dibayangi oleh orang-orang seperti Robert Lewandowski ketika muncul di media.
Padahal, selama bertahun-tahun, Mueller telah mendapatkan namanya sebagai penyerang yang andal dan konsisten, dengan teknik yang solid serta pemahaman yang tajam tentang permainan sepakbola.
Pemain Jerman ini bukanlah penyerang yang out-and-out, melainkan tetap menjadi unsur penting dalam setiap gerakan menyerang yang dilakukan timnya. Mueller, seperti halnya Mesut Oezil pada masa jayanya di Arsenal, luar biasa dengan apa yang disebut sebagai "pra-assist".
Sayang, pemain berusia 31 tahun itu tidak mendapatkan perhatian yang layak dari orang-orang yang biasa menulis sepakbola di media-media Jerman. Bahkan, jika Jerman juara Euro 2020, Mueller pasti akan tenggelam oleh pemain lain yang lebih ramah kepada media.
1. Karim Benzema (Real Madrid)
Karim Benzema telah menjadi salah satu penyerang paling mematikan selama satu dekade terakhir. Tapi, para pendukung Real Madrid baru menyadari nilainya yang luar biasa setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.
? Grandeza ✖️ @Benzema
— Real Madrid C.F. (@realmadrid) June 2, 2021
? https://t.co/eg57zjoCC6#ThisIsGrandeza | @adidasfootball pic.twitter.com/g6VQzb838j
Meski Eden Hazard didatangkan dari Chelsea untuk menggantikan Ronaldo, pengaruhnya kurang terlihat. Dengan Los Blancos yang sangat membutuhkan sosok pemimpin dalam serangan, Benzema menjadi sosok yang menentukan arah kemenangan Madrid.
Pengaruh pemain Prancis itu di Madrid musim 2020/2021 tidak bisa dilebih-lebihkan. Benzema telah terlibat dalam 50% gol Madrid di La Liga, dengan 34 keterlibatan gol (27 gol dan 7 assist) dari 39 penampilan. Pemain berusia 33 tahun itu luar biasa dalam permainan bertahan dan penyelesaian. Itu memungkinkannya untuk menciptakan peluang bagi orang lain sambil mengubah dirinya sendiri.
Benzema sebenarnya sama pentingnya dengan Ronaldo untuk kemuliaan Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir. Dia mencetak banyak gol penting sehingga memaksa Didier Deschamps memanggilnya untuk Euro 2020.