Itu hanya laga uji coba. Tapi, Argentina versus Brasil sama seperti Barcelona kontra Real Madrid. Klasik!
Di masa keemasan, sepak terjang Ricardo Izecson dos Santos Leite alias Kaka di lapangan tidak ada yang bisa menghentikan. Bahkan, oleh Lionel Messi muda. Buktinya ada di Emirates Stadium, London, 3 September 2006, saat Brasil beruji coba dengan Argentina.

Itu adalah pertandingan agenda FIFA perdana setelah Piala Dunia 2006. Laga bertajuk Superclasico de las Amaricas sengaja digelar di kandang Arsenal karena mayoritas pemain Argentina dan Brasil ada di Eropa. 



Saat itu, Baik Messi maupun Argentina, sama-sama dipermalukan karena Brasil unggul 3-0. Elano Blumer mencetak 2 gol dan Kaka 1 gol. Gol Kaka dikenang suporter Brasil hingga hari ini. Bukan hanya karena menamatkan perlawanan Argentina, melainkan juga tercipta lewat proses indah.

Gol itu dicetak di penghujung pertandingan, lewat momen serangan balik cepat dari lebih dari setengah lapangan. Kaka berlari membawa bola menuju ke gawang setelah melewati Messi. 

Bola dicuri Kaka, Messi tidak menyerah. La Pulga mengejar Kaka dari tengah lapangan hingga ke pertahanan Argentina. Tapi, start Kaka jauh lebih baik. Dia lebih cepat dan sedang berada dalam performa karier terbaik. Itu beda dengan Messi, yang sedang merintis kariernya. 

Kaka terus melaju dan dengan ketenangan yang dimiliki. Sempat mengecoh barisan belakang Argentina, Kaka memberikan sentuhan akhir yang memikat untuk menjebol jala La Albiceleste.



Tapi, jangan coba-coba bandingkan Kaka dengan Messi sekarang. Jelas jauh sekali perbedaannya. Pemenang Ballon d'Or 2007 itu kini sudah pensiun. Kaka mengalami penurunan karier setelah meninggalkan AC Milan untuk membela Real Madrid. Dia pergi ke Amerika Serikat untuk membela Orlando City. Sempat pula bermain untuk Sao Paulo. 

Meski sudah pensiun, Kaka tetap menyempatkan diri bermain sepakbola untuk kepentingan hiburan. Contohnya saat bermain sepakbola 7 vs 7 di Inggris bersama Reach Out FC dari London Timur pada Februari 2020.

Uniknya, saat melawan Hackney Wick FC, Kaka menjadi korban atraksi pemain lain. Seperti halnya ketika dulu mempermalukan Messi, seorang pemain amatir bernama Jamil Farid berhasil mengolongi Kaka. Kaka tampak tak percaya, tapi segera memeluk Farid.

"Itu perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Jika anda melakukannya, anda akan tahu. Di samping semua lelucon, sungguh luar biasa mendapatkan kesempatan untuk berbagi panggung dengannya. Kami hanya berbagi seperti momen di mana kami seperti berpelukan sehingga tidak ada perasaan sulit," ujar Farid , dilansir Sportbible.

"Itu belum saya lupakan sama sekali. Ketika saya melihatnya berjalan masuk, saya benar-benar berpikir, 'Apa yang Kaka lakukan di London Timur?' Dia salah satu idola saya. Jadi, merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk berbagi lapangan dengan seorang legenda," tambah Farid.