Vietnam dengan bangga mengklaim dominasi atas Indonesia.
Perasaan jengkel sempat muncul ketika media Vietnam mengulas permainan timnas Indonesia. Mereka menuding Nadeo Argawinata dkk lebih cocok sebagai atlet pencak silat ketimbang pesepak bola profesional.
Media Vietnam memang menulis dalam artikel mereka tentang permainan skuad Garuda. “Alih-alih menawarkan permainan bola yang bagus dan indah, Indonesia menggunakan sepak bola jelek ketika bermain seperti seniman bela diri. Mereka terus-menerus menembakkan tendangan mematikan ke pemain Vietnam,” tulis Newsbeezer.com.
Contohnya ketika pemain Indonesia, Irianto, menerjang pemain Vietnam menggunakan kedua kakinya. Pelanggaran itu membuat Tien Linh tampak seperti dilempar ke udara. Sayang, mereka menyesali keputusan wasit hanya memberikan kartu kuning.
BACA FEATURE LAINNYA
Memalukan! Momen Tottenham Dikalahkan Klub Afrika Selatan di Tur Pramusim
Memalukan! Momen Tottenham Dikalahkan Klub Afrika Selatan di Tur Pramusim
Kembali ke pengembangan profesional di lapangan. Meski lawan berprofesi sebagai atlet pencak silat yang berasal dari Indonesia, Vietnam tetap mendominasi permainan.
Pasukan Shin Tae-yong sering kali harus menarik hampir semua pemain untuk menangkis serangan tim berjuluk Golden Star Warriors. Statistik penguasaan bola untuk babak pertama menunjukkan tim asuhan Park Hang-seo menguasai 72% jalannya pertandingan.
Peluang yang diciptakan Vietnam di depan gawang lawan sebanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk menahan bola. Memang, tahap penyelesaian akhir pasukan Hang-seo kurang berbahaya.
Fakta itu membuat mereka kerap gagal mengalahkan kiper andalan Indonesia, Nadeo, di babak pertama. Vietnam lebih sering melontarkan tembakan jarak jauh, seperti yang dilakukan Tien Linh dan Anh Tuan walau belum mampu menghapus kebuntuan tim tuan rumah.
BACA FEATURE LAINNYA
Bagaimana Peringkatnya? 15 Pemain dengan Rasio Kontribusi Gol Timnas Terbaik
Bagaimana Peringkatnya? 15 Pemain dengan Rasio Kontribusi Gol Timnas Terbaik
Hujan gol yang deras
Namun, kejadian bertolak belakang terjadi di babak kedua. Penyesuaian jeda antara kedua babak serta pergantian personel di lapangan oleh Cong Phuong dianggap mampu mengikis pertahanan Indonesia. Perubahan strategi memberi ruang bagi rekan satu timnya untuk menjadi efektif.
Pada menit ke-51, sepakan Tien Linh membentur Satria hingga menimbulkan rebound. Bola pantulan itu ternyata dapat dimaksimalkan Binh Duong untuk membobol gawang Nadeo.
Gol tersebut seolah melegakan psikologi pemain Vietnam. Setelah itu, Golden Star Warriors bermain sangat elegan, melakukan koordinasi yang baik, mengacaukan pertahanan Indonesia, hingga paling penting adalah kemenangan yang berani.
Setelah umpan dari rekan satu timnya di menit ke-62, Quang Hai tiba-tiba melepaskan tembakan dari jarak 25 meter untuk menenggelamkan bola ke sudut dalam gawang. Gol itu menggandakan keunggulan bagi Vietnam.
Keunggulan Vietnam datang lima menit kemudian. Setelah sepak pojok dari Xuan Truong, Tien Linh bangkit untuk menendang bola hingga memantul dari kaki Cong Phuong. Tendangan itu akhirnya berbalik untuk masuk ke gawang Indonesia hingga memperlebar jarak menjadi tiga gol untuk tim Vietnam.
Melihat keseruannya, pasukan Hang-seo tidak mau berhenti sampai di situ. Buktinya, Van Thanh melakukan aksi yang sangat bagus di menit ke-75. Dia mencetak gol keempat sekaligus memastikan kemenangan 4-0 yang brilian.
Ini merupakan kemenangan terbesar guru dan murid Hang-seo dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022. Artinya, tim Vietnam terus memimpin Grup G dengan keunggulan dua poin lebih banyak atas Uni Emirate Arab.
Selain itu, mereka juga melewati Malaysia dan Thailand di posisi selanjutnya dengan keunggulan lima poin atas kedua negara Asia Tenggara tersebut. Lalu, bagaimana dengan timnas Indonesia? Nadeo dkk masih terbenam di dasar klasemen dengan koleksi satu poin.