Benar-benar kocak. Bintang-bintang Liga Premier jadi bulan-bulan teknik para pemain medioker Afrika. Cek videonya.
Sebelum terhenti akibat pandemi Covid-19, klub-klub Liga Premier memiliki tradisi tur pramusim ke Eropa, Amerika, Asia, Australia, hingga Afrika. Menggelar pertandingan eksebisi demi kepentingan bisnis, tidak selamanya mereka menang mudah. Ada juga yang kalah memalukan. Contohnya, Tottenham Hotspur.

Pada 2003, Spurs menjalani pertandingan di Afrika Selatan melawan jagoan lokal, Orlando Pirates. Terlepas dari apakah itu pertandingan persahabatan atau ajang resmi, seharusnya reputasi Tottenham akan membuat kemenangan mudah dihasilkan.



Itu adalah tim yang dilatih Glenn Hoddle dan diperkuat beberapa pemain bagus. Sebut saja Helder Postiga, Stephen Carr, Jamie Redknapp, Gustavo Poyet, Simon Davies, hingga Anthony Gardner. Ada pula Robbie Keane, Darren Anderton, dan Bobby Zamora di bench. 

Diprediksi menang, Tottenham justru loyo. Mereka menyerah 1-2. Pirates benar-benar tampil serius sejak menit awal. Mereka membombardir gawang Tottenham. Sejumlah kesalahan dilakukan yang salah satunya berujung gol kemenangan Pirates lewat titik penalti.

Selain hasil pertandingan, hal lain yang membuat Tottenham layak malu adalah cara pemain-pemain Pirates mengulur waktu setelah unggul 2-1. Tuan rumah memutuskan bersenang-senang dengan mengoda para pemain Spurs menggunakan teknik sepakbola yang memunculkan gelak tawa.



Para pemain seperti Sailor Tshabalala, Steve Lekoelea, atau Thabo Mngomeni mempermalukan para pemain Tottenham dan membuat mereka berlarian mencoba untuk mendapatkan bola kembali. Mereka mengecoh pemain-pemain Tottenham dengan gerakan-gerakan menari ala Afrika. 

Bahkan komentator terdengar berkata: "Steve, apa yang kamu lakukan?" Tapi, nama-nama besar Tottenham tidak bisa mendekati para pemain Pirates dan mereka terlihat sangat lelah mengejar bola yang dioper ke sana-sini.