Angelos Charisteas menjadi penghancur mimpi Portugal.
Euro 2004 merupakan turnamen yang fantastis dan partai puncak dari turnamen besar itu tentu saja sangat penting. Euro 2004 adalah momen dimana Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo sedang mekar-mekarnya sebagai pemain muda dengan gairah luar biasa.
Euro 2004 juga menjadi momen bagi Republik Ceko dan Belanda yang memainkan salah satu pertandingan penyisihan grup terbesar dalam sejarah.
Di antara semua ketegangan dan kejutan itu, Euro 2004 adalah tahun dan momen di mana Yunani secara tak terduga memenangkan turnamen tersebut. Kemenangan Yunani atas Portugal menjadi salah satu prestasi sepakbola terbaik dalam sejarah.
Momen Unik Final Euro 2004
Di final Euro 2004, Yunani yang dilatih oleh Otto Rehhagel mengalahkan tuan rumah Portugal 1-0 di Lisbon. Meski Yunani meraih kemenangan tipis atas Portugal, hasil itu tak bisa diganggu gugat.
Dan, pada malam bersejarah itu, Angelos Charisteas menjadi pencetak gol dalam kemenangan ikonik Yunani pada menit ke-57. Sebuah momen yang tidak akan pernah dilupakan oleh mereka yang menontonnya secara langsung.
Namun, ada insiden besar lain dari final Euro 2004 yang kemungkinan besar akan luput dari ingatan sebagian besar penggemar sepakbola.
Selama pertandingan yang berlangsung di Estadio da Luz, ada seorang penonton yang menerobos masuk lapangan utama. Penonton itu hanya menunjukkan bendera Barcelona sambil berlari dan melemparkannya ke arah Luis Figo.
Mungkin, dia adalah seorang fans Barcelona yang kelewat kecewa dengan Figo. Kita tahu, empat tahun sebelum Euro 2004, Figo meninggalkan klub Catalunya bergabung dengan musuh bebuyutan, Real Madrid.
Melihat aksi nekat itu, tim keamanan yang bertugas segera meringkus suporter itu. Petugas cukup kewalahan meringkus penonton tersebut, di mana pria itu terus berlari ke arah gawang dan melemparkan dirinya ke jaring gawang dengan cara yang agak lucu.
Lihat sendiri cuplikan insiden gila tersebut:
Figo tampaknya tidak terlalu ambil pusing dengan kejadian yang terjadi di depan matanya - dan siapa yang bisa menyalahkan winger legendaris itu?
Tapi, kalau dipikir-pikir kasihan juga Figo, sudah negaranya kalah wajahnya 'tertimpa' bendera mantan klub lagi.
Belakangan diketahui, nama dari laki-laki yang menerobos lapangan adalah Jaume Marquet I Cot, dan dia sebenarnya cukup terkenal. Sehingga, dia memiliki halaman Wikipedia sendiri dan dijuluki 'Jimmy Jump'
Dia menyebabkan keributan di berbagai acara olahraga besar, termasuk final Piala Dunia 2010, Grand Prix Spanyol 2004, dan Final Tunggal Putra Prancis Terbuka 2009 antara Roger Federer dan Robin Soderling.
Euro 2004 juga menjadi momen bagi Republik Ceko dan Belanda yang memainkan salah satu pertandingan penyisihan grup terbesar dalam sejarah.
BACA FEATURE LAINNYA
Kocak! Kisah Zlatan Ibrahimovic Mabuk Berat Setelah Juventus Juara
Kocak! Kisah Zlatan Ibrahimovic Mabuk Berat Setelah Juventus Juara
Di final Euro 2004, Yunani yang dilatih oleh Otto Rehhagel mengalahkan tuan rumah Portugal 1-0 di Lisbon. Meski Yunani meraih kemenangan tipis atas Portugal, hasil itu tak bisa diganggu gugat.
Selama pertandingan yang berlangsung di Estadio da Luz, ada seorang penonton yang menerobos masuk lapangan utama. Penonton itu hanya menunjukkan bendera Barcelona sambil berlari dan melemparkannya ke arah Luis Figo.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Rekor Lionel Messi yang Tak Mungkin Dipecahkan Cristiano Ronaldo
5 Rekor Lionel Messi yang Tak Mungkin Dipecahkan Cristiano Ronaldo
Melihat aksi nekat itu, tim keamanan yang bertugas segera meringkus suporter itu. Petugas cukup kewalahan meringkus penonton tersebut, di mana pria itu terus berlari ke arah gawang dan melemparkan dirinya ke jaring gawang dengan cara yang agak lucu.
Tapi, kalau dipikir-pikir kasihan juga Figo, sudah negaranya kalah wajahnya 'tertimpa' bendera mantan klub lagi.
Belakangan diketahui, nama dari laki-laki yang menerobos lapangan adalah Jaume Marquet I Cot, dan dia sebenarnya cukup terkenal. Sehingga, dia memiliki halaman Wikipedia sendiri dan dijuluki 'Jimmy Jump'
Dia menyebabkan keributan di berbagai acara olahraga besar, termasuk final Piala Dunia 2010, Grand Prix Spanyol 2004, dan Final Tunggal Putra Prancis Terbuka 2009 antara Roger Federer dan Robin Soderling.